chapter 08

323 12 1
                                    

Happy reading ❤️

***

"Jangan maksa bro kalo dia gak mau". Ucap seseorang yang tiba-tiba datang.

Seketika pandangan cowok tersebut beralih ke sumber suara begitupun dengan Renatta.

"Apa urusannya sama Lo". Ucap cowok itu menatap sinis ke arah Arsen. Yap seseorang yang menegur cowok tersebut adalah Arsen.

"Gue PACARNYA." ucap Arsen dengan penekanan pada kata PACAR.

Cowok itu diam sejenak dan menatap tajam ke arah Arsen sebelum berlalu pergi.

"Awas Lo" ucap cowok tersebut tepat ditelinga Arsen kemudian berlalu pergi.

Renatta yang sedari tadi melihat mereka sekarang kembali dengan posisi semula. Pandangan lurus tanpa melihat lagi ke arah Arsen. Ia sangat malas jika harus meladeni Arsen sang perusak moodnya yang kini notabennya telah menjadi kekasihnya. Lebih tepatnya kekasih terpaksa dan Renatta tak ingin mengakui Arsen sebagai kekasihnya.

"Hai pacar"

"Lain kali kalo ada yang nawarin pulang lagi jangan mau mereka itu modus Lo harus hati-hati"

"Jangan diladenin juga"

"Renatta? Denger kan gue ngomong apa?"

"Ren?"

"Hm".

Singkat datar ketus. Hanya itu yang Renatta keluarkan dari mulutnya.
Renatta sibuk memandangi jalan yang sekarang lumayan sepi.

"Udah ngelamunya? ayok pulang"

"..."

"Perlu gue gendong sampai Lo duduk di jok motor gue?"

Renatta menatap sebal ke arah Arsen. Ia tak suka Arsen. Ia sangat membenci Arsen yang selalu mengusiknya.

Dengan sangat malas Renatta bangkit dari tempat duduknya.
"Gak perlu!"

"Yaudah ayok buruan"

Dengan berat hati Renatta menuruti Arsen. Diantar pulang oleh Arsen.
Tak ada sepatah kata apapun sepanjang perjalanan. Mereka sama-sama diam tak ada yang memulai percakapan sampai tiba di rumah Renatta.

***

Arsen kembali kerumah tercintanya. Rumah bak istananya. Arsen menjatuhkan badannya di sofa ruang keluarga. Badanya terasa lemas padahal ia tak melakukan aktivitas yang berat hari ini.

Baru saja Arsen ingin memejamkan matanya namun terusik dengan kedatangan makhluk-makhluk tak diundang.

"Assalamualaikum yuhuuu gengster datang" teriak Reno menggema karena suaranya yang sangat keras dan nyaris cempreng.

"Wah rumah segede jagad raya tapi gada penghuninya sepi amat" sambung Devan.

Arsen memutar bola matanya dengan jengan. Ia sangat hafal dengan suara-suara iblis tersebut. Iblis? Arsen berteman dengan iblis? Apa Arsen termasuk iblis yang ia maksud?

My Popular HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang