pertemuan tak di sangka

129 74 22
                                    

keputusan hilal membuat haikal kembali teringat dengan kejadian lima tahun yang silam, kejadian yang selama ini berusaha dia lupakan kembali menghantui dirinya, tragedi sadis yang selalu membuat ia merasa takut dan kini hilal kembali membuka lembaran masa lalunya dengan poto gadis di hadapanya.

"Kamu yakin bang ? mending pikirin lagi deh," Ucap haikal mencoba menggagalkan rencana temanya itu

"Insya Allah aku yakin, aku ingin membus kesalahanku,"

"Nggak gitu caranya bang, itu sama aja membuka luka lama dan menggantinya dengan luka baru,"

Hilal terkekeh geli mendengar ucapan haikal "Hahaha...sok puitis kamu, lebay tau,"

"Aku serius bang, abang tau kan gimana sikapnya Pak Rasyid,"

"Ya, aku tau tapi kita ngga bisa me-judge orang seenaknya haikal,"

"Tapi karena dia juga aku kehilangan semuanya, dan aku nggak mau ini kembali terjadi,"

"Insya Allah semua akan baik-baik saja,"

"Abang lupa bagaimana dia memperlakukan kita dulu ? bagaimana dia menyeret tubuhmu dan memukulimu tanpa belas kasihan, dan abang masih peduli padanya ?"

"Cukup haikal cukuppp." Hilal berteriak ia tak suka siapapun orang yang kembali membuka masa lalunya

"Nah abang juga nggak mau kan masa lalunya kembali terusik, lalu untuk apa menikahi wanita itu." Mata haikal menatap tajam pada hilal ada garis kekecewaan di matanya karena keputusan hilal itu

"Aku menikahi dia atas dasar ibadah, insya Allah aku akan menyembuhkan lukanya dan membimbing nya, jadi kamu nggak usah khawatir,"

Brakk....!!

Haikal memukul meja dengan keras, matanya memerah mendengar jawaban hilal tangannya mengepal tanda ia sangat marah besar

"Ingat bang sampai kapanpun aku nggak akan pernah memaafkan pa rasyid, kau paham itu!" Teriak haikal

"Haikal dengerin aku dulu, kita nggak bisa membenci seseorang sampai segitunya," ucap hilal

"Sebaiknya abang pikirkan lagi untuk menikahi dia!" Jarinya menujuk ke muka hilal lalu pergi dari rumah hilal

"Astagfirullah, mengapa jadi seperti ini," ucap hilal, ia tak menyangka haikal akan marah besar atas keputusanya itu

* * * *

Hilal kembali bekerja seperti biasa di kantornya, ia tak lagi mengingat gadis itu walaupun ia berjanji akan menikahinya karena sebenarnya rasa cinta itu belum hadir di hatinya

"hilal!" Langkah hilal terhenti ketika ada suara seorang perempuan memanggil namanya, ia menoleh mencari sumber suara

"Ya ada apa tania,"

"Makasih, karena telah menolongku,"

"Ya sama-sama," jawab hilal, ia kembali melangkahkan kakinya menuju kantor

"Sebentar jangan dulu pergi!" tania menarik tangan hilal mencegah pria itu pergi

"Apa lagi?"

"Kamu tau, bagaimana cara menjaga perempuan agar tidak patah hatinya?"

"Ya, aku tau itu,"

"Apa coba,"

"Jangan pernah memberikan harapan padanya,"

"Nah itu kamu tau,"

"Tapi aku rasa aku tak melakukan hal itu kepadamu, aku memberikan kamu kepastian bukan hanya harapan," ucap hilal meskipun dirinya tak tau apakah ada perempuan itu di hatinya

Wanita yang ternodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang