39

741 73 1
                                    

Happy reading🍃🍃🍃
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jimin berlari kecil menuju kamar nya dengan tergesa. Dengan cepat ia menyalakan komputer nya yang  berada di pojok kanan dekat miatur kesayangan nya. Entah kenapa Jimin merasa berdebar saat akan membuka email yang di berikan suho pada nya.

Dengan jelas ia membasahi bibir tebal nya sambil menatap lurus kedepan layar komputer. Setelah file itu terbuka, dengan seksama ia membaca nya dengan teliti dan sangat hati-hati. Pupil mata nya seketika membesar saat mengetahui siapa ayah kandung dari aira putri nya.

" shitt, jadi selama ini dia adalah ayah kandung aira?!"

" lelucon macam apa ini?" ucap nya sambil mengepalkan tangan nya kesal

Karna masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat, Jimin mengambil ponsel di saku celana nya untuk menghubungi suho kembali. Ini sangat tidak masuk akal menurut nya. Bagaimana bisa orang yang selama ini ia kenal dan tinggal bersama nya adalah orang yang ia benci selama ini.

Benci karna sudah tega menelantar kan putri cantik dan menggemaskan seperti aira. Benci karna tidak mau mengakui keberadaan aira. Dan sekarang , setelah ia tau siapa orang itu Jimin rasa nya ingin memukul orang itu sampai mati.

" yeobseo?"

" kau sedang bercanda kan hyung?"

" kau sudah membaca file itu rupa nya"

" katakan itu tidak mungkin kan? KATAKAN HYUNG!!" bentak nya tampa sadar, jimin mengusak rambut nya frustasi ia masih tidak mau menerima kenyataan di depan nya.

" Mau kau menyangkal sebanyak apapun memang dialah ayah kandung aira. jika kau tidak percaya , kau bisa melakukan test DNA pada mereka berdua"

Jimin menunduk ia masih belum bisa menerima dengan apa yang ia ketahui sekarang. apa ia harus menguak semua nya sekarang atau ia akan memastikan nya terlebih dahulu. Sungguh jimin kalut saat ini.

" Baiklah hyung, aku akan memastikan nya terlebih dahulu"

" Itu terserah pada mu jim"

" terimakasih hyung, maaf aku membentak mu tadi"

" tidak apa-apa, aku mengerti kau pasti akan bereaksi seperti ini" kekeh suho di sebrang sanah.

" baik-

Tok tok tok

" Jim, apa kau sudah selesai manajer sejin sudah berada di bawah menjemput kita" 

" iyah kau duluan saja aku akan menyusul taehyung"

Jimin mematikan ponsel nya dan tak lupa juga ia mematikan komputer nya. Menurut nya jangan sampai member tau tentang ini sekarang. Ia ingin memastikan nya sendiri dan setelah semua nya pasti, ia akan menyusun rencana untuk membongkar kebeneran di depan semua orang.

Jimin memasuki mobil van mereka yang di sanah sudah ada tiga member di dalam. Tampa mengatakan apa-apa Jimin duduk di samping jungkook lalu memejamkan mata nya lelah. Suasana hati nya sedang buruk sekarang.

" Apa kau sakit jim?" tanya sejin sambil menatap jimin yang duduk di belakang nya.

Semua member yang sedang sibuk masing-masing langsung memusatkan pandangan nya pada jimin. Jin yang sedang duduk di samping jimin langsung menyentuh kening jimin kawatir.

" Aniya, aku tidak Sedang sakit hyung nim" ucap nya malas sambil menepis tangan jin pelan

" yakin kau tidak apa-apa?" jin

" iyah jin hyung"

" kalian begadang sampai pagi lagi yah?" tanya jin garang pada makne line

" Tidak hyung, kami jam sepuluh tepat sudah tidur. Iyah kan kookie?"

Appa BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang