Chapter VIII

865 84 17
                                    

"Di musim gugur aku merasakan bagaimana hangatnya sebuah pelukan. Di kota London, aku pernah merasakan sakitnya ditinggalkan."

Seperti apa yang dikatakan Cheng Xiao, Yibo memang berkeinginan untuk bertemu dengan Xiao Zhan. Beberapa hari setelah kejadian di konser, Yibo menemui pemuda manis itu ketika ia baru saja membuka tokonya. “Aku ingin membawamu ke beberapa tempat. Apa kau bersedia?”

Xiao Zhan sempat ragu, ia tak tahu bagaimana harus menghadapi seseorang yang secara tidak langsung membuat kedua orang tuanya terbunuh. Xiao Zhan sempat ingin menolak, tetapi Yibo menghampiri dan merangkulnya dengan lembut hingga ia terkejut.

“Aku ingin menghabiskan waktuku, hari ini sepenuhnya bersamamu. Kau bersedia, ‘kan?” tanya Yibo di tengah perjalanan.

Xiao Zhan mengerjap untuk beberapa saat, ia bahkan tak tahu alasan apa yang membuatnya menganggukkan kepala. Penampilan Yibo hari ini berhasil membuatnya terpana, bahkan rangkulan lembut itu membuatnya merasa bahwa tangan kokoh itu selalu mampu melindunginya setiap saat.

“Ke mana kita akan pergi?” Pada akhirnya hanya itu yang bisa terlontar di udara. Xiao Zhan berjalan seraya melirik pemuda rupawan yang berjalan di sisinya.

“Mengunjungi tempat wisata di London hingga esok tiba.”

Xiao Zhan tiba-tiba terbeliak, menyingkirkan lengan Yibo, dan berkata, “Yang benar saja! Kau berniat membunuhku, ya?”

Yibo tergelak sambil menggelengkan kepalanya. “Kalau saja itu memang benar, kenapa aku harus repot-repot mengajakmu kencan lebih dulu?”

“Kencan?!” Xiao Zhan menganga. “Wang Yibo, kau---“

“Ayolah, jadi kekasihku walau hanya satu hari saja. Kau mengabaikan permintaanku di konser, kuanggap jawaban ‘iya’ adalah jawaban yang kau berikan padaku. Jadi, hari ini kauharus kencan dengan kekasihmu selama seharian penuh. Menaiki bianglala, bersantai memandangi Sungai Thames, makan bersama, dan bernyanyi bersama adalah beberapa hal yang harus kita lakukan hari ini, atau ... jalani satu misi, bagaimana?”

"Misi apa?"

Yibo tersenyum lebar. "12 hours with Wang Yibo!"

Xiao Zhan mendengkus seraya mengusap kepalanya dengan kasar. Pemuda manis berjalan mendahului Yibo dan berucap, “Ya Tuhan, aku akan segera gila setelah ini!”

Di belakangnya, pemuda manis itu dapat mendengar gelak tawa Yibo yang sangat lepas, sedangkan dirinya tersenyum samar.

Setidaknya, sebelum kau benar-benar pergi, kauharus memberikanku kenangan paling indah yang tak akan bisa kulupakan. Jika kita dipertemukan hanya untuk saling menyapa, aku tak apa. Jika kita dipertemukan hanya untuk menggoreskan kenangan tanpa melangkah ke masa depan, aku yakin suatu saat, hari itu akan tiba---hari di mana kau dan aku bisa melewati dunia yang menyakitkan ini bersama-sama, Wang Yibo.

☘☘☘

Xiao Zhan dan Yibo menghabiskan waktu mereka dengan berkeliling dan menikmati tempat wisata terkenal di London, seperti berjalan-jalan di Hyde Park, sebuah taman yang dibeli oleh King Henry VIII pada tahun 1536. Taman itu bisa dinikmati pengunjung, ada yang lari pagi, bersepeda, atau sekadar menghirup udara segar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Your Last SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang