12. mall

68K 1.6K 244
                                    

"Hei! Ga boleh ngmg gitu, udh ya jangan nangis!" jawab manda lembut, ia mengusap-ngusap punggung varo.

"Hiks tapi kan emng bnr hiks!" varo memeluk manda erat, dan menangis di pelukan manda.

"Sutt ga boleh ngmg gitu, mungkin emng lagi sakit varo! Ga boleh nyalahin orang! Udh yuk pulang?" varo menggeleng cepat.

"Ga mau hiks, varo ga mau pulang!" manda langsung mengakat tubuh varo, ke tubuhnya.

Manda menggendong tubuh varo, berjalan ke luar rumah sakit. Varo merengek minta di lepaskan, manda tak menghiraukannya. Ia masuk ke dalam mobil lamborghini milik varo, ia mendudukkan varo di pangkuannya.

"Hiks varo ga mau pulang hiks!!" tangis varo, manda mengusap air mata varo dari kelopak matanya.

"Sutt jangan nangis terus! Kita jalan-jalan yuk sayang?" bujuk manda lembut, varo menggelengkan kepalanya pelan.

"Ga mau hiks, hiks hiks!!"

"Manda udh maafin varo sayang! Ini bukan salah varo, ini emng lagi di kasih sakit! Jangan ngerasa bersalah gitu, varo anak baik sayang!" varo mendongak, menatap manda.

"Hiks bnr hiks?" tanya varo, manda mengagukan kepalanya cepat.

"Iyaa varo anak baik! Jangan nangis ya sayang, ututuu!" varo tersenyum manis, dan mengagukan kepalanya pelan.

Cup!

Varo mengecup singkat bibir mungil manda, lalu memeluk tubuh manda erat. Manda terkekeh pelan, melihat aksi bayi besarnya ini. Ia membalas pelukan varo tak kalah erat, ia juga mengecup kening varo berkali-kali.

"Manda, varo haus! Mau nenen." rengek varo, dengan manja. Manda paham betul, gmn keinginan varo. Tapi, ya bagaimana? Payudaranya blm bisa keluar asi, masih keluar darah.

"Beli susu kotak aja ya sayang? Mau ya?" bujuk manda lembut, varo mengagukan kepalanya pelan.

"Yaudah, kita cari indomaret dkt sini oke?" varo mengagukan kepalanya, dan mengusel di leher manda.

Manda mengendarai mobil varo, ke indomaret. Varo berada di pangkuannya, sedang mengusel bagaikan anak kucing. Terkadang, varo menyedot payudara manda dari luar baju & branya. Jujur, manda sangat kasihan melihat varo seperti ini.

"Sayang, jangan di isep gitu! Percuma ga ada asinya!" omel manda, varo mengaguk lesu.

"Manda, kapan nenennya keluar asi lagi?" tanya varo, manda menggelengkan kepalanya pelan. Ia juga tidak tahu kapan payudaranya kembali mengeluarkan asi seperti biasa.

"Manda, nanti beli botol susu ya & SGM buat susu varo, selama nenen manda masih sakit." manda mengagukan kepalanya cepat.

"Iya sayang! Nanti manda beliin!"

Manda fokus mengendarai mobil mewah varo, mencari indomaret terdekat dari rumah sakit. Sampai di indomaret, manda memakirkan mobil mewah varo di parkiran. Manda turun dari mobil mewah varo, bersama varo dalam gendongannya.

"Turun mau?" varo menggeleng cepat, varo dalam mode manja.

Manda masuk ke dalam indomaret, sambil menggendong tubuh varo. Ia ke tempat bayi, ia mengambil keranjang khusus belanjaan. Ia masukan peralatan khusus varo, seperti untuk mandi, nyusu, bedaknya & minyak telonnya. Varo memeluk manda erat, ia memejamkan matanya perlahan.

Varo tertidur dalam gendongan manda, manda yang merasakan hembusan nafas halus di lehernya terkekeh pelan. Ia sudah tahu, bahwa varo tertidur. Manda berjalan ke kasir, dan membayar semua barang yang ia ambil tadi.

"Totalnya 560 rb mba!" ucap petugas kasir, dengan sopan.

"Pake kartu atm, bisa? Soalnya suami saya tidur, jadi susah ambil dompet di tas." jawab manda, petugas kasir terkekeh pelan.

SUAMI POLOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang