Happy reading*
GILA SERIUS NIH?"
"GUE KIRA TU CEWEK PENDIEM"
"BUKANNYA KAK RAKA LAGI PDKT-AN SAMA KAK KESYA CABE YAH"
"WAHH PARAH, SIAPA YANG MERGOKIN NIH KEPO GUA"
Begitu lah kira-kira kehebohan mereka. Banyak yang bertanya-tanya tanpa mendapat jawaban.
****
Suara gaduh kantin selalu menggema ketika jam istirahat berbunyi. Beda untuk saat ini, keributan tidak hanya karena siswa yang mengantri untuk makan. Tapi juga karena berita yang baru saja menyebar tadi pagi.
Viona menatap puas sekitarnya, dia telah berhasil membuat Lila si cewek cupu yang sok kecantikan itu malu. Sebelum kekantin ia sengaja mampir ke kelas XI IPA2 tempat Lila berada. Gadis kacamata itu terlihat sangat malu dan takut ketika dilabrak Kesya, kakak kelas seangkatan Raka.
Rambut serta baju Lila basah kuyup dan wajah yang berubah pucat akibat ulah Kesya. Ditambah maki-makian dari Kesya dkk membuat Lila makin tak berkutik. Viona juga turut campur memanas-manasi suasana.
Viona terhenyak ketika seseorang duduk didepannya menatap tajam ke arahnya. Takut? Tentu tidak. Ini permainannya jadi harus dia yang mengendalikannya. Tatapan tajam itu ia balas dengan senyuman manisnya.
"Gue tau Lo yang nyebarin gosip ini. Dan gue minta Lo hapus sekarang juga sebelum makin nyebar kemana-mana." Sentaknya tanpa basa basi.
"Untungnya buat gue ngehapus berita ini apa?" Tantang Viona santai. Raka, cowok dihadapannya ini menggeram marah. Dengan emosi Raka spontan menggebrak meja didepannya membuat Viona dan beberapa orang yang berada disekitar kantin terlonjak kaget.
"Cepet hapus dan kasih tau semua orang jangan bully Lila lagi. Gue gak peduli Lo queen of the school atau apapun itu, gue minta hapus sekarang." Bentak Raka penuh amarah.
"Nggak pake acara bentak-bentak bisa kan?" Bukan Viona melainkan Alka yang entah kapan berdiri didekat Viona dengan ketiga temannya dibelakangnya. Melipat tangan di depan dada dengan tatapan serius serta datar.
Tangan Raka sudah mengepal erat mengingat apa yang sudah terjadi pada Lila. Tatapannya masih menusuk kepada Viona dan alka secara bergantian.
"Cari mainan lain, jangan mainin kehidupan orang"
"Gara-gara Lo Lila drop, acara bully Lo kelewatan Vi" sentak Raka meluruh.
Viona memicing tak suka. Kenapa dia yang disalahkan? Ia hanya ingin bermain-main. "Apaan sih, cuman masalah kecil doang juga. Lagian gak lama lagi ilang sendiri tuh gosip, lebay deh".
Mendengar pernyataan Viona yang mengatai Lila lebay, amarah Raka memuncak lagi. Dengan amarah yang meletup-letup Raka mendekati Viona dan berdiri tepat didepannya. Mencengkeram dagu Viona kuat membuat semua yang melihatnya terkejut atas keberaniannya. Selain terkejut, Viona merasakan sakit yang amat sangat pada dagunya yang masih dicengkeram Raka. Matanya berkaca-kaca seketika, merasa tidak pernah diperlakukan seperti ini.
Alka segera melepas paksa cengkeraman Raka pada Viona dan mendorong kasar Raka. Mata Alka menajam dikala melihat Viona benar-benar menangis. Tanpa aba-aba ditariknya kerah baju Raka dengan kasar dan di bonusi Bogeman yang mendarat tepat di pipi kiri Raka hingga ia tersungkur kelantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
UMBRELLA (On Going)
Ficção AdolescenteIni bukan kisah antara cewek polos dengan cowok most wanted ataupun cewek pandai dengan cowok minim akhlak. Tapi kisah cewek sombong dengan cowok peduli yang mulai melakukan perannya untuk gadis yang ia kagumi. Pernah kalian tau kehidupan serta kisa...