Disini lah mereka, di rumah Renata, Renata sudah pulang sekitar pukul 14.00 WIB tadi.
"Silahkan masuk anggap aja rumah sendiri" ucap Agatha kepada Bagas dan Bima.
"Tamu yang kek gini harusnya di jadiin babu"ucap Stevani sambil memukul lengan Agatha.
"Aw sakit ogeb"
"Ogeb apaan dah?" Tanya Bagas.
"Bego tolol" ucap Stevani.
"Anjir sih" ucap Bagas.
"Tamu adalah raja, tuan rumah adalah babu" ucap Bima sambil menaruh kantung pelastik makanan yang mereka bawa.
"Kampret lo, orang sakit gini mau lo jadiin babu?" Ucap Agatha.
Renata pun hanya tertawa melihat tingkah teman teman nya ini, sedangkan Alex? Dia hanya memutar bola matanya malas.
Sejak kapan teman nya ini akrab sama teman teman Alex? Mereka bercanda gurau seperti sudah saling lama akrab.
Sekitar pukul 20.30 WIB mereka semua pun pulang, keadaan Renata pun juga sudah membaik.
"Gua pulang dulu, langsung Tidur jangan bergadang" ucap Alex kepada Renata.
"Iya iya bawel"
"Yaudah gua pulang dulu"
"Kita pulang Re" ucap Agatha.
"Kita pulang Re, makasih makanan gratis nya" ucap Bagas.
"Lo sih suka yang geratisan" ucap Bima sambil menjitak kepala Bagas.
"Sakit anyingg"
"Yaudah kita pulang dulu ya, besok kalo belum enakan jangan sekolah dulu" ucap Stevani.
"Iya iya, makasih ya udah menemin gua" ucap Renata dan hanya di balas dengan anggukan kepala oleh mereka kecuali Alex, Alex hanya diam menatap Renata.
Mereka pun bergegas pulang kerumah masing masing.
Drtt..drt...
Suara getaran ponsel membuat Renata mengalihkan pandangannya.
"Siapa sih nelpon malam malam gini" ucap Renata sendiri.
"Nomor gak dikenal"
"Males ah, kalo penting pasti nanti nelpon lagi"
Renata pun membiarkan hp nya bergetar sampai ponsel nya berhenti bergetar.
Drttt...drttt...
"Nah pasti penting nih" ucap Renata sambil mengangkat ponsel nya.
"Hallo dengan rumah sakit jiwa disini, Ada yang bisa dibantu?"
"Besok sekolah gua jemput"
"Hah?" Ucap Renata terkejut sambil melihat nomor ponsel itu.
"Dapat dari mana nomor gua?"
"Gak perlu tau, besok pagi Gua jemput"
"Iya Alex bawell"
Tak Ada jawaban dari serbang sana, dikira Renata sambungan terputus, ternyata masih menyambung.
"Kenapa?" Tanya Renata lagi.
"Jangan Tidur malam malam"
"Lex lo lagi gak ngigau kan?"
"Gak"
"Kenapa sih lo kadang bersikap cuek, kadang juga bersikap sok peduli jangan kasih harapan ke gua kalo akhirnya lo gak punya perasaan apa apa"
"Jadi lo punya perasaan sama gua?"
Ucap Alex dan Renata tau Alex sedang menggoda nya.
"E-eh apaan sih" ucap Renata guy up.
"Ngaku aja, gua juga sayang kok sama lo" ucap Alex dengan nada menggoda nya.
"I-h ap-aan sih, gak Ada yang suka sama lo, najis tau gak" ucap Renata langsung mematikan sambungan telponnya.
"Is Gila Gila Gila, kenapa sih gua pake ngomong kek gitu" ucap Renata sambil pecicilan sendiri.
Dia pun memegang jantungnya, jantungnya berdetak kencang, ntah kenapa sebenar nya setiap berdekatan dengan Alex, jantung nya seperti berdetak 10 kali lebih cepat, tapi Renata bisa menetralisasikan dan menghilangkan gelagat aneh nya agar Alex tak curiga dengannya.
Drt...dtr..
Notifikasi pesan masuk muncul di layar utama ponsel Renata.
"Selamat Tidur sayang❤"
Pesan dari Alex yang membuat Renata membuatkan matanya, Renata membanting ponsel nya di kasur tanpa berniat membalas pesan Alex.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG KITA [On Going]
JugendliteraturKetidak sengajaan menjadi awal dari cerita ini. Dan cinta? Tinggal tunggu saja kapan kedatangannya. Cerita ini ditulis untuk mengenang masa masa indah yang terlewat begitu saja. Berharap kalian dapat merasakannya walau hanya sekedar kata-kata, Aku b...