Jika ada typo kasih tahu ya^.^
Terimakasih^o^"Lu pada pulang aja gue ada urusan," ucap Kenzo menatap ketiga sahabatnya.
"Mau ke mana, Bang?" tanya Kenzie manatap Kenzo yang bersiap-siap menaiki motornya.
"Ke rumah Anandhi," jawab Kenzo jujur. Langit yang mendengar hal itu langsung saja memalingkan wajahnya.
"Ouh iya, Ana, kan pingsan tadi siang. Terus keadaannya gimana?" tanya Kenzie dan Aldo.
"Alhamdulillah baik, udah ya, gue pergi duluan deh. Zie, bilangin sama mamah, abang pulang telat," ucap Kenzo dengan menatap Kenzie.
"Siap," jawab Kenzie.
Mendengar hal itu Kenzo dengan segara menaiki motornya. Kelamaan jika harus menunggu Stevi dan Gisel, tuh mereka bisa menyusul dengan mobil milik Gisel.
"Cewek itu kenapa?" tanya Langit saat Kenzo sudah pergi.
"Pingsan," jawab Kenzie pelan.
"Kenapa?" tanya Langit menatap Kenzie.
"Gak tahu. Udahalah, ngapain lu kepo soal Anandhi. Lu, kan gak cinta sama dia," ucap Aldo.
Langit langsung terdiam. 'kenapa gue malah mikir tuh cewek?' tanya batin Langit.
Aldo dan Kenzie yang melihat hal itu menyunggingkan senyum. Mereka benar-benar sangat yakin bahwa sekarang rasa cinta mulai semakin tumbuh. Hanya saja dia tidak menyadari hal itu. Dasar payah memang!
"Lupakan, mending kita pulang!" ucap Langit yang sudah sadar dari lamunannya.
"Lah, ini kita sudah berjalan menuju jalan pulang," ucap Kenzie.
Pletak!
"ini menuju jalan parkiran dodol!" ucap Aldo main asal jitak kepala Kenzie.
"Suka heran gue, punya temen kok suka bangeg ya, menganiaya temannya sendiri. Gak ada akhlak emang!"
"Lu ngatain gue gak ada akhlak? Wah temen gak tahu diuntung koh," jawab Aldo.
"Udah, lu berdua berantem mulu!" ucap Langit mengahi keduanya.
"Ya, kan berantem katanya mempererat tali persahabatan. Makanya kita berantem meski itu hal sepele biar persabatan kita makin erat, ya, kan, Do?" ucap Kenzie sambil menanyakan pendapat dari Aldo.
"Yoi bro," jawab Aldo sambil menepuk bahu Kenzie.
"Stres!" ucap Langit, langsung berjalan cepat meninggalkan kedua sahabatnya yang menatao diringa heran.
***
Ketika kau tertawa
Ku pandang dengan pasti
Oh dirimu menarik hatiku
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Langit (On Going)
RomansTakdir hidup ini layaknya daun. Apabila sudah sampai waktunya maka dia akan gugur. Begitu pula dengan datang dan perginya cinta. Jika sudah ditentukan di mana hati memilih di situlah tujuan untuk menetap. "Kau tahu, Langit?!" "Mencintaimu sama seper...