Kesempatan Yang Terlewatkan

234 11 2
                                    

"Ada baiknya kita belajar menurunkan ego karena dengan itu kita tahu tindakan yang kita ambil sudah dipikirkan dengan hati yang tenang bukan dengan keegoisan yang tinggi."

Vote dan komen ya, guys:)

Sejak perlakuan Anandhi kemarin sore. Kenzo, semakin bersemangat untuk mendapatkan hatinya, tidak peduli seberapa keras Anandhi menolak cinta darinya, Kenzo telah bertekad pantang mundur selama janur kuning belum melengkung.

---

Senyum merekah indah terpantri di wajah cantik Anandhi saat baru saja dia turun dari atas motor Kenzo.

Menjadi sorotan di sekolah, bukanlah hal yang tabu menurutnya. Anandhi, tetap pede dengan wajah angkuh dan dagu yang diangkat ke atas sedikit.

Entahlah, bukan maksud pamer, tetapi melihat tatapan iri dari beberapa siswi membuat dia tersenyum puas di dalam hati.

Bertingakah seanggun Anandhi berjalan di samping Kenzo dengan tangan saling mengenggam. Semakin menas-manasi suasana.

Senyum puas dan bahagia tidak bisa Kenzo sembunyikan dengan sesekali menatap wajah cantik Anandhi.

Sayang sekali Langit yang membuatnya bersedih bahkan terhina hingga menutup semua keindah di matanya terhadap Anandhi.

"Ingat Anandhi. Perlakuanmu kemarin sore membuatku sudah menetapkan kamu milikku, kecuali jika hari ini Langit mengabilmu, maka akan aku biarkan karena kebahagiaanmu adalah prioritasku saat ini. Namun, jika kali ini dia tetap acuh dan bahkan menyakitimu, maaf aku tak akan mundur soal menjadikanmu satu-satunya milikku. She is mine!" bisik Kenzo tepat di telinga Anandhi membuat sang empunya terpaku sejenak, tetapi kembali normal setelah bisa mengendalikan dirinya.

"Gue juga tidak main-main soal cinta yang lu milikin, Ken. Jika hari ini Langit tetap tidak membalas cinta gue, maka pegang ucapan gue hari ini. Gue siap menjadi pengantin lu suatu saat nanti," ujar Anandhi dengan penuh kemantapan membuat Kenzo tersenyum lega.

Apakah Kenzo bisa dikatakan jahat karena mengambil dengan paksa hati seorang gadis yang terang-terangan menyukai sahabatnya? Apa dia juga bisa dikatakan kejam karena berdoa Langit tidak membalas cinta Anandhi agar dia dapat memilikinya? Kali ini saja Kenzo ingin egois demi cintanya.

"Aku pegang ucapanmu hari ini dan kuharap kamu dapat dipercaya," lirih Kenzo dengan senyuman miring.

Anandhi hanya menjawab dengan anggukkan ringan.

"Aduh-aduh, datang pagi-pagi bikin heboh satu sekolah dan hal mengejutkan lagi main gandeng tangan si cantik Anandhi, belum muhrim euy!" Kenzie datang tiba-tiba dengan berteriak di telinga kanan Kenzo.

"Mana yang digandeng ceweknya tergila-gila sama si Langit, jahat betul lu jadi kawan! It' s okay, gue tetap ada dipihak lu, semangat ya nikung sahabatnya!" timpal Aldo dengan berteriak di telinga kiri Kenzo.

Tindakkan keduanya membuat Kenzo langsung melepaskan tangan Anandhi dan kini beralih mengusap kedua telinganya yang berdenyut sakit.

"Woi! Telinga gue sakit, dodol! Gimana kalo pendengaran gue rusak?" tanya Kenzo seraya menjewer telinga Kenzie dan Aldo secara bersamaan.

Kedua tukang rusuh itu mengaduh kesakitan karena sepertinya Kenzo benar-benar menjewer telinga mereka dengan kencang seperti ajang balas dendam yang terpendam.

"Aduh! Ampun, Bestie." Aldo menangkup kedua tangannya memohon dilepaskan dengan wajah memelas.

"Sakit Abang Kenzo yang tersayang, lepasin dong bisa copot nih, kuping." Kenzie berusaha melepaskan tangan Kenzo dari kupingnya. Akan tetapi, semakin dia berusaha menarik tangan Kenzo, semakin kencang pula Kenzo menjewernya.

Mengejar Cinta Langit (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang