07

1.4K 181 1
                                    

Saat ini Ibara berada di dalam kelas, tidur di bangkunya meletakkan kepalanya di meja dengan tote bag berisi seragam sebagai bantalnya tanpa mempedulikan sekitarnya yang bising karena masih jam istirahat

"Ne, Ibara bangunlah, ayo cepat ganti seragam, kita juga belum ke kantin" Sumi menepuk pundak Ibara untuk membangunkan Ibara

"Haah...dasar kau ini" Sumi menghela nafas kasar gara gara Ibara belum juga bangun. "Ibara..." Sumi tetap tak menyerah membangunkan temannya

"Hm?" Ibara perlahan membuka mata, mengerjapkan mata berkali kali sambil mengumpulkan kesadaran

"Ayo cepat ganti seragam Ibara" Sumi langsung menarik tangan Ibara sampai di depan pintu, padahal kesadaran Ibara belum sepenuhnya terkumpul membuatnya oleng. Ibara loading sesaat karena sebelum ia terjatuh ambruk ke lantai, wajahnya menabrak dada bidang lelaki beriris gunmetal blue dengan tatanan rambutnya agak berantakan. Ibara mendongak menatap lelaki yang ia tabrak

"Keiji?" Lelaki yang ditabrak Ibara ialah Akaashi, si pawang burung hantu berisik, Koutarou. Akaashi menahan agar wajahnya tak mengeluarkan semburat merah, tapi sayangnya Sumi mengetahui bahwa wajah Akaashi memerah. Sumi hanya tersenyum menahan tawa 'Ya ampun, mereka cocok sekali' batin Sumi melihat mereka berdua yang masih saling menatap

"Hati hati Ibara, untung kau tidak terjatuh ke lantai" ucap Akaashi canggung

"Hm, baik" jawab Ibara sambil mengucek mata karena masih mengantuk

Akaashi memperhatikan gelagat gadis di depannya yang sedang mengucek mata ditambah lagi matanya terlihat sayu. "Cepat ganti seragam mu, jika kau masih ngantuk tidurlah saja, aku tau kau malas makan atau ke kantin karena ini masih istirahat pertama" setelah mengatakannya pada Ibara, Akaashi melangkahkan kaki jenjangnya menuju kantin

"Ibara" panggil Sumi sambil cengengesan

"Apa?" Ibara

"Kau dan Akaashi-san si setter Fukurodani itu...kalian cocok loh" ucap Sumi ingin menggoda Ibara

"Iyakah?" Dengan tidak pekanya Ibara bertanya yang malah membuat Sumi mendengus kesal tak jadi menggoda Ibara

"Tentu saja Ibara...dasar kau ini, burung hantu kuudere! Sudah jelas juga tadi Akaashi-san tau kebiasaanmu yang malas makan, pantas kau kurus begini, ditambah lagi kalian saling memanggil dengan nama depan" Sumi nerocos panjang lebar, sedangkan Ibara masih memasang wajah datarnya watadosnya yang memancing Sumi menguyel uyel gemas Ibara. 'ya ampun Sumi, mentang mentang lebih tinggi dariku' batin Ibara yang hanya bisa pasrah

.

.

.
#Di Ruang Ganti Wanita#

"Ano...Ibara, aku penasaran, kenapa kau menutup mata kirimu?" Tanya Sumi tiba tiba

"Mata kiriku luka, aku malas ganti ganti plester jadi aku tutup pakai penutup mata ini" jawab Ibara seadanya sambil membuka eye-patch putihnya

A/N: aku baru tau kalo namanya eye-patch

"Hee? Kenapa kau bisa terluka?" Tanya Sumi setelah melihat luka Ibara

"Aku dibully, aku dapat luka ini setelah upacara kelulusan smp" jawab Ibara datar tapi menurut Sumi ada perasaan sedih didalamnya

"Aku dengar dari kakak ku, kalau kau punya kemampuan melihat mereka dan synesthesia ya?" Tanya Sumi, Ibara mengangguk

"Mata kananku bisa melihat warna suara atau synesthesia, mata kiriku bisa lihat mereka" lanjut Ibara

"Lalu kau jika melihat mereka tidak takut?" Tanya Sumi merinding sendiri

"Tidak" jawab Ibara. "Aku tak pernah memakai eye-patch sebelumnya, aku hanya pakai karena mata kiri ku luka dan aku malas ganti ganti plester" sambung Ibara

Opposite Siblings [Koutarou And Sister]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang