Suara riuh kantin membuat suasana semakin ramai, banyak yang datang hanya untuk melihat pertunjukan yang terjadi.
"Lo apa apaan sih!" Bentak Renata kepada lawannya itu.
"Lo yang apa apaan!" Bentak lawan nya itu Dan kalah keras.
"Gua gak Ada masalah ya sama lo, kenapa lo tiba tiba nyiram gua kek gini!"
"Lo masih gak ngerasa punya salah?" Ucap orang itu sambil mengambil hp dan melihatkan foto Renata bersama Alex.
Renata terkejut dari mana Gita mendapatkan foto itu, perasaan kemarin dia selalu was was karena takut ketawan sama anak sekolah dan memfoto mereka, ternyata Renata tak teliti, Ada saja orang yang mengambil foto Renata dan Alex kemarin saat sedang pulang membeli makanan untuk orang tua Renata.
"Udah gua ingatin ya sama lo, gak usah dekat sama Alex lagi, lo gak dengerin omongan gua!" Bentak Gita.
"Emang nya kenapa kalo gua sama Alex? Lo marah? Emang Alex Pacar lo? Gak kan!" Ucap Renata membuat Gita sedikit malu.
"Ya tetap gak boleh lo dekat dekat sama Alex, Alex calon Pacar gua!" Ucap Gita.
"Gua gak perduli" ucap Renata tak perduli dan segera bergegas keluar dari kantin.
"Bang**t!" Maki Gita menerjang Renata dari belakang, alhasil Renata terjatuh dan kepalanya terbentur sisi meja membuat luka berdarah di kening Renata.
"Anj**g!" Ucap seseorang yang pasti bukan Renata, suara yang Renata kenali, saat kesadarannya hampir habis Renata belum sempat melihat dan memastikan suara siapa itu, tiba tiba pandangan Renata gelap dan dia tak sadarkan diri.
---
Perlahan Renata membuka matanya, pandangan yang pertama ia lihat adalah langit langit kamar dengan nuansa berwarna putih, bau obat obatan menyengat di indra penciuman Renata.
"Aww sakit banget gilak" ringis Renata saat kepalanya terasa sakit.
Cklekk.
Pintu siang rawat pun di buka, menampilkan agath, Stevani dan Ardi sedang berjalan kearah Renata.
"Lo gakpapa?" Tanya Agatha.
"Apa Ada yang sakit?" Ucap Ardi.
"Jangan duduk dulu, lo baru sadar" ucap Stevani.
"Siapa yang bawa gua kesini?" Tanya Renata.
"Ardi yang bawa lo, maaf kita datang terlambat" ucap Stevani.
Ya, Stevani dan Agatha pergi berdua ketoilet sedangkan Renata memesan makanan untuk mereka, saat hendak memesan makanan, Gita yang baru datang langsung menyiram Renata dengan minuman yang ia bawa, dan Renata pun berakhir disini.
"Bunda lo bentar lagi datang, lo gak perlu kawatir lo gak di rawat kok, habis infus nya lo langsung boleh pulang" jelas Stevani.
"Makasih ya" ucap Renata kepada Ardi dan dibalas dengan anggukan kepala Oleh Ardi.
Ntah kenapa Renata sangat yakin jika orang yang menolongnya adalah Alex, suara itu adalah suara Alex, tapi kenapa Alex gak kesini, kenapa Alex tidak Ada di sini? Munafik jika Renata tak tertarik kepada Alex, nyatanya Renata tertarik hanya ego saja yang terlalu tinggi, Perempuan mana yang tidak baper jika di perlakukan selembut mungkin.
"Mau makan gak?" Tanya Ardi.
"Gak deh, nanti aja" jawab Renata.
"Yaudah, aku keluar bentar yah" ucap Ardi sambil mengelus pucuk kepala Renata.
"Gilak sih, Ardi kayaknya suka deh sama lo Re" ucap Agatha.
"Mana mungkin"
"Gimana yang mana mungkin, jelas jelas prilaku dan sikap dia udah nunjukin kalo dia suka sama lo" jelas Stevani dan di angguki kepala oleh Agatha.
Cklekk.
Pintu kamar terbuka, munculah Alex dengan pakaian sekolah nya yang sedikit berantakan.
"Gimana keadaan lo?" Tanya Alex.
"Lo bisa liat sendiri kan"
"Bunda tadi lagi di loby dan mau selesaiin administrasi rumah sakit lo" ucap Alex.
"Lo udah makan?" Tanya Alex lagi dan di balas dengan gelengan kepala oleh Renata.
"Makan dulu" ucap Alex.
"Gak ah, gak pengen makan"
"Makan ya, gua suapin" ucap Alex mengambil makanan yang Ada di nakas lalu menyuapi makanan itu kemulut Renata, Renata pun hanya bisa pasrah dan memakan makanan.
Stevani dan Agatha di buat melongo oleh Alex, pasalnya Alex adalah orang yang dingin dan tak tersebut oleh Perempuan, tetap saat bertemu Renata, Alex seperti bukan Alex yang seperti itu.
Cklekk.
Pintu pun di buka oleh Ardi, saat melihat pandangan yang membuat emosi Ardi meledak, tadi Renata bilang tak ingin makan, ternyata Renata menunggu Alex untuk makan.
"Aku pulang dulu ya, cepat sembuh" ucap Ardi sambil mengacak rambut Renata dan segera pergi dari tempat itu, Renata pun hanya balas dengan senyuman.
"Sayang kamu gak kenapa kenapa kan, Bunda kawatir" ucap Bunda Renata saat masuk ke kamar rawat Renata.
"Gakpapa kok Bund, gak serius juga lukanya" ucap Renata.
"Bunda gak bisa lama lama sayang, Karna Bunda ada metting di butik Bunda, gakpapa kan," tanya Bunda Renata, yap. Walaupun mereka baru pindah beberapa bulan yang lalu, tetapi Bunda Renata memang mempunyai cabang butik disini.
"Gakpapa, Bund Renata masih bisa ngapa ngapain sendirian kok" ucap Renata.
"Gini aja, Alex, Agatha sama Stevani temenin Renata di rumah bisa? Sampai Bunda pulang, ngerepotin gak?" Tanya Bunda.
"Bisa kok Bund" ucap Stevani dan Agatha bersamaan.
"Tenang aja Tante, Renata bakal Alex jagain" ucap Alex.
"Yaudah Bunda pergi dulu ya, kamu habisin makannya, jangan kecapekan" ucap Bunda sambil mencium pucuk kepala Renata dan di balas dengan senyuman oleh Renata.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG KITA [On Going]
Fiksi RemajaKetidak sengajaan menjadi awal dari cerita ini. Dan cinta? Tinggal tunggu saja kapan kedatangannya. Cerita ini ditulis untuk mengenang masa masa indah yang terlewat begitu saja. Berharap kalian dapat merasakannya walau hanya sekedar kata-kata, Aku b...