SEBELAS-REV

2K 293 49
                                    

Assalamualaikum, gimana puasanya gess..??

Oh yaa masih ada ga ya penghuni lapak ini..

Maaf niii karena udh berabad2 ga bisa update, maaf banget buat yang nungguin, baik lapak ini maupun lapak sebelah.

Sekedar info, Sarjana Bucin belum ada lanjutannya. Blum tau kapan pasti nuna mau lanjutin karna memang itu gak bakal di buat panjang jadi nuna ga ada target.

Dan buat Great Profesor insyaAllah bakal di tamatin dan bakal di jadikan buku, tapi tentunya masih dalam proses. Masih lama kayanya. Nuna masih coba nyicil nulis.

Kenapa lama gak update?
Kok ga lanjut lanjut?

Pastinya Banyak yang nanya kaya gini. Dengan segala kerendahan hati nuna minta maaf karena sejatinya, nuna bukan penulis. Nulis karna hobi aja,hehehe. Karna suka tp bukan berarti tiap hari nuna jabanin buat nulis. Nuna di RL punya kegiatan dan kesibukan juga.

Rasanya memang bersalah sudah nulis cerita tp ga di lanjut2.

Dan nuna harap update kali ini yang lumayan panjang bisa nebus kangen sama si prof hehehe...

Kuyy.. baca sambil ngabuburit, buat yang udah buka, baca habis taraweh yaa..

Selamat berbukaa..

Typo masih.., maap karna aku yang tak sempurna...

🫒🫒🫒

Haaland menatap gusar berkas-berkas di mejanya. Kenapa menjadi rumit begini, jika saja lelaki itu dulu tidak menolak uang pemberiannya, mungkin sekarang ia tidak akan merasa bersalah dan merasa memiliki hutang. Dan jangan lupa salahkan lidah tololnya yang menyampaikan peawaran tak masuk akal.

"Presentase berhasil hanya sekitar 30%, tapi itu hanya prediks kami sebagi dokter. Yang menentukan pastinya yang maha kuasa, kita berdoa saja"

Pernyataan dokter itulah yang membuat Haaland mengambil langkah yang mungin akan di sesalinya di kemudian hari.

"Hufff..." Haaland menatap arloji di tangannya kemudian berdiri dari duduknya.

"Ayah ke kampus ya, nanti pulangnya mungkin malam, mainnya sama ibuk aja"Ujar Haaland sambil mengusap pelan kepala Gala yang tertidur pulas.

Sebenarnya dia tidak ada rencana kekampus hari ini. Dia ingin menyelesaikan pemeriksaan beberapa berkas, paper dan proposal, namun pikirannya entah kenapa tidak fokus. Lebih tepatnya semenjak seminggu yang lalu setelah ia kembali dari Si Tingkai untuk mengambil sampel dadih.

Haaland mengemudikan mobil dengan pelan. Ia menatap jalanan yang terlihat padat dan lumayan macet mengingat ini akhir pekan.

Ia kembali menghembuskan napas.

Dia memencet tombol di monitor mobil yang sudah terhubung ke ponsel miliknya.

"Kamu dimana?"

"...."

"Siapkan bahan untuk booster 2,"

"....."

"Iya saya mau coba sekarang"

Tliit...

Haaland kembali menatap arlojinya. Dia akan mengerjakan langsung beberapa step riset yang di ulang beberapa waktu lalu.

Haaland menatap gedung lab yang terlihat sepi namun masih ada beberapa kendaraan di parkiran. Ia langsung menuju lantai 5. Sesampainya di lab molekuler dia langsung menuju ruang ganti untuk memasang APD.

GREAT PROFESOR[18+](END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang