Dua hari kemudian, dimana hari H tes susulan tiba, tepat sekali dihari Sabtu. Florency melaksanakan tes. Tapi tes susulan. Dia bangun pagi untuk sholat shubuh dan segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah High School Islami.
Saat Florency mencari baju, ia lupa menanyakan pakai baju apa ke sekolah untuk tesnya. Dan kebetulan, Bunda nya berada di kamar Florency nya yang sedang melipatkan baju yang kering.
"Bund, pakai baju apa?" tanya nya yang sedang berada didepan lemari tepat dikamar.
Kebetulan Ayah nya sedang bekerja dan adik laki-lakinya sedang tidur. Sementara Bunda nya sedang duduk dikasur Florency sambil melipat baju.
"Pakai baju bebas yang penting sopan."
Seketika Florency bingung mau pakai baju apa. "Pakai baju apa ya? Sopan ya? Asal aja ga sih? Yang penting sopan kan?"
Florency segera mengambil asal baju yang terpenting sopan dan rapi. Ia mengambil baju yang bagian paling atas karena gampang diambil dan tidak berantakan saat diambil. Setelah itu Florency selesai memakai baju dan menanyakan tentang tesnya.
Ia memakai baju panjang berkerah warna coklat dan memakai rok cokelat yang tidak lupa menggunakan kerudung langsung. Karena kalau pakai kerudung segi empat agak susah.
"Ini aku tes sendirian? Yang lain udah pada tes ya?"
"Gak, ada yang lain juga. Kamu ga sendirian!" respon Bunda.
"Hah kok bisa ada yang lain?"
"Kalau yang lain karena baru pulang kampung jadi baru bisa tesnya sekarang!" jawab Bunda.
"Berarti aku ga sendirian kan Bund?"
"Ga dong," jawab Bunda yang tersenyum.
Florency sungguh bersyukur banget, karena masih diberi kesempatan oleh tuhan untuk bisa tes susulan. Mungkin kalau disekolahan lain udah ga bisa kali ya.
"Bund, aku berangkatnya gimana?"
"Dianterin Ayah, coba kamu ke depan siapa tau Ayah udah didepan!" jawab Bunda yang berdiri karena telah selesai melipat baju.
Florency langsung segera bersiap-siap dan pergi ke depan pagar rumah. Dimana Ayah nya menunggu disitu, tepat sekali waktunya. Florency baru sampai dipagar. Ayah nya pun datang bersama motornya. Dan ia pun segera naik ke motor untuk segera berangkat ke sekolahan.
Saat disekolahan, Florency langsung berjalan pelan-pelan seraya melihat seisi sekolah yang sangat luas sekali. Lapangan pertama yang lumayan luas. Biasanya lapangan itu dipakai oleh MTS.
High School Islami yang dipenuhi tembok dengan warna biru dan putih yang ada tulisan bahasa arab disetiap tembok koridor lantai satu dan dua dan lantai tiga, lantai tiga adalah wilayah MA, sementara dilantai dua nya itu wilayah MTS. High School Islami ini gabungan MTS dan MA.
Sekarang Florency masih berada dilapangan. Ia masih terpukau dengan High School Islami yang dikeliling warna biru langit. "Oh, jadi ini sekolahannya. Kira-kira tesnya dimana ya? Kan aku baru pertama kali kesini." Seraya melihat kesana kemari mencari tangga.
Florency coba naik ke atas dulu tapi dia bingung dimana tangganya. Dia mau nanya tapi sekolahannya sepi banget, yah sepi lah sekarang kan hari Sabtu. Otomatis sekolah yang mau tepatin sedang libur. High School Islami ini selalu diliburkan setiap hari sabtu dan minggu.
"Kok sepi ya? Apa hari Sabtu sekolah ini libur ya? Ini tangganya dimana sih?" gumam seraya menggaruk kepala. Ia bingung sekali dimana tangga.
Florency terus berjalan ke sekolah lebih dalam lagi. Ternyata tangga nya nyemil banget dengan lorong dikelas tujuh A dan tujuh yang lainnya. Kebetulan deretan kelas tujuh dilantai satu.
"Asli demi, ini gelap banget. Berasa horor, naik ke tangganya aja deh."
Florency dengan cepat, ia langsung naik ke tangga. Saat naik ke tangga, Florency dikejutkan oleh kaca besar ditangga. Kaca nya lumayan tinggi, betuk kaca nya setengah badan, jadi kita bisa liat full body dari kepala sampai ke pingganh.
"Astaga, kok ditangga ada kaca sih. Yah bagus sih ada kaca tapi dibagian tempat ngaca ngapa gelap, dikasih lampu dong, biar ga horor gini," gumamnya seraya ngaca sebentar.
Benar saja, baru naik 5 anak tangga aja sudah berada ditempat kaca. Tempat dimana anak-anak dan guru boleh ngaca sebelum ke kelas atau ke kantor guru.
Ia dengan cepat langsung naik lagi karena kalau ngaca lama-lama bisa ada sesuatu yang aneh. Ia sudah berada dilantai dua dimana itu masih wilayah MTS untuk kelas delapan dan sembilan. Sementara yang dideket lapangan alias lantai satu hanya kelas tujuh saja, mushola dan dua kamar mandi berseberangan sangat jauh sekali.
"Ini ga sih tempatnya? Apa naik lagi ya? Aku kan baru pertama kali kesini jadi ga tau tempat tesnya dimana," gumamnya seraya celingak-celinguk ke arah lantai atas.
Ia memang tidak tahu kalau yang lantai dua itu tempat MTS. Karena, hari ini tepat jadwal tes Florency susulan dan pertama kali Florency ke sekolah High School Islami.
Waktu mau surver ke sekolahnya, ia malah sakit dan kondisinya benar-benar sakit agak demam tinggi. Jadi ia tak sempet dan tak bisa mengunjungi surver sekolah. Terpaksa lah Florency ke sekolah tepat dihari H tes susulan yaitu hari ini juga.
Bersambungg....
Vote dan koment ya ges,
jangan lupa follow instagramku @faizahjahro
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa SMA Florency
Ficção AdolescenteFlorency Jaquline Rose didaftarin Bunda diam-diam di High School Islami, dan hidupnya segera terjalin dengan berbagai takdir yang tak terduga. Di sekolah tersebut, Florency bertemu dengan Alvasca Jordan Fadeyka, anak murid les privat bunda Florency...