"Cheisya milik gue, dan gue ga mau ada yang nyentuh dia, sedikit pun."
-Leo Adityama Mahevir***
"Udah didepan nih!" Ujar laki-laki berhoodie hitam itu kepada laki-laki yang menjadi lawan biacaranya di telephone.
"Buruan turun, banyak nyamuk!" Pekiknya lagi.
"Bentar, gue lagi make sepatu." Balas laki-laki dari sebrang sana.
"Bunda, sama Ayah lu ga ada dirumah tapi kenapa harus diem diem kaya maling sih Al?"
"Ada Bik Mawar, dia lebih serem dari Mak Bapak gue!"
"Ck!" Zayn berdecak pinggang.
"Astaga!" Kaget kedua laki-laki tersebut saat sesuatu yang besar meloncat dari atas kepala mereka.
"Anjir Lo Res, gue kira gunduruwo tadi jingan!" Pekik Gio.
"Apa?"
"Kaget gue!"
"Ga peduli."
"Rafa mana?" Tanyanya saat tidak melihat Rafa diantara teman-temannya.
"Dia bareng sama temen-temen yang lain, geng nya Azka." Jelas Zayn.
Alres hanya ber-oh ria saja, setelahnya ia memilih masuk ke dalam mobil minicopper berwarna biru milik Zayn, dan mendudukkan dirinya disamping kursi kemudi.
Sedangkan Gio duduk dikursi belakang.
Mereka bergegas ke club tempat perjanjian awal antara Alres dan teman-teman lainnya.
Setengah jam akhirnya mereka sampai.
"Yuk Res-" Zayn menarik tangan Alres, namun Alres tampak mematung, menatap tempat dihadapannya ini dengan penuh keraguan.
"Yuk!" Gio menarik tangan Alres paksa, akhirnya mereka berjalan masuk beriringan bersama.
Sesampainya didepan pintu, mereka bertiga dimintai ktp oleh penjaga club malam tersebut, mereka bertiga pun menunjukkan kartu kependudukannya mereka masing-masing. Dan diperbolehkan masuk.
Setelah masuk, bunyi musik yang memekakkan telinga, dan juga lampu disco yang kedap kedip remang remang, tak lupa bau alkohol dan juga laki-laki dan perempuan yang berjoget ria didalamnya.
Mata Zayn dan Gio jangan tanya jelelatannya, melirik puas ke arah perempuan-perempuan yang berjoget ria dengan pakaian yang kekurangan bahan.
"Woi!" Panggil Azka, dari lantai atas yang terbuka.
"Itu mereka!" Gio, Zayn, dan Alres dengan segala keraguannya pun pergi menjumpai ke asal suara.
Disana Azka, Noris, Galen, Rafa, dan beberapa anak geng motor 'Galaxstar' sudah duduk santai pada sofa panjang berbentuk setengah lingkaran sambil menikmati minuman dan makanan ringan yang telah tersaji diatas meja kaca dihadapan mereka.
Sebenarnya Alres tidak suka jika harus berkumpul atau menongkrong dengan orang orang yang hanya sebatas ia tahu namanya, tidak bisa dianggap teman, dan juga bukan musuhnya.
Tapi catat ini, Alres pernah diajak bergabung ke dalam geng motor 'Galaxstar' tapi ia menolaknya, tanpa alasan.
Padahal dalam hati, ia tidak mau pengaruh buruk dari geng motor ini masuk ke dalam hidupnya.
Tapi, sampai sekarang ini Azka, masih setia menunggu jawaban Alres untuk bersedia bergabung ke dalam geng motornya.
Seperti Rafa, ya, Rafa satu-satunya anak kelas Xl Laskar Bangsa yang berhasil menduduki jabatan sebagai anggota 'Galaxstar'. Geng motor yang disegani dan paling terkenal di kota ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alreska
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ❗Sequel I'm A Good Girl❗ "Kak Alres wanna be my husband?" tanya seorang gadis menggoda. "Gue belum butuh istri, tapi kalau pembantu gue lagi cari," jawab Alres cuek. "Kalau gitu jadi pembantu Kakak juga gapapa kok -" "Janga...