1. Demam

490 99 404
                                        

Komen kalian nemu cerita ini dimana?

____________Happy Reading__________

Kenalin, Florency Jaquline Rose, biasa dipanggil Florency sama teman sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenalin, Florency Jaquline Rose, biasa dipanggil Florency sama teman sekolahnya. Namun, ada satu cowo teman sekelas Florency di sekolah dasar yang manggil Florency dengan sebutan Jaquline. Cowo tersebut bernama Kairo Wadley Aksa Ivan yang biasa dipanggil Kairo.

Cowo yang manggil Florency dengan sebutan Jaquline adalah Kairo. Setiap ada orang yang manggil Jaquline, Florency akan teringat Kairo terus.

Bahkan sampai Florency beranjak jadi anak SMA pun, masih teringat Kairo. Cowo pertama dan cinta pertama yang berhasil dapatin hatinya Florency.

Florency beragama islam yang setia memakai kerudung dari kecil. Tubuh dan postur badan nya sangat kecil dan tinggi nya 141 cm itupun terakhir ukur pas kelas 7 SMP. dan sekarang lagi mencari sekolah SMA. Namun, ternyata Bunda Florency diam-diam mendaftarkan Florency di sekolah High School Islami.

High School Islami sekolah milik orang tua Murid Les Bunda. dan Bunda nya mendaftarkan Florency diam-diam ke sekolah tersebut. Secara sekolah itu berbau islam. Sementara Florency anaknya berandalan karena SMP nya dari negeri.

Walaupun Florency rada berandalan, dia tetap tidak memakai pakaian seksi dan tidak melepaskan hijabnya selama masa SMP. Sementara teman SMP nya pada dilepas hijab dan ada yang berpakaian seksi. Karena Florency masih mau menjaga nama keluarga nya yang tergolong agamis.

Seberandalan apapun Florency bersama temannya. Ia juga diajari sama Bunda Ayahnya tentang islam. Ia juga sering hafalan alquran setiap magrib bersama Bunda nya jika Bunda nya pulang sore. Ia bahkan diajari Bunda untuk menutupi hijabnya sedada. Tapi emang Florency rada gak betah dan masih remaja labil jadi suka ngebantah ucapan Bunda nya.

Kini sekarang, Florency mencoba belajar tentang agama islam. Karena tes pertama nya itu tentang islam. Setelah mencoba-coba menghafalkan dan menulis semua al ikhlas yang dipinta oleh Bunda. Tiba-tiba saja Bunda datang ke kamar dan masuk menghampiri Florency.

"Kak, kamu coba hafalin surat an-naba ayat 1-15. Itu masih termasuk ke dalam tes pertama, jadi yang harus kamu belajar buat tes pertama ini yaitu hafalin surah al-ikhlas latin dan terjemahnya sambil praktekin nulis latin dan terjemahnya karena tes itu ditulis, nah yang kedua bakalan di tes surah an-naba. Kalau An-naba ini secara lisan!" pinta Bunda.

"Hah? An naba?"

"Iya an-naba, kamu kan udah hafal kak. Bahkan kamu udah setor hafalan an-nabanya 1-30 ke Bunda. Nanti diulang-ulang aja biar hafal ya!" pinta Bunda nya yang duduk dikasur samping Florency.

Walaupun ia di SMP negeri, tapi dia juga diajarin untuk menghafal al quran sama Bunda nya. Yah meskipun, Bunda pulang selalu jam 10 malam terus. Tapi demi anak gadisnya supaya tidak bodoh tentang islam pun menyempetin waktu buat anak gadis setor hafalannya.

Bunda segera pergi dari kamar. Florency pun langsung mencoba mengingat hafalan an-nabanya. Alhamdulillahnya, ia masih inget dan dia juga terusin untuk tes tertulis bahasa arab al ikhlasnya.

Florency tanpa henti untuk menghafal tes pertama. Sambil menghafal, ia juga sempetin makan pagi, siang dan malam agar hafalannya tidak lupa karena tips menghafal itu ya makan, kalau ga makan percuma aja hafalannya susah diinget karena kelaparan hehe.

Hingga malam, ia masih terus saja menghafal yang buat dites dan melanjutkan surat an nabanya dari 31 sampe habis. Setelah menghafal, ia tidur.

*****

Keesokan harinya. Dirumah sudah terdengar adzan subuh. Tubuh Florency merasa menggigil sekali. Badannya dingin banget, mau matiin kipas dan AC malah kepanasan.

Hingga ia mencoba bodo amat sama yang dia rasakan ditubuhnya. Ia mencoba mandi disubuh-subuh agar badannya menjadi rilek. Tapi ternyata setelah mandi malah ia semakin menggigil.

Hingga dia sholat subuh dia menahan semua rasa menggigilnya itu dengan khusuk sekali. Setelah sholat subuh dia mencoba menghafal yang buat tes lagi sampe jam 8 pagi.

Namun, belum jam 8 pagi. Ia malah ketiduran di jam 7 pagi. Sampe akhirnya Bunda membangunkan anak gadisnya dijam 9 pagi untuk bangun sarapan.

"Kak, kok tidur? Ayok bangun sarapan!" pinta Bunda dipinggir pintu.

Namun, anak gadisnya tetap tidak bangun juga. Dia malah semakin menggigil sekali dibadannya. Hingga Bunda menghampiri Florency mencoba memegangi keningnya dan ternyata badannya panas sekali.

"Kak, kok badanmu panas?" tanya Bunda sambil memegangi kening.

Florency mencoba melek tapi tidak bisa, karena matanya sangat panas sekali untuk dibuka. Mungkin itu efek badannya yang terlalu panas seperti kompor, eh maaf hehehe.

"Aku ga bisa melek, mataku panas sekali."

"Badanmu aja panas begini kak, yah pantes lah matamu ikut panas juga," sahut Bunda.

"Yaudah Bunda kompres dulu deh, bentar Bunda ambil dulu."

Bunda langsung ambil kompresnya. Setelah itu langsung kembali untuk meredakan panasnya. Bunda juga sekalian membawa sarapan untuk anaknya.

"Setelah dikompres, kamu makan dulu yuk. Ayok bangun!" pintanya.

Ia langsung dikompres. Selama dikompres, ia sarapan disuapi Bunda dengan mata tertutup. Karena mata nya panas sekali jika melek. Setelah makan, langsung tidur lagi. Dia seharian hanya tiduran saja dikasur tanpa mengingat untuk melanjutkan belajar buat tes pertama.

Walaupun harinya sudah menjelang tes. Tapi ia tidak bisa fokus jika menghafal bahasa arab dengan keadaan sakit parah seperti itu.

Bersambunggg....

Masa SMA FlorencyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang