☆HAPPY ENJOY READING☆*********************************************
Jika senyummu mampu menyembuhkan
Maka tawamu mampu mengembalikan.
~Amara Diandra Adiwijaya*********************************************
Amara masuk ke kelasnya XI-MIPA3. Keadaan kelas masih sepi dan hanya Amara yang baru datang. Amara pun langsung duduk di bangkunya.
Tak lama waktu menunjukan pukul 06.45. Banyak yang sudah datang dikelas.
Dan Amara tidak menyadari itu. Dia terlihat melamun sampai tidak sadar jika kedua sahabatnya itu telah datang.
"Mara!? Lo udah sampe dari tadi? Ucap Azell. Namun Amara tetap diam dengan pandangan kedepan.
" Astaga ni anak kenapa sih?" Decaknya ketika tidak ada respon dari Amara.
AMARA!?". Ucap Azell teriak.
Mata Amara pun mengerjap ketika mendengar suara yang memanggilnya dengan teriakan itu.
Reflek Maura menutup kupingnya. "Anjir kuping gue. Jangan teriak bego, nggak liat sekelas liatin lo semua hah!?".
Seketika Azell melihat kelasnya. Dan benar saja semua anak kelasnya melihat ke arah dirinya. "Heheh sorry sorry". Ucap Azell menunjukan gigi putihnya dan menunjukan dua jarinya.
"Lagian lo juga kenapa sih Mara ngalamun terus dari tadi?". Ucap Maura sambil duduk di samping Amara.
"Tau tuh, kenapa lagi lo sih hah?". Ucap Azell sambil duduk di belakang Amara dan Maura.
"Emm...aku ga papa cuma sedikit-". Ucap Amara terpotong ketika guru masuk di kelas.
Seketika semua teman kelasnya menjadi hening dan memulai pelajaran pertama.
🌟🌟🌟
Jam istirahat pun tiba. Dan semua kelas XI-MIPA3 bernafas lega. Bagaimana tidak? Selama pelajaran berlangsung semua murid tidak ada yang mengobrol. Boro boro untuk mengobrol. Buat gerakin pantat aja rasanya susah.
Ya guru Kimia di sekolah SMA GUNA BANGSA terkenal sangat killer, apalagi menyangkut dengan mata pelajaran yang diajarnya.
"Huh! Lega gue. Sumpah tuh guru keturunan apa sih? Serem banget gila setiap ngajar" Ucap Azell.
"Sama anjir, kepala gue pusing liat tuh guru nerangin rumus rumus, nyerah gue, kagak paham sama sekali". Ucap Maura.
Sedangkan Amara hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Melihat kelakuan dua sahabatnya ini.
"Kuy kantin". Ucap Azell yang di angguki oleh Maura.
"Kuy lah, laper perut gue, yuk Mara." Ucap Maura sambil menggandeng tangan Amara.
"Kalian duluan aja, aku ga laper, aku mau dikelas aja ya." Ucap Amara.
Amara berbohong, dia bahkan sangat lapar. Karena tadi pagi hanya makan satu potong roti. Hanya saja Amara takut keluar kelas dan harus bertemu dengan ratu bullying di sekolahnya. Amara hanya lelah jika harus bertemu mereka.
"Gue tau lo pasti laper Mara, ayok buruan ke kantin. Lo takut kalo mereka bully lo lagi? Tenang gue bakal lindungi lo kok." Ucap Azell tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARA
Teen Fiction"Aku lelah bertahan, namun dunia menyuruhku untuk tetap menetap. Menetap tanpa ada rasa bahagia. Sekaligus rasa cinta". Amara Diandra Adiwijaya. Gadis yang selalu diberi julukan gadis cupu disekolahnya. Ya Amara mengakui penampilanya itu layak dibe...