Pada saat masuk kekelas 10 IPS tempat ruangan wawancaranya. Florency berkata kepada Ania dengan berbisik. "Duduk ditengah aja, An!" Florency berjalan duluan dan diikuti Ania dibelakangnya.
Florency mengambil bangku barisan ketiga dari pintu dan barisan kedua dari depan. Florency duduk yang bangku kosong. Namun, tiba-tiba saja bangku yang disebelah Florency sudah didudukin duluan dengan orang yaitu Libbyakei, cewek yang waktu test mata pelajaran kemarin dan sekarang bertemu lagi. Libbyakei lah orang yang menempati samping bangku Florency.
Sementara Ania duduk dibarisan kedua dari pintu dan barisan pertama didepan. Entah lah kenapa Ania jauhan dari bangku yang Florency yang lagi duduk sebangku dengan Libbyakei. Mungkin Ania niatnya mau duduk disamping Florency tapi sudah keduluan oleh Libbyakei.
Dipaling depan sudah ada dua meja yang diisi dua guru kanan dan kiri, khusus untuk wawancara. dari wajahnya si yang dari pintu terlihat wajah galak sepertinya itu pengawas yang diawasi diruangan ia sebelumnya. Nama gurunya Bu Afi sementara yang disebelah Bu Afi bernama Bu Fia. Mereka nama yang nyaris sama tapi beda orang dan beda orang tua juga. Wajahnya seperti orang yang baik hati dan murah senyum. Itu menurut firasat dan insting Florency saat melihat wajah guru kedua tersebut.
selain Bu Afi dan Bu Fia ada dua orang yang sedang diwawancarai oleh dua guru tersebut, mereka duduknya berpisah biar ada privasi sedikit dan wawancarainya seperti orang santai tidak terlalu formal. Saat menunggu, ternyata Libbyakei mengajak ngobrol sebentar kepada Florency.
"Hai, kita ketemu lagi!" sapa Libbyakei yang menoleh keara Florency.
Florency masih terdiam, dia sangat sungkan sekali buat menjawab. Entah lah kenapa Florency diam saja. Tubuhnya merasa menolak atas pertanyaan Libbyakei, apalagi mulutnya menolak drastis untuk menjawab pertanyaan Libbyakei karena bagi Florency, Libbyakei ini masih asing yang tiba-tiba mengajak kenalan.
Mungkin akibat aura Libbyakei ini seperti orang asing. Makanya tubuh dan mulut Florency bereaksi menolak. Sebelumnya Florency juga seperti itu ketika ada orang asing. Pasti tubuh dan mulutnya akan bereaksi menolak drastis. Dan Libbyakei masih orang asing, Florency sengaja memberi jarak untuk orang asing yang mengajak kenalan.
"Btw, kamu asal sekolah dimana?" tanya Libbyakei yang menanyakan lagi.
Florency akhirnya mulai menjawab pertanyaan Libbyakei, mungkin pertanyaan adalah asal sekolah jadi Florency dengan reflek menjawab dan Florency mulai tersadar kalau Libbyakei ingin akrab in dengan dirinya, jadi Florency pun menjawab.
"SMP 104."
"Negeri yaa?" tanya Libbyakei..
Florency hanya menggangguk. Lantas Florency salah fokus sama almet yang dipakai Libbyakei, warna dan almetnya sama persis yang dipakai Jordan.
"Apa dia satu sekolah ya sama Jordan?" batin Florency.
"Lebih baik aku tanya saja, dia juga udah nanya-nanya mulu ke aku, anggaplah feedback balik ya kan," batin Florency lagi.
"Eh iya, kamu dari mana asal sekolahnya nih?" tanya Florency yang langsung mulai feedback menanyakannya kepada Libbyakei.
"Alkharawala, MTS Alkharawala!" jawab Libbyakei.
"Satu sekolah dengan cowok yang itu ya?" tanya Florncy sambil menunjuk ke arah Jordan yang berada diseberang.
Libbykei menoleh kearah tangan Florency yang ditunjuk dan benar yang ditunjuk Florency sih Jordan. Lalu Libbyakei menjawab. "Iyaps, dia teman aku. Kami satu sekolah dan asal kau tahu, itu Jordan anak pemilik sekolah ini!" Dengan tersenyum.
Florency hanya menggangguk saja, dan ngebatin didalam hati. "Kan bener dia satu sekolah dengan Jordan, aku yakin pasti dia sekelas juga."
Florency langsung melihat ke depan. Ternyata Ania sudah maju di wawancarai oleh Bu Afi terlebih dahulu daripada Florency.
![](https://img.wattpad.com/cover/266873588-288-k613200.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa SMA Florency
Fiksi RemajaFlorency Jaquline Rose didaftarin Bunda diam-diam di High School Islami, dan hidupnya segera terjalin dengan berbagai takdir yang tak terduga. Di sekolah tersebut, Florency bertemu dengan Alvasca Jordan Fadeyka, anak murid les privat bunda Florency...