"Berisik ...." Gumam Iclysh.
Suasana kelas 2-3 saat itu memang sangat ricuh. Hal yang biasa terjadi di saat jam kosong atau guru sedang ada hambatan.
TUK!
Iclysh dan Saki kaget saat ada gumpalan kertas yang dilempar ke arah mereka.
"Hei orang kaya! Tumben kau masuk sekolah! Apa urusan bisnismu sudah selesai?" Ujar Motojirou Kajii, murid ternakal di kelas itu.
"Bisa diam tidak?! Tau apa kau tentang Lysh?!" Marah Saki.
"Tentu saja aku tahu. Dia adalah gadis manja yang selalu berlindung di belakang kedua orangtuanya! Ia selalu makan makanan yang bahkan tidak bisa dimakan oleh orang biasa seperti kita, apa pun yang ia kenakan selalu bermerek dan—"
"BRENGSEK, DIAM KAU! KAU HANYA MELIHAT LUARNYA LYSH SAJA! KAU BAHKAN TIDAK TAHU APA YANG DIALAMINYA!" Potong Saki. Emosinya sudah meluap-luap.
"Saki hentikan! Aku tidak apa-apa." Tahan Iclysh.
"Tidak apa-apa apanya?? Dia selalu menganggumu loh!" Kesal Saki.
"Aku tahu. Aku juga tahu kalau dia hanya iri denganku yang hampir memiliki segalanya ini, karna itu ia terus mengangguku. Lihat saja, tidak ada yang bisa ia pamerkan bukan?" Sindir Iclysh.
Kajii terdiam, hatinya panas, namun, ia sudah kehabisan kata-kata.
"Dasar ... Dasar orang kaya pamer!! Kau hanya tahu menghabiskan uang saja! Kau tidak tahu rasanya harus bekerja demi bisa makan sesuap nasi!" Tekan Kajii.
"Kenapa kau malah mengadu nasib?!" Sahut Saki.
Iclysh bangkit dari duduknya. Ia memilih untuk keluar kelas daripada mendengar ocehan Kajii terus menerus.
"Tunggu, Lysh!" Panggil Saki, ia bangkit berdiri dan berlari mengejar sahabatnya.
Gadis berambut panjang itu terdiam di lorong sekolah. Matanya memanas, pandangannya buram.
"Kau bahkan tidak tahu ... bagaimana sakitnya kepalamu saat dipaksa membaca buku yang bahasanya berat di saat kau masih terlalu kecil ...." Gumam Iclysh dengan nada yang bergetar.
"Ano ... kau baik-baik saja?"
Iclysh tersentak dan menengadah. Seorang laki-laki berambut putih yang lebih tinggi darinya menatapnya dengan pandangan khawatir.
Nakajima Atsushi, ia berada di kelas yang sama dengan Dazai, yang berarti Atsushi adalah Senior Iclysh.
"I - iya, aku baik-baik saja." Ujar Iclysh, ia dengan cepat mengusap air matanya.
"Aku tidak tahu ada apa denganmu tapi, kelasku disitu. Kalau ada apa-apa, kau bisa mencariku!" Pinta Atsushi sambil menunjuk ruang kelasnya.
"Oi Atsu, sedang apa kau?? Ayo cepat ke ruang guru!" Teriak Nakahara Chuuya, teman Atsushi.
"Ah baiklah! Kalau begitu, aku pergi dulu! Sampai nanti ... Iclysh!" Ujar Atsushi.
"Darimana dia tahu namaku?" Gumam Iclysh.
Gadis itu kemudian tersadar dengan name tag-nya yang terjepit di seragamnya. Atsushi mengetahui namanya dari situ.
"Lysh, kau baik-baik saja??" Panggil Saki.
"Sushi ...." Gumam Iclysh tanpa sadar.
"Hah? Kau mau makan Sushi?" Tanya Saki.
"Eh? Eh?? T - tidak kok! A - ayo masuk kelas!" Kata Iclysh.
Saki mengangkat alisnya bingung, tapi sepertinya, tidak ada yang perlu ia khawatirkan.
'Apa-apaan dia? Dia bahkan tidak mengenalku. Kenapa aku harus mencarinya kalau ada apa-apa?' Batin Iclysh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah BSD
FanfictionIclysh dan Saki adalah seorang Siswi di Sekolah BSD. Kehidupan keduanya tergolong biasa saja, sampai mereka bertemu dengan para Senior mereka yang "Luar biasa." "Jangan seret aku ke dalam kegilaan kalian."-Iclysh Dostoevsky "Aku bukan Manusia Kuci...