Komen jika Ada yang typo
---
Disisi lain.
"ALEXANDER ALDEBARAN!!" teriak Bu Yani dari ujung koridor sekolah.
"Apa sih Bu, saya gak budek jadi jangan teriak teriak" ucap Alex ketika Bu Yani sudah berada di depannya.
"Ngelawan terus kamu ini ya" ucap Bu Yani sambil melotot.
"Saya kan cuma ngomongin, kalo gendang telinga saya pecah gimana? Mau di ganti pake gendang telinga ibu?"
"Yaallah mimpi apa saya ketemu anak murid kayak kamu Lex"
"Saya juga sebenarnya bingung Bu, kenapa bisa di sekolah bapak saya ada guru kayak ibu"
Bu Yani pun menghela napas dengan kasar.
"Ikut ibu keruanga BK" ucap ibu dan bergegas pergi keruangan nya.Sesampainya di ruang BK Alex Dan Bu Yani pun duduk berhadapan, Bu Yani pusing jika berhadapan sama anak pemilik sekolah ini.
"Kamu kenapa sih Alex, buanglah sifat suka bolos kamu itu, gak capek apa? Sebentar lagi mau kenaikan kelas, Kamu akan naik kelas 11, kenapa gak berubah?"
"Gini Bu, saya sebenar nya mau berubah, tapi setelah saya pikir pikir, kalau di sekolah ini gak ada murid kayak saya, ibu Mau kerja apa? Kan emang tugas ibu berurusan sama murid modelan kayak saya" jelas Alex.
"Yaallah untung kamu pintar, ganteng lagi, kalo kamu modelan kayak hantu, udah ibu basmi kamu dari sekolah ini" ucap Bu Yani sambil memijit pelipis nya.
"Untung saya ganteng kan Bu" ucap Alex sambil tertawa.
"Yaudah sana kamu keluar dari ruangan ibu, bisa bisa mati muda ibu kalo berhadapan sama kamu terus" ucap ibu Yani dan Alex pun segera keluar dari ruangan BK.
Alex pun berjalan di koridor sekolah sambil bersenandung, dia melihat gadis yang beberapa hari ini selalu ingin dia luluhkan.
"Oi" ucap Alex berhenti tepat di depan Renata.
Renata yang melihat itupun hanya mengangkat alis nya dengan bingung.
"Ngapain jam pelajaran malah keluyuran?"
"Kepo" ucap Renata dan langsung pergi dari hadapan Alex.
Alex pun di buat senyum senyum sendiri karena tingkah Renata yang menggemaskan, ingin sekali rasanya Alex cubit pipi cubby Renata, tapi dia masih sedikit waras untuk melakukan itu, ntah untuk kedepannya dia masih waras atau tidak.
Alex tak kembali kekelas karena mood untuk belajar sangat tidak ada, dia pun pergi ke Rooftop dan berbaring di kursi yang terletak disana.
"Woi bro kenapa lagi?" Tanya Bagas yang baru masuk dari pintu rooftop tapi tak di balas oleh Alex.
"Lagi bosan kalik, kayak gak tau Alex aja suka modyan" ucap Bima sambil berbaring di kursi yang lain nya.
"Bayamkan menggantung zat besi, kenapa waktu mau di cuci bayamnya gak karatan? Kan besi kalo di cuci karatan" pertanyaan aneh bin bodoh itu keluar begitu saja dari mulut Bagas tanpa permisi.
Alex menatap Bagas dengan malas, mulai kumat bohonnya anak ini.
"Karna bawam itu hewan" jawab Bima di balas jitakan oleh Bagas.
"Itu ayam anj***g"
"Gakusah jitak juga bangke" balas Bima menjitak Bagas.
Adegan jitakan pun terjadi, membuat Alex jenggah dan menjitak kuat palak mereka berdua.
"Aw ini Lebih sakit bego" ucap Bagas sambil mengusap palak nya.
"Makanya jangan kayak anak kecil" ucap Alex dan kembali membaringkan diri.
-----
Waktu sudah menunjukan jam pulang sekolah, Alex dan 2 sekawannya bergegas pergi ke parkiran.
"Mau langsung pulang atau gimana?" Tanya Bima.
"Gua sih ikut aja" jawab Bagas.
"Gua langsung pulang, soal nya orang tua gua baru pulang dari luar negri" jawab Alex sambil memakai helm nya.
"Oke deh" jawab Bima dan Bagas serempak.
Alex pun segera bergegas pulang kerumahnya, sesampai dirumah Alex pun melihat mobil terparkir rapi di bakalan rumah nya, tapi bukan mobil dari kedua orang tua nya.
"Assalamualaikum" ucap Alex.
"Waalaikumsallam, ganti baju dulu bang" ucap mamah Alex.
"Ada tamu ya mah?"
"Iya, temen mamah"
Alex pun tak menjawab ucapan mamah nya dan bergegas pergi ke kamar dan berganti baju.
Selesai ganti baju, Alex pun segera turun, suara berisik terdengar di telinga nya, suara berisik wanita sebayanya dan anak kecil yang sudah pasti dia tau itu adik nya."Adek jangan berisik berisik ah" ucap Alex mendekati adik nya dan memeluk sambil mencium adik nya itu tanpa melihat seseorang yang sedang bermain bersama adik nya itu.
Saat hendak menuruni adik nya, Alex melihat gadis itu dan ternyata gadis itu Renata, Renata yang melihat Alex pun terkejut terheran heran.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Renata.
"Lah kan rumah gua"jawab Alex.
Renata pun tak menjawab ucapan Alex.
"Ayo Bintang kita ke mamah aja, males disini ada pengganggu" ucap Renata kepada Bintang sambil menyindir Alex, Alex yang merasa tersindir pun melihat ke arah Renata dengan tatapan tajam dan dibalas Renata dengan melototkan matanya.
"Ayo kak" ucap Bintang menarik tangan Renata.
"Baru juga kenal udah akrab aja tu
2 sejoli" ucap batin Alex."Hei dari mana?" Tanya mamah Alex.
"Tadi dari depan mah" ucap Bintang.
"Hai makan dulu" tawar mamah Alex dan mereka pin bergegas duduk.
Alex pun datang dan menyalami Bunda Renata lalu duduk di depan Renata.
"Anak mu ganteng ya Sonia" Bunda Renata sambil tertawa.
"Ah anak mu juga cantik jeng"
"Yaudah ayo makan" lanjut mamah Alex lagi.
"Ohiya kenalin nih Renata anak nya temen mamah" ucap mamah Alex.
"Udah kenal mah, kan satu sekolah"
"Oh kalian satu sekolah yah, wah dunia sempit banget yah haha" ucap Bunda Renata.
"Ini loh dulu lex, Ada gak mamah cerita Perempuan yang nolongin mamah waktu ambil susu formula, nah ternyata Renata ini anak nya temen mamah"
Alexpun membalas hanya dengan anggukan kepala, sedangkan Renata hanya senyum senyum menanggapi ucapan mamah Alex.
"Oh iya Alex kalo di sekolah tolong jagain Renata ya, takut nya dia bandel di sekolah" ucap Bunda Renata.
"Apa sih Bund, Renata kan bisa jaga diri sendiri" ucap Renata sedikit tak terima.
"Siap Tante, nanti kalo Renata nakal Alex cubit" ucap Alex lalu di iringin suara tertawa mereka semua kecuali Renata.
----
"Kita pulang dulu ya Sonia" ucap Bunda Renata sambil memeluk mamah Alex.
"Sering sering main kesini yah, Renata juga sering sering main kesini" ucap mamah Alex sambil memeluk Renata.
"Iya Tante"
Renata dan Bundanya pun naik ke mobil dan bergegas pulang kerumah.
______
GIMANA PART INI?
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YAH.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG KITA [On Going]
Teen FictionKetidak sengajaan menjadi awal dari cerita ini. Dan cinta? Tinggal tunggu saja kapan kedatangannya. Cerita ini ditulis untuk mengenang masa masa indah yang terlewat begitu saja. Berharap kalian dapat merasakannya walau hanya sekedar kata-kata, Aku b...