"Aku tidak akan diam lagi saat orang berani menghinamu. Mulai detik ini, kamu memiliki pembela tanpa sayap."
Kenzo.🌿🌿🌿
Kenzo dan Ana tersadar setelah mendengar pekikan para penonton.
"Udah woy!"
"Jangan romantisan mulu kasihan jomblo yang lihat, meronta-ronta minta kawin!"
"Wah, gercep, ya!" pekik Gisel.
"Ada yang panas, tapi bukan karena matahari!" teriak Aldo yang melihat kepalan tangan Langit.
"Ada yang cemburu, tapi gak cemburu!"
Pletak!
Aldo menjitak kepala Kenzie dengan keras sehingga bunyi terdengar di telinga.
"Sakit, pintar!" ucap Kenzie mengusap keningnya pelan.
"Ya salah siapa ngomong gak jelas, aneh banget, pantesan gak laku-laku," jawab Aldo dengan enteng.
"Wah, wah, nyari teman ribut lu?"
"Paan, dah. Bosan gue ribut ama lu , enek tahu gak!"
"Songong!"
"Biarin!"
"Stop! Lu berdua bisa diam gak, sih?!" tanya Langit langsung berdiri dari duduknya.
"Dia noh!"
"Elu!"
Langit langsung pergi tanpa menggubris perkataan Aldo dan Kenzie.
"Sayang, kok, aku ditunggal?" tanya Vira saat melihat Langit mulai menjauh.
"Siying, kik, iki ditinggil?" ucap Kenzie meniru suara yang dibuat lembut oleh Vira, padahal kenanya menjijikkan di telinga Aldo dan Kenzie.
"Iki, ligi cimbiri, siying!" jawab Aldo mengelus pipi Kenzie. setelah itu keduanya saling menatap dan keluarlah semburan tawa mengejek pada Vira.
Vira menarap permusuhan ke arah Aldo dan Kenzie. Dia menghentak kakinya kasar lalu berlalu pergi menyusul Langit.
Aldo dan Kenzie hanya mengangkat bahunya acuh, lalu kembali bersorak ria, hingga Kenzo dan Anandhi memilih segara turun dari panggung.
__Mengejar Cinta Langit__
Langit memilih pergi ke dalam kelas ketimbang harus berlama-lama di dalam sana.
Pelan, tangan Langit menyentuh dadanya. 'Kenapa rasanya sakit?' tanya batin Langit.
"Arght! Gue kenapa sih?!"
"Jangan sampai gue beneran cemburu. Gila! Gak mungkin gue jatuh cinta sama cewek bodoh seperti dia!"
"Gak! Gak! Gak mungkinnn!!" teriak Langit mengacak kasar rambutnya.
"Langit, kamu kenapa?" Vira yang memang sudah mendengar perkataan Langit sejak tadi dengan segara masuk ke dalam kelas. Jangan sampai Langit jatuh cinta sama Anandhi.
"Lepas! Ngapain lu ngikutin gue, hah?!" tanya Langit menghempas kasar tangan Vira yang menyentuh bahunya.
"Aku khawatir sama kamu, aku kira kamu sakit sampai pergi ninggalin acara di lapangan tadi. Jadi ... aku milih nyusul kamu," jawab Vira enteng.
"Gak usah sok peduli sama gue. Pergi gak lu dari sini? Gue muak lihat muka sok lugu lu. Dan satu lagi, acara bohong kita sepasang kekasih udah berakhir karena Ana sudah menjauh dari gue. Jadi buat lu mending pergi!!" Langit dengan penuh emosi mendorong tubuh Vira hingga oleng. Membuat Vira menatapnya tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Langit (On Going)
RomanceTakdir hidup ini layaknya daun. Apabila sudah sampai waktunya maka dia akan gugur. Begitu pula dengan datang dan perginya cinta. Jika sudah ditentukan di mana hati memilih di situlah tujuan untuk menetap. "Kau tahu, Langit?!" "Mencintaimu sama seper...