18

884 137 13
                                    

#DI KELAS 1-7#

"Keiji, sudah sampai kelas, aku duluan" Ibara

"Ya, aku juga mau ke kelas" Akaashi

Setelah diantar Akaashi, Ibara masuk ke kelas dan langsung duduk di bangkunya tanpa ada yang menyadari kehadirannya

"Astaga Ibara, sejak kapan kau masuk kelas?" Sumi terkejut karena Ibara tiba tiba sudah duduk di bangkunya yang tepat berada di sebelah kiri bangku Sumi

"Baru saja, tapi satu kelas tak ada yang tau kedatanganku" dengan santainya Ibara menjawab membuat Sumi berpikir 'dia ini masuk kelas dengan cara teleport, menghilang atau apa? Hawa keberadaannya tipis sekali'

.

Yak, pengalaman Bara (author) hampir kena pukul ayah gara gara tau tau nongol disampingnya, mana ayah pas pegang palu lagi :)  -Bara-

Back to story...

"Ibara, kau sudah mengerjakan tugas kimia?" Sumi

Mengerti kelanjutan yang dimaksud Sumi, Ibara langsung meminjamkan buku tulis kimia nya pada Sumi

"Arigatou, kau peka juga ya, hehe" Sumi

"Beruntung karena kimia ada di jam terakhir" Ibara

"Hehe, karena kau meminjamkan buku tulismu, nanti ku traktir waktu istirahat deh" Sumi

"Tidak terima kasih, tapi jam istirahat nanti aku ke ruang musik" Tolak Ibara halus

"Sudahlah, aku belikan makanan untukmu, aku antar ke ruang musik" Sumi

SKIP

Jam istirahat tiba, bel istirahat berbunyi terdengar ke seluruh penjuru sekolah. Murid murid Fukurodani berhamburan keluar kelas untuk beristirahat dari pelajaran yang membuat jenuh

"Ibara, aku langsung ke kantin, nanti aku menyusul mu ke ruang musik ya" pamit Sumi

"Ya" Ibara berjalan keluar kelas dan menuju ke ruang musik

#DI RUANG MUSIK#

Disinilah Ibara sekarang, ruang musik Fukurodani. Perjalanan dari kelas dilaluinya dengan mudah meski keadaan sekolah begitu ramai. Dengan tubuh kecil dan hawa keberadaannya yang tipis tentu saja memudahkannya menerobos keramaian

Tuts hitam putih ditekan secara bergantian oleh jari lentik mengikuti partitur musik yang ia baca menghasilkan alunan yang begitu nyaman di dengar. Walau hanya berlatih namun lagu yang ia mainkan begitu sempurna membuat si pianis larut dalam permainannya sendiri sampai tak menyadari orang orang menontonnya dari jendela

"Sugoi, aku tak menyangka jika Ibara sangat lihai bermain piano" puji Sumi melihat permainan Ibara

♪♪♪                 ♪♪♪                   ♪♪♪

            ♪♪♪                ♪♪♪                      ♪♪♪
       
                    
Alunan piano berakhir membuyarkan lamunan Sumi didepan pintu, tak lagi terdengar alunan piano ia langsung menghampiri Ibara yang masih duduk dikursi piano

"Permainan piano mu hebat!! Lagunya juga bagus" ujar Sumi semangat

"Arigatou"

"Oh ya, ini makanan dan minuman untukmu. Dimakan ya, badanmu seperti lidi menurutku" kalimat menohok keluar dari mulut Sumi, seketika datang panah imajiner menusuk Ibara

"Tapi, makan banyak atau sedikit badanku tetap seperti ini" balas Ibara sedikit menusuk, begitu juga panah imajiner balas menusuk Sumi

"Irinya...aku juga mau" -Sumi

Opposite Siblings [Koutarou And Sister]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang