Tepat dihari ini, dimana Florency tes sekolah High School Islami, tapi kondisinya malah semakin parah banget. Badannya semakin panas tapi yang ia rasakan itu dingin.
Ia juga merasa pusing banget saat bangun tidur. Buat sholat subuh saja dia susah sekali bangunnya gara-gara pusing dan badannya menggigil banget.
Ia juga tidak ikut tes hari ini. Karena kondisinya belum stabil. Takutnya pingsan diperjalanan dan jadi tidak fokus dalam mengerjakan tes. Bisa-bisa dia gagal nanti.
Hampir setiap hari ia berbaring saja. Dia juga memikirkan gimana hari ini? Tes nya juga hari ini? Kalau ga ikut tes nanti ia sekolah dimana? Semakin dipikirin semakin sakit kepala, dan semakin pusing banget kepalanya.
"Duh, ini gimana? Aku masih sakit, gimana nasib tesnya ya? Masa ga datang sih?"
Semakin pusing sekali jika dipikirin, memang dia sama sekali tidak berniat masuk sekolah High School Islami tapi itu satu-satu sekolahan yang ia tuju sekarang. Sekolah mana lagi selain sekolah disitu.
Bunda tahu kalau kondisi anaknya tambah parah. Kemungkinan Bunda memberi kabar kepada pemilik sekolah orang tua murid lesnya tak bisa hadir tes tanpa sepengetahuan Florency. Karena, Bunda berniat untuk menyembuhkan sakitnya terlebih dahulu.
Hingga menjelang malam, kondisinya tetap masih parah terlebih lagi tadi pagi hari tesnya. Belum ada tanda-tanda kesembuhan dari pagi hingga malam. Dan itu semakin Florency khawatir dengan kondisi badannya.
"Ini kapan sembuh sih? Udah hampir dua minggu sakit tapi masih parah aja, semoga besok membaik deh," gumamnya.
****
Pagi pun tiba, dimana ia harus sholat subuh. Tubuhnya sudah mulai membaik hingga dia bisa segera sholat subuh tanpa badannya yang menggigil kemarin.
Subuh sudah selesai, kini ia terus berdoa agar dirinya segera sembuh dan bisa ada kesempatan buat masuk ke sekolah high School Islami.
Setelah selesai berdoa, ia segera tiduran lagi karena masih belum sepenuhnya pulih banget. Tiba-tiba Bunda nya datang ke ruang tamu tempat kamarnya anak gadis untuk Memberi kabar sesuatu.
"Kak, mama Jordan bilang kamu bisa tes susulan dua hari lagi. Kamu sudah sembuh kan?"
"Udah mendingan, tapi kok bisa tes susulan? Bukannya udah lewat tanggal tesnya ya? Kan setahuku ga ada susulan Bund, kalau tes masuk sekolah," tanya Florency yang penasaran banget kenapa jadi bisa ikut tes susulan. Bukan kalau tak hadir tes bisa diblacklist?
"Bisa, Bunda udah kabarin ke mama Jordan kalau kamu hari ini tidak bisa ikut ujian. Oh ya, ini ada soal, kamu kerjain yaa penting banget nih."
"Soal apa?"
"Udah kerjain aja," jawab Bunda langsung mengasih soalnya didalam ponsel. Ia pun langsung mengambil ponsel Bunda nya dan melihat isi beberapa soalnya.
Mama Jordan adalah pemilik orang tua les privat Bunda. Dan Jordan itu anak dari pemilik tersebut yang kebetulan Jordan anak les privat Bunda juga. Bahkan Jordan sudah dicap murid les kesayangan Bunda.
Bunda langsung pergi dari kamarnya Dan Florency sejenak berpikir. "Kok bisa ya? Aneh bukan sih? Kalau tes dah lewat seharusnya udah gugur dong ya? Terus ini soal apa?"
"Kerjain aja lah, biasanya omongan Bunda suka bener."
"Tapi dipikir lagi. Apa dikasih kesempatan ujian susulan sama mama Jordan? Dan soal ini bocoran tes yang harus aku kerjain tadi, tapi karena sakit jadi tak bisa hadir," gumamnya yang masih kepikiran.
"Eh gak mungkin sih, aku siapanya mama Jordan coba ye kan? Sampai kasih bocoran tes begini," gumamnya yang mengelak dan memikirkan kalau ini sangat aneh sekali.
Tapi Florency tetap ingin berpikir positif, tak mungkin juga Bunda dan Mama Jordan sampai berniat seperti itu. Kalau memang benar ini rencana Bunda dan mama Jordan, Florency berasa masuk lewat orang dalam dan ini termasuk kecurangan.
"Udah lah nanti tambah pusing, mending belajar aja buat tesnya. Berarti aku masih dikasih kesempatan sama tuhan buat ikut tes, makasih banyak ya tuhan!" gumamnya yang harus berpikir positif kepada Bunda dan mama Jordan. Karena tak baik berpikir buruk sama orang tua.
Florency. segera belajar lagi buat tes High School Islami. Dia semakin semangat walaupun badannya belum pulih total dan kepalanya masih terasa sedikit pusing. Ia berharap semoga lulus tes susulan walaupun diterjang sakit begini.
Bersambung...
Vote dan koment ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa SMA Florency
Dla nastolatkówFlorency Jaquline Rose didaftarin Bunda diam-diam di High School Islami, dan hidupnya segera terjalin dengan berbagai takdir yang tak terduga. Di sekolah tersebut, Florency bertemu dengan Alvasca Jordan Fadeyka, anak murid les privat bunda Florency...