Chapter-05

345 24 0
                                    


Udah lama nggak update. Btw nggak tau ada yang nungguin apa nggak ceritaku. Kalo ada makasi dan kali ini aku update partnya agak panjang. Kalo nggak ada yg nungguin ya gapapa:)
Jangan lupa vote di pojok kiri bawah ⭐
.
.
.
Happy reading ❤️





Kringggg kringggg

Suara bel Berbunyi menandakan jam istirahat telah tiba. Semua murid berhamburan keluar kelas ada yang ke kantin ada yang sekedar ngobrol di koridor ada yang bermain basket di lapangan ada yang duduk di taman membaca novel dan bercanda ria. Ada juga yang tetap berada dikelas.

Arsen dkk sudah nangkring di meja kantinya. Ia menyapu semua pengunjung kantin tapi ia tak melihat objek yang ia cari. "Nyari siapa sih sen".  Tanya Arvin yang melihat Arsen celingukan seperti mencari seseorang.

"Nyari siapa lagi kalo bukan nyari si kutub yang bikin hati Arsen meleleh" celetuk Devan.

"Akhirnya Arsen suka sama cewe. gue kira Lo gay". Ucap reno terkekeh sendirian.

Pletakk

Satu jitakan mendarat sempurna di kepala Reno yang tak lain jitakan tersebut dari Arsen yang dikatai gay oleh Reno.

Pasalnya Arsen sangat anti sama cewek sehingga Reno berbicara seperti itu. Bukan seperti yang Reno katakan tentang Arsen , tapi Arsen walaupun sangat populer di kalangan gadis gadis namun ia tak pernah tertarik pada lawan jenisnya. Mereka saja yang ganjen sama Arsen tapi Arsennya mah biasa aja tidak menanggapinya.

Bukan tanpa alasan Arsen seperti itu, ia tak ingin menyakiti hati para gadis baginya menyakiti hati seorang gadis sama seperti menyakiti hati seorang ibu. Sebadung badungnya Arsen ia selalu menghormati ibunya dan seorang perempuan.

"Sakit bego" ucap Reno mengelus kepalanya.

"Punya mulut di jaga liar amat tuh mulut". Ucap Arsen pada Reno.

"Tiap hari gue jaga gue kasih makan alhmdulillah sehat". Jawab Reno santai.

"Makan tai ya gitu tuh mulut suka nyinyirin orang". Ucap  Devan

Kemudian Remo dan Devan saling tatap tatapan dengan sengit. Arvin yang melihat mereka berdua memutar bola matanya dengan jengah. "Idih geli banget gue liat Lo berdua tatapan gitu".

Freya dan Manda celingukan mencari meja kosong di kantin kemudian Arsen melambaikan tangan ke arah mereka, Freya dan Manda pun menghampiri Arsen dkk. "Cari meja?". Tanya Arsen pada mereka berdua.

"Iya masak cari mati". Ucap Freya.

"Anjir nanya baik baik juga". Ucap Arsen.

"Temen Lo satu lagi mana?". Sambung Arsen.

"Renatta dikelas". Jawab Manda.

"Kok nggak ikut ke kantin?". Tanya Arsen lagi.

"Gue ajak nggak mau cuman nitip minuman aja dia".

"Biar gue yang beliin buat Renatta Lo gabung aja sama mereka". Ucap Arsen seraya menunjuk ketiga sahabatnya.

Arsen langsung ngacir ke penjual kantin untuk membeli satu kaleng minuman dingin dan roti.

Didepan kelas Renatta, Arsen langsung masuk tanpa permisi. Melihat Renatta yang meletakkan kepalanya di meja dan menutup wajahnya dengan lipatan lengannya yang menjadi tumpuan kepalanya. Membuat Arsen ingin berbuat jail padanya.

Arsen menempelkan minuman dingin ke leher Renatta sontak Renatta mendongakkan kepalanya mendapati Arsen yang tengah duduk disebelahnya. Lewat tatapan Renatta seolah bertanya pada Arsen kenapa dia ada disini dimana sahabatnya?.
Arsen yang paham tatapan dari Renatta pun menyodorkan minuman yang ia bawa tadi. "Minuman pesenan lo. Temen Lo lagi makan jadi gue yang bawain minum buat Lo". Ucap Arsen meletakkan punggungnya di sandaran kursi. Tak ada jawaban dari Renatta ia memalingkan pandangannya lagi ke arah buku yang terletak di mejanya.

My Popular HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang