"Ketakutan terbesarku adalah kehilangan kepercayaanmu."
Xiao Zhan menundukkan kepalanya, meremas jemarinya sendiri, dan meneguk salivanya susah payah.
Tak jauh darinya, Cheng Xiao berjalan menghampiri, berdiri di hadapan Xiao Zhan dan berucap, "Kau ... benar-benar Xiao Zhan, 'kan?"
Xiao Zhan kembali menatap gadis yang kini berdiri sangat dekat dengannya. Kedua mata mereka bertemu, saling tatap satu sama lain, dan membuat si gadis di depannya tersenyum lebar. "Yibo benar, kaumemang sangat manis sekaligus tampan. Kau ... terlihat sangat menarik!"
"A-ada apa kau mencariku? Aku tidak memiliki hubungan apa pun dengan Yibo, kami hanya menjalin sebuah kerja sama, tidak lebih," ujar Xiao Zhan.
Cheng Xiao tertawa pelan. "Apa kau berpikir ... aku datang kemari untuk melabrakmu? Yang benar saja! Aku bukan gadis seperti itu."
Xiao Zhan hanya mengangguk. Ia kemudian menghadap toko bunganya, membuka pintu dengan kunci, dan mendorongnya. "Masuklah, kita bicara di dalam."
"Tentu!" Cheng Xiao berderap masuk. Gadis manis itu menatap takjub pada toko bunga milik Xiao Zhan. "Indah sekali! Toko bungamu memang luar biasa. Di saat yang lain sibuk mencari bunga yang sulit ditemukan di musim gugur, kau menyimpan banyak bunga beraneka ragam. Hebat!"
"Ibuku pernah bekerja di toko bunga saat muda, ia juga belajar bagaimana cara menanam bunga dengan baik. Jadi, apa pun musimnya tidak masalah. Aku juga belajar dari ibuku." Xiao Zhan mengambil satu kursi dan berucap, "Duduklah, Nona."
Cheng Xiao mengangguk. "Jangan sungkan, panggil aku Cheng Xiao saja sudah cukup."
Xiao Zhan mengangguk, ia duduk tak jauh dari gadis itu. "Cheng Xiao, kedatanganmu pagi ini ...."
"Aku hanya ingin tahu sosok yang sering Yibo bicarakan, tentang seorang pemuda manis yang agak sedikit jutek, tapi memesona."
Xiao Zhan meneguk salivanya susah payah. "Maaf jika itu membuatmu tidak nyaman. Sungguh, aku dan Yibo hanya menjalin kesepakatan, tidak lebih. Tolong, maafkan aku."
Cheng Xiao tertawa sambil menggelengkan kepalaku. "Hei, Xiao Zhan. Apa kau benar-benar percaya jika aku ini istrinya Yibo?"
Xiao Zhan mengernyit. "Bukankah tadi kaubilang---"
"Coba pikirkan, apakah di usia Yibo yang masih muda, di tengah kariernya yang cemerlang, dia memutuskan untuk menikah dengan cepat?" tanya gadis cantik itu.
"Cinta tidak pandang usia, begitu juga pernikahan."
Cheng Xiao mengangguk. "Wow, pemikiran yang realistis. Jika begitu, apa menurutmu Yibo bersedia menjadikanku sebagai istrinya?"
Xiao Zhan menatap Cheng Xiao dengan saksama. "Kau terlihat cantik, dia tidak akan menolak dengan mudah."
"Cantik, tapi tidak cukup menarik di matanya."
Xiao Zhan meringis. "Maksudnya ... kaumemang bukan istrinya? Dia menolakmu?"
Cheng Xiao tertawa kecil. "Maaf ya, aku membuatmu terkejut. Sebenarnya, aku ini---"
"Wang Cheng Xiao, apa yang kau lakukan di sini?"
Xiao Zhan dan Cheng Xiao menoleh dan terkejut ketika pintu toko dibuka dengan keras. Yibo masuk dengan tergesa, menghampiri, dan menarik lengan Cheng Xiao hingga gadis itu memekik.
"Kenapa kaudatang ke sini?" Yibo menatap Cheng Xiao dengan tajam.
Cheng Xiao mendengkus. "Kenapa? Aku hanya ingin jalan-jalan ke toko bunga ini. Apa itu salah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Last Song
FanfictionXiao Zhan adalah seorang pemuda yang bekerja di sebuah toko bunga di kota London. Suatu hari, ia dipertemukan dengan seorang musisi bernama Wang Yibo yang berlibur dan berniat mengadakan sebuah konser. Xiao Zhan pikir, Wang Yibo hadir hanya untuk me...