Chapter-03

377 24 0
                                    

"Terserah kalian". Mendapat jawaban terserah dari Renatta itu tandanya Arsen mempunyai peluang untuk mengantar Renatta sampai kelas.

Banyak pasang mata yang memandang pemandangan yang langka, bagaimana tidak langka seorang Arsen dkk berjalan beriringan dengan seorang gadis yang tidak populer tidak sebanding dengan kepopuleran Arsen dkk.

"Anjir siapa tuh cewek gatel banget deket deket Arsen dkk"

"Kecentilan banget jalan sama Arsen"

"Subhanallah cantiknya masyaallah"

"Siapa tuh cewe gapernah liat gue"

"Pake pelet apaan tuh cewek Arsen bisa Deket sama mereka"

"Sok banget lagaknya"

Kira kira itulah nyinyiran dari siswa siswi yang melihat Arsen dkk dan Renatta dkk berjalan beriringan , bagi Arsen ini sudah biasa tapi bagi Renatta ? Ini sama sekali tidak pernah dalam hidupnya. Ia merasa malu dan ingin segera sampai dikelasnya.

Sampai didepan kelas Renatta berhenti dan menatap Arsen memberitahu lewat matanya agar Arsen segera pergi dari hadapannya. "Kenapa kok liatinnya gitu?, Gue ganteng ya". Arsen benar benar percaya diri dan narsis bisa bisanya ia salah tangkap tatapan dari Renatta.

Kedua sahabat Renatta yang mengerti sikap dan sifat Renatta pun paham bahwa Arsen harus segera pergi dan memberi kode kepada Arsen untuk segera enyah.

"Apansi kedip kedip". Arsen yang tidak paham dengan kode Manda dan Freya pun malam bertanya seperti itu. Benar benar memalukan.

"Udah sampai gue masuk". Ucap Renatta kemudian pergi begitu saja meninggalkan Arsen dkk.

Arsen masih setia didepan kelas Renatta "Lo bener bener bikin gue penasaran dan Lo udah bikin gue jatuh pada pandang pertama". Gumam Arsen namun masih terdengar oleh Devan.

"Pandangan pertama? Kayak judul lagu" lalu Devan tertawa terbahak bahak meledek Arsen dan meninggalkan Arsen untuk menuju kelasnya diikuti oleh Reno, Arvin langsung menarik Arsen untuk masuk kelas.

Dikelas XII IPA 3 sangatlah ramai dan berisik. Penghuninya yang super bandel dan rusuh , siapa lagi kalo bukan Arsen dkk yang sering membuat kelas layaknya pasar dan kapal pecah. Dengan segala tingkah konyolnya ia akan membuat guru pusing dan enggan mengajar dikelas XII IPA 3. Karena itulah tujuan Arsen agar kelasnya selalu jamkos.

Arsen dkk mengambil posisi didepan kelas. Arsen mengambil sapu untuk dijadikan gitar begitupun Devan. Arvin mengambil ember untuk dijadikan gendang, dan Reno mengambil botol bekas air mineral untuk ditabuh.

"Oke semuanya mari berjoget dan berdendang, musik". Teriak Arsen mengintruksikan teman temannya untuk memulai menabuh musiknya.

Semua penghuni kelas terutama para cowok langsung merapat dan siap untuk berjoget. Arsen mulai menarik suaranya untuk bernyanyi semua berjoget ria saat Arsen mendendangkan lagu. Tiba tiba ada yang datang dan menggebrak meja sontak semua mata tertuju ke sumber suara dan ternyata "sedang apa kalian". Tanya seorang guru yang terkenal killer yaitu Bu tita guru matematika.

Sontak semua yang tadi berjoget ria langsung ngacir ketempat duduk masing masing. Kecuali Arsen dkk biang onarnya. "Eh ada Bu titit, mau ikut konser juga nggak Bu?". Tawar Arsen yang sebentar lagi akan mendapat semprotan dari Bu tita karena memanggil dengan sebutan Bu titit. Ya kebiasaan Arsen yang selalu memanggil Bu tita Bu titit karena namanya yang hampir mirip dengan kata titit, tentu saja Bu tita akan marah karena itu tidak sopan.

"Sudah berapa kali saya harus peringatkan ke kamu Arsen untuk sopan sama guru, kamu benar benar murid kurang ajar". Ucap Bu tita marah marah.

"Saya bukan kurang ajar Bu tapi kurang kasih sayang". Balas Arsen sontak membuat semua yang ada dikelas mengucap "eaaaa" menang jadi bahan hiburan tersendiri jika Arsen dan guru sedang berdebat makan Arsen akan membuat lawan yang itu kalah telak dengan mulut mautnya.

My Popular HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang