26

1K 78 0
                                    

Happy reading🍃🍃🍃
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam pun tiba, semua sedang bersiap siap untuk memberian kejutan untuk jin. Kebetulan hari ini jin tidur lebih awal jadi mereka ada waktu banyak untuk menyiapkan pesta. yoongi dan tiga makne line sedang mendekor taman belakang drom untuk pesta ulang tahun jin. Namjoon sendiri sedang berada di depan kamar jin untuk berjaga jaga jika jin tiba tiba bangun dari tidur nya.

" sudah selesai hyung akhir nya" ucap jimin sambil mengusap keringat di dahi nya

" nee, semua sudah selesai beritahu namjoon dan jhope jika kita sudah siap" yoongi

Mereka mengangguk setuju jungkook lalu menghubungi mereka semua untuk memulai rencana. Setelah itu mereka bersembunyi di tempat masing masing sampai jin muncul nanti.

" APPAAA HIKSSS"

jin mengucek mata nya yang gatal mendengar suara tangisan aira. Jin  bergegas beranjak dari tempat tidur nya menuju kamar aira. Suara jeritan dan tangisan aira semakin kencang membuat jin panik. Memang bukan sekali saja bagi jin dan member lain jika aira bermimpi buruk akan menangis. tapi tetap saja jin merasa cemas dan takut.

brakkk

" hiksss appa tolong"

Mata jin terbelakak di depan nya aira sedang berada di kukungan orang asing. Yang memakai pakaian serba hitam. Jangan lupakan pisau yang orang itu pengang dan di arahkan pada leher putri nya. Jin gemeteran ia sangat kalut sekarang.

" YAKKK, lepaskan putri ku sialan" teriak jin marah

" apa jaminan nya jika aku melepaskan putri mu?"

" siapa kau!?"

" hikss appa sakit" rintih aira

jin semakin mengepalkan tangan nya erat. Jika saja aira tidak berada dalam kukungan orang asing itu. Jin sudah menghajarnya habis habisan sampai sekarat. Ia tidak boleh gegabah nyawa putri nya dalam taruhan. Melihat wajh putri nya yang sudah banjir air mata membuat hati jin sakit dan hancur.

" yawa ku" ucap jin dingin tak lupa dengan wajah datar nya

" bagus jika kau mau menyerahkan nyawa mu untuk dia. Tapi ikuti aku dulu maka putri mu akan aku lepaskan" ucap orang itu sambil menyeringai.

jin menurut ia memberi jalan untuk  orang jahat Itu sampai keluar dari kamar. Dengan perlahan jin terus mengikuti langkah orang asing itu waspada. Tatapan jin tidak Pernah lepas dari aira. Ia Terus berusaha menengkan aira tampa suara. Karna aira yang pintar ia mengangguk mengerti dan mencoba untuk tidak menangis lagi. Jin tersenyum sendu putri nya memang sangat pintar.

Tepat pada taman belakang orang asing itu menghentikan langkah nya. Otomatis jin juga menghentikan langkah nya. Saat akan bicara jin tersentak merasakan seseorang memakai kan kain di kedua mata nya. Karna waspada  jin berusaha dengan keras memberontak dan menolak.

" apa yang ingin kau lakukan brengsek" umpat jin kesal karna kedua tangan nya di pegang. jin tebak mereka bukan satu dua orang saja

" diamlah, ikuti permainan ku jika tidak kau akan menyesal. Ahk kau seperti nya ingin mendengar rintihan yang lebih indah lagi dari gadis kecil ini?"

" APPA hiksss apoyo appa"

" HENTIKAN KEPARAT JANGAN LUKAI PUTRI KU SIALAN"

" jika kau ingin putri mu selamat ikuti permainan ku"

" dasar brengsek"

Dengan pasrah jin membiarkan seseorang melilitkan kain di kepala nya. ia pasrah di bawa oleh kedua orang yang setia memengang kedua tangan nya. jin berdoa jika memang ia harus mati demi anak nya sekarang. Jin rela, Yang terpenting putri nya selamat sekarang. tak lama kain itu di lepaskan.

Appa BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang