#Bagian 7

299 41 9
                                    

☆HAPPY ENJOY READING☆

*********************************************
Meskipun kecil rasa sakit ini ada. Namun kalian tak pernah melihatnya.
~Amara Diandra Adiwijaya
*********************************************

Malam ini rumah kediaman kelurga besar Adiwijaya sangat ramai akan orang yang sedang berkumpul ditaman rumahnya. Terlihat semua orang memakai setelan rapih serta terlihat bersenang senang.

Ya, rumah keluarga Amara malam ini sedang mengadakan pesta untuk merayakan Anniversary ke-30 pernikahan kedua orang tuanya.

Semua rekan kerja dan terlihat beberapa temanya juga di undang di acara malam ini. Taman rumah Amara yang sunyi kini dihias sangat cantik dengan pantulan lampu dan hiasan dimana mana.

Amara malam ini terlihat anggun dengan dress berwarna navy dengan panjang diatas lutut. Dan rambut yang dibiarkan terurai ke belakang dengan balutan make up tipis yang membuat kesan cantik alaminya terlihat.

Amata tersenyum melihat kedua orang tuanya serta kakaknya Arvita sedang tertawa bahagia disana. Rasanya Amara ingin bergabung namun takut merusak suasana.

Bahu Amara ditepuk pelan yang membuat Amara terlonjak kaget dan melihat siapa pelakunya.

"Lo kenapa nglamun sih, lo sedih". sahabatnya Maura bertanya seakan dia tau apa isi pikiran Amara.

"Aku gapapa kok kalian kapan datangnya?". tanya Amara mengalihkan topik pembicaraan.

"Udah dari tadi, dan kita cariin lo muter muter ternyata disini". dengus Azell.

"Ya maaf lagian kalian gak kabarin aku kalo udah sampe sini". cengir Amara.

"Ya ya serah lo yang penting lo seneng". malas Azell.

"Ya udah yuk ikut aku kalian harus cobain makanan disini, enak enak loh nyesel kalo ga cobain". ucap Amara menggandeng kedua tangan sahabatnya.

🌟🌟🌟

Tiga orang laki laki tampan memasuki area taman rumah Amara yang membuat perhatian kaum hawa teralihkan.

Tak terkecuali Amara dan kedua sahabatnya yang ikut serta mengalihkan pemandangan untuk melihat siapa yang datang.

Amara tertegun dengan pemandangan didepanya, terlihat tiga laki laki itu tersenyum menyapa tamu undangan, namun perhatian Amara hanya fokus pada laki laki yang hampir sama menggunakan warna dressnya hanya saja dia terlihat lebih gelap.

Laki laki itu tampak lebih tampan dan terkesan lebih dewasa tidak seperti biasanya. Hanya saja sifat dinginya masih melekat pada dirinya. Amara tidak heran kenapa tiga laki laki itu berada dirumahnya. Sudah pasti kakaknya lah yang mengundangnya secara mereka satu angkatan dan kadang juga terlihat akrab.

"kok gue baru sadar ya, Keenan tuh ganteng, apalagi pake kemeja item gitu makin ganteng malah". ucap Azell tanpa sadar sedang memperhatikan gerak gerik Keenan.

Maura menoleh ke arah teman satunya ini. "Yee naksir mah ngomong aja kali". dengus Maura.

"Ck, bukan naksir tapi kenyataan tau, liat Radit juga ganteng tuh pake kemeja birdong mata lo katarak apa". kesal Azell yang dibalas dengusan malas oleh Maura.

AMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang