6. Perang Dingin

679 97 23
                                    

Chapter 6 || DARREL'S 2

Chapter 6 || DARREL'S 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

*****

Sudah satu setengah jam lamanya Darrel berkeliling mencari Bilqis kesana kemari, ia sudah mencari ke apartemen Beby bahkan ke rumah Reina namun Darrel sama sekali tidak menemukan perempuan itu. Karena sudah merasa lelah dan hari sudah mulai sore, akhirnya Darrel memutuskan untuk berhenti sejenak di pinggir jalanan yang sepi sebelum melanjutkan kembali mencari Bilqis.

Saat sedang menyandarkan punggungnya di jok kemudi, pandangan Darrel tidak sengaja melihat Bilqis yang sedang berjalan seorang diri di depannya. Bilqis nampak kecapean, bahkan ia sempat berhenti sejenak untuk mengambil nafas. Usia kandungannya yang terus bertambah membuat Bilqis sedikit kelelahan jika berjalan terlalu jauh.

Bilqis nampak masih berdiri di tempatnya sambil mengelap keringat di dahinya, ia melihat sekelilingnya yang sepi. Tidak mau berlama-lama disana Bilqis pun melanjutkan langkahnya. Namun ia kaget ketika mendapati mobil Darrel yang terparkir di depannya dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

Darrel langsung keluar dari mobilnya lalu ia berjalan menghampiri Bilqis.

"Ka--mu ngapain disini?" Tanya Bilqis nampak kaget.

Darrel tidak menjawab, dengan raut wajahnya yang datar ia meraih tangan Bilqis lalu menggenggam. "Ayo kita pulang, Mama sama Papa nyariin kamu." Ucap Darrel, ia pun menuntun Bilqis masuk kedalam mobilnya.

"Kamu ngasih tau semuanya sama Mama sama papa?" Tanya Bilqis kemudian.

"Ya, gimanapun juga mereka orang tua kamu dan berhak tau semuanya." Jawab Darrel dingin.

"Rel, kamu tau nggak sih apa jadinya kalo mereka tau semuanya? Bisa-bisa aku di benci Rel sama mereka, dan aku nggak mau itu terjadi." Ujar Bilqis.

"Terus mau sampai kapan sembunyiin semuanya?" Tanya Darrel.

Bilqis menggelengkan kepalanya, "Aku harus ngomong apa Rel? Aku nggak sanggup ngeliat mereka kecewa sama aku." Jawab Bilqis.

"Ya itu resikonya, kamu berbuat kayak gitu berarti kamu udah siap dengan segala resiko yang akan terjadi di kemudian hari."

"Kamu tuh kenapa sih masih terus aja mojokin aku? Iya aku salah Rel, aku udah ngakuin semua kesalahan aku. Aku tau kamu kecewa sama aku, tapi apa harus kamu bersikap kayak gini sama aku? Apa kamu lupa aku sekarang lagi hamil anak kamu?" Cerocos Bilqis.

"Udahlah, kalo gini mending aku nggak usah ke rumah Mama dan aku nggak usah pulang ke apartemen, itu kan yang kamu mau?"

"Bil, bisa nggak buat sekali ini aja kamu jangan kayak gini? Ini masalah kamu dan kamu harus menyelesaikannya, jangan main pergi gitu aja. Dari dulu kamu selalu kebiasaan melarikan diri dari masalah." Ujar Darrel mengingat beberapa bulan yang lalu tepat saat hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja Bilqis malah melarikan diri ke New Zealand dan tidak pulang selama berbulan-bulan.

DARREL'S 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang