ᨳ᭬ 2.

932 167 1
                                    

Pagi di hari minggu adalah hal yang paling Pangeran Doyoung gemari. Selain karena hari libur yang berarti ia tidak ada jadwal sekolah, Doyoung bisa menghabiskan waktu dengan adik bungsunya.

Seperti pagi ini, Doyoung bangun lebih awal dari biasanya. Karena ia sudah berniat untuk mengajak adiknya jalan-jalan untuk permintaan maaf.

Permintaan maaf karena satu minggu ini ia tidak menemani si bungsu itu. Ia memiliki jadwal sekolah yang tanpa berperi kemanusiaan memintanya pergi dari istana selama satu minggu, menyebalkan.

"Jeje~~ Doyie di sini~" Doyoung masuk ke kamar Jaehyun.

Masih ada gundukan di atas kasur Jaehyun. Yang berarti adiknya belum bangun dari mimpi indah.

*srrt!

Doyoung membuka selimut putih dan...

"Bwaa! Doyiee!"

Jaehyun langsung melompat ke pelukan Doyoung dan hampir membuat mereka terjatuh ke lantai.

"Doyie jahat! Jeje ditinggal sendirian!"

Doyoung tertawa kecil. Jaehyun saat rindu itu menggemaskan. Seketika menjadi bayi.

"Maaf maaf... Ayo mandi, setelah itu kita sarapan! Aku mau ajak kamu jalan-jalan~"

-~~~-

*bruk!

"Eungg... Maaf maaf... Tennie engga sengaja.."

Ten mengambil beberapa kertas yang berserakan akibat ia menabrak seseorang.

"Makasih"

Ten tersenyum dan mengangguk melihat ke arah laki-laki yang lebih tinggi. Mencoba berdiri, namun sepertinya kaki kanan Ten sedikit nyeri akibat membentur lantai yang cukup keras.

"Sshh..." desis Ten.

"Sini, ku bantu berdiri."

"Eumm... Makasih..." Ten menerima uluran tangan laki-laki itu.

Entah kenapa Ten di ajak ke taman istana oleh laki-laki asing itu. Bukannya ke kamar Ibunya atau ke dapur.

Ten ingat memiliki janji dengan Jaehyun hari ini, dan sekarang Ten takut Jeje mencarinya.

"Akk! Sakit!" pekik Ten dan refleks memukul pundak yang lebih tua.

"M-maaf..." ucap Ten lagi saat sadar ia tiba-tiba memukul orang asing.

Laki-laki itu hanya terkekeh dan mengangguk. Lalu melanjutkan acara mengobati luka kecil kaki Ten.

"Sudah~" setelah beberapa menit Ten menahan nyeri akhirnya selesai juga pengobatan dadakan dari orang asing ini.

"Terima kasih... Eumm?" bingung harus memanggil apa kepada orang asing itu.

"Hahaha gemas! Taeyong. Pangeran Taeyong"

Mata Ten melebar seketika mengetahui bahwa laki-laki yang memijat kakinya tadi adalah Pangeran.

Taeyong terkekeh melihat wajah gemas Ten. Eumm, lebih tepatnya wajah terkejut yang terlihat gemas milik Ten.

"Jangan kaget gitu, santai aja, Ten"

"P-pangeran tau namaku?! Bagaimana bisa?"

Taeyong terlihat berpikir sebentar, "Aku rasa kamu yang tanpa sadar menyebutkan nama mu sendiri?"

Dan pipi Ten kecil memerah hingga telinga.

-~~~-

 ᨳ᭬ Bestie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang