- Alreska 02 -

6.8K 773 29
                                    

"Ikhlas itu ada, walau kadang harus dimulai karena terpaksa."
-Alreska

***

"Lu udah pinter jugak! ngapain sih capek capek belajar tiap hari Al?" Tanya Gio melihat Alres yang sibuk dengan buku dan selembar kertas yang digunakannya untuk memecahkan beberapa soal matematika yang sedang dipelajarinya saat ini.

Alres adalah tipe orang yang bermotto, "belajar sebelum dipelajari, agar lebih mengerti."

Jadi jangan heran kenapa Alres bisa lebih unggul dalam semua pelajaran. Karena sebelum masuk ke dalam bab yang harus dipelajari, ia terlebih dahulu sudah memahami bab tersebut.

"Biar gak bego kaya lo!" Sarkas Zayn.

"Gue pinter ya, ranking 10." Balas Gio, memang benar adanya.

"Cita cita lu apa sih Al? mau bikin cabang perusahaan Bokap lu sampe ke seluruh dunia?" Tanya Gio lagi.

"Mau bikinin cucu pertama buat Bunda." Jawab Alres datar, masih sibuk dengan kertas yang berisikan angka angka tersebut.

"Astagfirullah!" Akhirnya Rafa angkat suara.

"Kenapa?" Alres melirik ke tiga sahabatnya itu yang terlihat terpelongo.

"Cita cita mu mulia, tapi sangat membhagongkan!" Gio menggeleng geleng tak percaya.

"Gue serius."

"Kaya gak ada cita cita lain, bisa kek lo cita cita jadi CEO, atau apalah, kok cita cita buat anak, abnormal sekali!" Ketus Zayn.

"Buat anak bukan cita cita, gue bilang kan cita cita gue mau bikinin cucu pertama untuk Bunda, secara logika itu artinya gue pengen cepet cepet sukses dan bisa paling cepat berumah tangga, ngalahin si Kevin."

"Menikah bukan ajang siapa cepat Al, bukan perlombaan." Ujar Rafa bijak.

"Makanya dinamakan cita cita, bukan tentang masalah akan terjadinya atau tidak, tapi bagaimana dengan usaha untuk mewujudkannya bukan sekedar omong kosong belakang-"

***
Ica sedikit berlari menaiki anak tangga, rasanya ingin sekali sampai pada lantai tiga dengan segera.

Ingin melihat Alres dengan hoodie hitam yang menambah damage laki-laki idamannya tersebut.

Tapi sesampainya dilantai dua ia dirudung oleh kedua Kakak kelas yang paling ia benci.

"Lo mau ngapain ha? mau ngelonte lagi sama cowo gue?"

"Minggir, gue gaada urusan sama lo ya!" Ketus Cheisya saat Kedua gadis tersebut mencoba menghalangi jalannya.

"Minggir gue bilang!" Cheisya menubruk kedua bahu gadis tersebut.

Bugh! Seorang dari Kakak kelas itu dengan sengaja melayangkan tinjunya pada bahu Cheisya.

Cheisya memegangi bahunya yang sedikit sakit. "Wanna play with me bitch?"

Bugh!

Bugh!

Ajang saling pukul dimulai.

AlreskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang