Sesampainya di Starbuck.....
"Selamat datang! Apa yang ingin kalian pesan?" Ujar seorang pelayan muda bernama Lucy.
"Aku Americano saja. Ranpo, kau juga kan?" Tanya Dazai.
"Yup benar." Jawab Ranpo.
"Lysh, kau mau Butterbeer Frappucino kan?" Kata Saki.
"Ah iya. Ehm Saki ... bilang pada Dazai, ajak mereka semua pergi duduk dulu. Aku yang akan membayarnya." Bisik Iclysh.
"Baiklah, hei Dazai-San." Panggil Saki.
"Hm? Apa?" Ujar laki-laki penghabis perban itu.
Saki berjinjit dan membisikkan hal tadi ke Dazai.
"Baik, aku mengerti. Yaaa semuaaa, ayo kita cari tempat duduk dulu. Tidak enak rasanya kalau harus beramai-ramai di kasir kannn? Ayo ayo."
"Eh tunggu. Siapa yang membayarnya?" Atsushi menengok ke belakang dan melihat Iclysh mengeluarkan black card-nya untuk membayari mereka semua.
"Hei, kita harus berterima kasih pada Iclysh nanti." Bisik Atsushi.
"Hah? Kenapa?" Kata Chuuya.
"Dia membayar minuman kita semua." Ucap Atsushi.
"Aku sudah menduganya, karna itu aku minta ikut, ahaha!" Ujar Ranpo.
"Heee, pasti anak orang berada." Timpal Yosano.
"Bukannya sudah terlihat dari cara dia berpakaian? Meskipun terlihat biasa, harganya bisa mencapai jutaan. Contohnya jepit rambut yang digunakannya." Kata Ranpo lagi.
"Sssttt, sudahlah. Yang penting kita berterima kasih saja padanya nanti." Ujar Atsushi.
KLING!
Bel pintu Cafe berbunyi, menandakan ada seseorang lagi yang datang.
"Oh selamat datang! Apa yang ingin Anda pesan?"
Mata Iclysh membulat saat ia melihat sosok laki-laki bermata tajam yang ia kenal, Akutagawa.
"Kau—"
Akutagawa melirik Iclysh dengan tatapan tajam. Ia seolah mengatakan "jangan sok kenal denganku."
Iclysh pun diam, ia mengajak Saki untuk duduk bersama yang lain.
"Siapa dia? Apa dia Akutagawa yang kau ceritakan itu?" Tanya Saki yang disertai anggukan pelan dari Iclysh.
Iclysh menahan tangan Saki agar gadis itu tak bertindak gegabah. Sejatinya, Iclysh juga kesal, namun ia tak mau membuat masalah.
Icylsh dan Saki terdiam, tempat duduk yang kosong hanya di samping Chuuya dan Atsushi.
'Kenapa harus mereka?' Batin keduanya.
Ranpo dan Dazai bertatapan sembari tersenyum jahil.
"Kalian tidak mau duduk?" Seru Dazai.
"Tolong geser, aku dan Saki ingin duduk bersebelahan." Ujar Iclysh tegas.
"Ah b - baik." Atsushi pun mengalah dan memilih untuk duduk di samping Chuuya.
"Tegasnya ...." Gumam Ranpo dan Dazai.
Mata Iclysh tak lepas dari Akutagawa yang sedang membeli minuman. Laki-laki itu terlihat sangat keren dengan setelan jas hitamnya.
"Oh iya, teman-teman ...." Kata Atsushi memberi kode.
Semuanya berdiri dan membungkuk ke arah Iclysh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah BSD
FanfictionIclysh dan Saki adalah seorang Siswi di Sekolah BSD. Kehidupan keduanya tergolong biasa saja, sampai mereka bertemu dengan para Senior mereka yang "Luar biasa." "Jangan seret aku ke dalam kegilaan kalian."-Iclysh Dostoevsky "Aku bukan Manusia Kuci...