1).Prolog

10.4K 805 2
                                    



"Ramalan tidak pernah salah! Dia anak pembawa sial untuk istana ini!"

"Dia akan menghancurkan istana Lotus dengan takdirnya.. "

"Cih, pembawa sial."

"Sudah ku bilang! Anak pembawa sial tidak seharusnya tinggal di sini!"

"Jaga bicaramu, Hillan!"

"Apa?! Kamu membelanya lagi, Irlan?!"

"Baiklah! Baiklah! Akan ku lakukan kalau itu mau kalian!"

"Asingkan dia di mansion Lily.."

"Apa? Mansion Lily terlalu bagus untuknya Yang mulia!"

"Diam kau! Ini keputusanku!! Apa kamu mau membantahnya?!"

"Bagaimana, Catania? Kalau aku jadi kamu sih.. aku akan langsung bunuh diri."

"Bagaimana ini? Aku tidak mau melayani anak pembawa sial itu di Mansion Lily."

"Untung saja aku tetap di istana ini, kamu yang sabar ya, hehe.."

"Kalian jangan keterlaluan!! Tuan putri masih kecil!! Dia tidak tau apa-apa!"

"Wah.. lihatlah pembela anak pembawa sial ini, kenapa kamu selalu membela anak yang bahkan tidak di akui oleh anggota kerajaan, Wendy?"

"Karna aku bukan iblis seperti kalian!! Bagaimana mungkin anak yang masih kecil di perlakukan dengan sangat buruk!!"

"Cih, kamu akan menyesal karna telah membelanya, Wendy."

"Tuan putri, tidak apa-apa. Saya akan terus berada di sisi anda."

"Cania tidak salah.. "

"Benar! Anda tidak salah tuan putri! Mereka orang-orang jahat! Tidak usah di dengarkan.. "


"Hahh!!"

Ah, aku terbangun lagi. Kenangan anak ini, kenangan yang selalu menghantuiku saat tidur. Saat dimana anak ini di bilang pembawa sial, di hina orang-orang istana, di pukul, dan di asingkan dari istana.

Aku menangis lagi. Setiap kenangan anak ini muncul di mimpiku, aku akan langsung menangis. Seakan-akan aku yang di perlakukan seperti itu.

Anak kecil berumur tujuh tahun di perlakukan dengan tidak layak oleh orang lain. Bahkan keluarganya sendiri tidak ada yang perduli.

Sedikit informasi. Aku menempati tubuh anak ini sejak dua hari yang lalu. Begitu sadar, aku sudah di sambut dengan wanita bersurai kuning sambil menangis.

Saat mengetahui kalau aku sudah sadar, dia terlihat sangat senang dan langsung memelukku. Aku bingung, aku tidak mengenalinya.

Dia melepas pelukannya dan menatapku lekat. A-aku baru menyadari sesuatu, tubuhku, kenapa jadi mengecil?

"Si-siapa?"

Saat aku bertanya seperti itu, dia terlihat sangat terkejut. Aku.. kan memang tidak tau dia siapa.

"Anda tidak mengenal saya? A-apa putri benar-benar tidak mengenal saya? " tanyanya lagi

Aku menyesal waktu itu menggeleng. Wanita itu terlihat pucat dan memanggil orang lain. Begitu wanita itu masuk ke kamar ini dengan dua orang lagi. Aku malah di hina, aku di bilang hanya mencari perhatian mereka.

Wanita bersurai kuning itu marah pada mereka dan bilang bahwa mereka akan di hukum. Saat mereka bertiga sedang berdebat, kepalaku terasa sangat pusing, aku tidak sadarkan diri saat itu juga.

Lalu, kenangan tentang kehidupan lamaku, bercampur dengan kenangan hidup anak ini.

Aku langsung mengerti, di duniaku dulu, aku sudah meninggal karna tenggelam. Dan anak ini, dia juga meninggal karna tenggelam.

Aku yang seharusnya sudah meninggal malah masuk ke tubuh anak ini.

Catania Arca De Ralotus. Meskipun ibunya hanya seorang selir, dia di akui sebagai anggota kerajaan. Anak dari seorang kaisar yang tersohor di Negeri ini.

Seharusnya seperti itu. Sampai, sebuah ramalan mengatakan, Catania membawa takdir sial untuk kerajaan Lotus dan kerajaan lainnya.

Banyak yang mempercayai ramalan itu. Dia dijauhi saudara dan saudari tirinya. Sang kaisar turun tangan, menyuruh ksatrianya mengasingkan Catania ke mansion Lily.

Bangsawan lain protes, dan menyuruh sang kaisar untuk membuangnya saja ke hutan. Tapi tidak, bagaimanapun, sang kaisar adalah ayahnya.

Mansion Lily, tempat yang jauh dari istana Lotus. Dengan di bekali sebelas pelayan, dan dua puluh prajurit untuk berjaga di Mansion ini.






Second Life [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang