DUA BELAS-REV

1.9K 291 59
                                    

Happy reading..

Maaf typo..

🫐🫐🫐

Nazla kembali membalik tubuhnya kearah kanan. Tangannya sibuk meremas guling di sisi tubuhnya.

"Maksud Prof?"

"Iya S2,"

Nazla menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin kegeeran. Pasalnya dia sering baper atas perlakuan aneh Haaland akhir-akhir ini.

"Ishhh"Nazla memukul kepalanya dengan guling.

"Jelas Yayaa, Prof bilang ada slot untuk beasiswa S2, kebetulan semua asisiten risetnya sudah ambil S2 semua makanya dia menawarkan untuk kamuuu.."Ujarnya kesal pada dirinya sendiri.

Nazla tidak menyangka ternyata hal penting yang akan dibicarakan Haaland setelah magrib ternyata menawarkan dia untuk mengambil magister dengan beasiswa yang sudah di daftarkan lelaki itu. Haaland bahkan sudah mencetak berkas-berkasnya. Sementara gadis itu hanya bisa terbengong dengan pikiran melalang buana.

Sejujurnya dia senang mendapat tawaran S2 apalagi dengan beasiswa. Dia memang sudah mencoba beberapa kali mengambil beasiswa sayangnya belum berhasil. Terakhir beasiswa impiannya gagal di apply karena kekurangan berkas. Sungguh membuatnya kesal setengah mati saat itu.

***

"Ayo masuk"

"Sinii,"Tangan lelaki itu menarik tubuhnya kemudian merengkuhnya dalam pelukan. Kepalanya bersandar di dada bidang lelaki itu dengan nyaman.

"Tidurlah, perjalannya akan lama" Ujar lelaki itu pelan sambil mengusap lembut kepalanya. Kakinya yang berselonjor di atas jok disebelahnya di pijat pelan oleh tangan kanan, sementara tangan kiri lelaki itu tetap mengusap pelan kepalanya.

Drrtttt......drttttttt....

"Ya Allah," Nazla terbangun dengan jantung berdebar. bibirnya tertarik hampir mencapai kupingnya.

"Nah ini, baru namanya mimpi indah.." ia heboh sendiri sambil memeluk guling. Ia memegangi jantungnya yang masih berdebar. Kelebat mimpi barusan masih teringat jelas di kepalanya.

Gila! baru kali ini dia mimpi dan ketika bangun masih merasakan sensasinya. Bagaimana bisa dia bermimpi sudah menikah dan mendapat lelaki yang sangat-sangat menyayanginya.

"Tapi wajahnya kok lupa yaa, Ya ampunnn Yayaaa kamu gilllaaaa, mandii... mandiiii" Ujarnya setelah membaca pesan dari May.

Sejak bangun tidur, mandi, berganti pakaian, perjalanan menuju kampus ia tak henti-hentinya tersneyum. Jadi begitu rasanya sudah menikah, pikirnya. Karena penasaran ia mencoba mengetik di kolom perncarian.

'Arti mimpi menikah dengan pria tak dikenal'

"Ahh bukan nikah, tapi udah nikah" Gumamnya pelan.

"Nah ini..."

"Bagi yang lajang ini menadakan bahwa anda masih sendiri dan anda sangat berharap akan datangnya seorang kekasih seperti yang ada mimpikan"

"Haaa??jadi karna aku telalu lama jomblo gitu?"monolog Nazla. Tolong jangan sampai Keval dan May tahu, bisa-bisa ini jadi bahan olokan seumur hidup baginya.

Sampai di kampus pun dia masih memasang wajah cerianya. Ia bahkan tak peduli arti dari mimpi yang baru saja dia baca di beberapa situs. Dia hanya membaca beberapa arti mimpi secara psikologi. Bukan dari sumber primbon-primbon.

'Tapiiii, kok alay banget sih, masak iya, aku mau aja cudle-cudlean sama dia di mobil, ada supirnya lagi. Ihhh ko lebay ya kalau di pikir-pikir' Bisik Nazla dalam hati setlah ia mengingat-ingat mimpinya subuh tadi.

GREAT PROFESOR[18+](END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang