chapter 10

63 6 0
                                    

Malam bestie❤️  Nih aku up ya, yg waktu itu nagih minta lanjut udah aku kabulin nih. Harus vote ya pokoknya!:v

Vote+komen ya aku maksa!:v
Hug dulu buat part ini


Happy reading🖤

***

"loh Renatta kemana?" Tanya Manda yang baru saja dari ruang guru mengumpulkan tugas buku tugas siswa, dan mendapati freya sendirian tanpa Renatta di bangkunya.

"UKS. Badan dia agak panas, dari pagi juga dia keliatan pucet, gue khawatir man" ucap freya menatap Manda dengan tatapan sendu.

"Huh? Renatta sakit apa? Kenapa? duh yuklah Frey kita temenin Renatta di UKS" ucap Manda panik.

"Diem anjir kek cacing kremi lo" ucap Manda menatap Manda kesal.

"Mana bisa diem gue kalo kembaran gue sakit Frey, ntar kalo Rena kenapa-kenapa gimana?"

"Kembaran pantat lo. Tadi tuh gue udah mau nemenin Renatta tapi dianya yg gamau ditemenin akhirnya gue balik kelas, tapi gue udah bilang kalo terjadi sesuatu, gue udah nyuruh buat hubungin kita."  ucap freya panjang lebar. Manda mengangguk paham dan menghela nafasnya pelan.

-

Renatta yang sedang berbaring  menatap langit-langit ruang UKS. Sudah beberapa kali ia mencoba memejamkan matanya. Namun tak kunjung berhasil karena sedari tadi perutnya minta diisi. Renatta benar-benar lapar. Tadi pagi ia tak sempat sarapan dan jam istirahat tadipun ia tak mengisi perutnya, bekal juga ia tak membawa hari ini. Jadilah seperti ini. Ingin sekali Renatta membeli makanan ke kantin namun untuk berdiri saja rasanya kepalanya pening.

Ia merogoh kantung sakunya meraih benda pipih dibalik saku itu. Menatap layar hp, ia ingin meminta tolong pada sahabatnya untuk membelikan makanan tapi segera ia urungkan. Ini jam pelajaran. Ia tak mungkin membiarkan sahabatnya membolos karenanya.

Tak lama pintu UKS terbuka. Menampilkan seseorang yang baru saja masuk ke ruangan. "Oh maaf, gue gak tau kalo ada orang. Seharusnya gue ketuk pintu dulu tadi" ucap orang tersebut.

"Gak papa, UKS bukan tempat pribadi" ucap Renatta datar.

Cowok itu mengangguk dan tersenyum. "Lo kelas XII IPA 2 ya?" Tanya cowok itu sambil mendudukkan diri di kursi tak jauh dari tempat Renatta berada.

Mendengar itu Renatta hanya mengangguk tanpa bersuara. Pandangannya pun tetap datar.

"Oiya btw kenapa disini? Apa yang sakit?" Tanya cowok itu masih dengan senyuman diwajahnya.

"Gapapa" ucap Renatta sekenanya.

"Gapapa gimana? Pasti belum makan kan? Muka lo pucet banget"

Renatta hanya diam tak ingin menjawab pertanyaan dari cowo tersebut. Memang dia sangat lapar tapi apa segitu kentaranya?.

Tak kunjung mendapatkan respon akhirnya cowok itu berdiri. "Gue keluar bentar ya" ucap cowok itu lagi-lagi Renatta tak memberi respon apapun.  kemudian cowok itu menghilang dibalik pintu.

Renatta menghembuskan nafasnya pelan. Ia kembali merebahkan dirinya. Karena tadi saat cowok itu datang Renatta berganti posisi menjadi duduk. Kepalanya masih sangat pusing belum lagi perutnya yang sedari tadi keroncongan.

Ia mencoba kembali menutup matanya. Berharap ia bisa tidur sampai jam pelajaran selesai. Setelah beberapa menit mencoba namun tetap gagal. Dalam pikirannya ia memikirkan Darren, abangnya yang sangat ia sayangi. "Abang pasti selama ini punya banyak masalah, tapi Rena gabisa ngertiin Abang dan selalu nyusahin Abang, Rena gak tau hiks" ucap Rena pelan kini air matanya mengalir. Tak lama setelah itu pintu ruang UKS kembali terbuka dengan segera ia menyeka air matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Popular HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang