ᨳ᭬ 3.

912 155 5
                                    

*Tok! Tok!

"Tennie! Jeje di siniii~"

Suara anak berusia lima tahun sudah terdengar sangat pagi dan membuat yang lebih muda terbangun dari tidurnya.

"Sebentaarr! Tennie baru banguun!" pekik si kecil heboh dan segera turun dari kasur.

Ten berlari ke kamar mandi, mencuci muka dan gosok gigi. Mana sempat untuk mandi, Ten tidak mau membuat Jeje nya menunggu.

Iya, begitulah Ten kecil mengklaim Jaehyun sejak beberapa hari yang lalu.

*ceklek!

"Maaf lama, hihi. Tennie baru bangun, Jeje terlalu pagii..." kata Ten dan mempoutkan bibirnya.

Jaehyun terkekeh dan segera menarik tangan Ten menuju meja makan.

Hari ini Jaehyun akan sarapan dengan Raja. Dan Jaehyun berniat untuk memperkenalkan Ten--sahabat Jaehyun-- kepada ayahnya. Yang sebenarnya tanpa Jaehyun perkenalkan sudah pasti Raja kenal dengan Ten.

"Hari ini Ayah dan aku akan makan pagi bersama~ Jadii, aku mau kenalin Tennie ke Ayah!" Jaehyun berkata dengan semangat.

Ten berhenti dan berusaha melepas genggaman tangan Jaehyun dari pergelangan tangannya. Tentu membuat pangeran kecil itu kebingungan.

"Kenapa?" tanya Jaehyun tanpa melepaskan genggamannya.

Ten menatap Jaehyun polos, "ini kali pertama Jeje makan bersama Raja kan?" tanya Ten dan dijawab anggukan oleh Jaehyun.

"Seharusnya Jeje makan berdua, engga perlu ajak Tennie. Raja sudah sisihin waktu luang buat makan sama Jeje, Raja mau mengobrol banyak dengan Jeje... Seharusnya Tennie engga ikut" jelas Ten dan melepaskan genggaman Jaehyun.

Jaehyun menatap Ten sedih, "tapi Jeje mau kenalin Tennie ke Ayah..."

Ten memegang tangan Jaehyun dan tersenyum, "nantii... Kalau Raja ada waktu luang lagi Jeje bisa kenalin Tennie ke Raja, tapi bukan sekarang... Ya?"

Jaehyun akhirnya mengangguk dan meninggalkan Ten di lorong sendirian. Ten tersenyum tulus dan bangga karena Jaehyun mau menerima saran dan permintaannya.

-~~~-

Siang harinya sekitar pukul setengah satu siang Jaehyun mengajak Ten ke taman. Untuk menunjukkan kemampuan Jaehyun dalam bidang senjata.

"Tennie mau apel itu?" tanya Jaehyun menunjuk sebuah apel merah yang menggantung di dahannya.

Mata Ten seketika berbinar. Tentu saja ia mau. Apel yang baru saja matang dan masih berwarna merah segar.

Ten mengangguk semangat lalu bertanya, "Jeje mau ambil buat Tennie?"

Jaehyun mengangguk bangga.

"Tapi apelnya tinggi, Jeje sama Tennie masih kecil. Engga bisa ambil apelnya..."

Jaehyun mengangkat busur dan anak panahnya dengan bangga, "Jeje bisa ambil apel itu buat Tennie pakai ini~"

Ten menatap sahabatnya kagum. Anak satu tahun lebih tua darinya itu dengan anak panah dan busur, terlihat sangat menawan.

"Woaah, Iyaa Tennie mau!" pekik Ten semangat.

-~~~-

Selesai dengan apel siang tadi, sore ini Jaehyun mengajak Ten duduk di depan istana. Menunggu kedua kakaknya pulang dari sekolah.

Dulu sebelum ada Ten Jaehyun selalu mengajak Bibi Lee untuk menunggu Taeyong dan Doyoung pulang. Tapi karena sekarang ada Ten, Jaehyun mengajaknya dan akan memperkenalkan sahabatnya kepada kedua kakak tercinta.

Jaehyun menggenggam jari-jari Ten, "Tennie cantik..." kata Jaehyun tiba-tiba. Membuat pipi chubby Ten memerah semu.

"Terima kasih...?" Ten jadi salah tingkah sekarang.

Beberapa menit kemudian sebuah mobil datang. Mobil yang sudah mereka tunggu kedatangannya sejak beberapa saat lalu.

Jaehyun langsung bangun dan Ten melihat Jaehyun sangat bersemangat. Ten suka melihat Jaehyun-nya senang seperti sekarang.

Pangeran Taeyong turun lebih dulu. Dengan seragam sekolah dan beberapa tumpukan buku ia pegang. Terlihat sangat tampan, seperti karakter dongeng.

"Kak Yongie!" Jaehyun melambaikan tangannya dan membuat Taeyong sadar akan kehadiran dua bocah itu.

Taeyong berjalan ke arah mereka dan diikuti Doyoung dari belakang.

"Hai Jeje~~" Taeyong mencubit pipi gembul adik bungsunya.

Setelah beberapa saat saling menyapa, Jaehyun ingat dengan Ten.

"Hai manis~ Siapa nama kamu?" seorang pangeran yang belum pernah Ten lihat sebelumnya.

"Ten Lee" jawab Ten dengan senyum polos dan tangan yang digandeng oleh Jaehyun.

"Dia sahabatku! Dan ayah bilang dia bisa menjadi sahabat kitaa~" ucap Pangeran yang paling kecil menjelaskan dengan semangat.

"Teman baru? Hai~ Aku Doyoung, dan dia Taeyong. Dia sedikit cuek, tapi jangan takut dia sangat baik!" Doyoung memperkenalkan dirinya dengan senyum ramah.

Ten menerima uluran tangan Doyoung dengan ramah juga. Taeyong hanya melambaikan tangan dan tersenyum kepada Ten.

Masih sedikit canggung karena kejadian Pangeran yang memijat kaki Ten beberapa hari lalu.

"Ayo masuk! Aku punya beberapa mainan yang Jeje sama Tennie bisa main~" Doyoung menggandeng dua anak itu ke arah kamarnya.

Meninggalkan Taeyong di depan sendirian. Taeyong tersenyum simpul menatap punggung adik-adiknya. Menggemaskan, mereka hanya selisih satu sampai dua tahun saja.

-~~~-

 ᨳ᭬ Bestie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang