*****************************************
Ada saatnya ragaku lelah untuk
bertahan. Namun jiwaku menolak untuk
putus asa.
*****************************************☆HAPPY ENJOY READING☆
Setelah acara Anniversary selesai. Amara pun bergegas untuk membantu pekerja lain membereskan taman rumahnya.
Semua tamu undangan sekaligus teman temanya sudah pulang. Dan hanya tersisa keluarga inti dan juga para pekerja yang sibuk dengan tugasnya.
Ketika sedang fokus membereskan meja.
Amara memikirkan kejadian tadi. Kejadian dimana dirinya takut untuk diketahui jati dirinya yang sebenarnya di orang luar.
Flassback On
Amara sedang bersantai dipinggir kolam renang. Menjauh dari banyak orang yang sedang sibuk dengan canda tawanya.
Amara lebih menyukai ketenangan dan kesunyian. Dibanding keramaian dan kebisingan.
Amara memandang langit malam dengan jutaan ribu bintang. Amara tersenyum olehnya.
"Eh lo yang waktu itu gue tabrak kan". ungkap seseorang mengaggetkan Amara.
Amara tersadar dan menoleh kesamping kanan nya kepada orang yang memanggilnya tadi.
"Lo bener cewek yang waktu itu bukan sih". ucapnya sambil menatap Amara.
Amara berdiri berhadapan dengan orang tersebut.
"iya kak". ucap Amara.
"jadi ini bener lo?". ucap Radit.
Amara hanya menunduk dan mengangguk sebagai jawaban.
"kok- " Radit memotong ucapanya.
"enggk, maksud gue kenapa lo duduk disini sendiri". ucap Radit.
"hanya mencari angin kak". ucap Amara.
"gue boleh duduk disini juga". ucap Radit yang hanya di angguki Amara.
Mereka berdua pun larut dalam ketenangan masing masing.
"kenapa lo beda". ucap Radit tiba-tiba memecah keheningan.
Amara yang bingung apa maksud dari kakak kelasnya itu hanya menengok sebentar dan kembali menatap bintang.
"maksud gue kenapa penampilan lo beda sama lo yang disekolah".
Amara hanya tersenyum sebagai jawaban.
Dan Radit sempat terdiam sejenak melihat senyum itu.
"Eh kak maaf aku duluan ke dalam". pamit Amara hanya untuk menghindari pertanyaan Radit.
Amara berjalan meninggalkan Radit sendiri dikolam renang. Hingga terdiam sejenak Radit memanggilnya.
"Eh tunggu. lebih baik lo ubah penampilan lo disekolah. biar semua orang tau orang yang mereka tindas bahkan layak dikatan mutiara". ucap Radit dan pergi meninggalkan Amara.
Degg
Bagai disengat listrik. Amara mematung dengan ucapan kakak kelasnya itu. Apakah benar? namun apakah juga bisa Amara menunjukan jati diri yang sebenarnya.
Flassback Off
Praaanggg
Amara tersadar dari lamunanya dan tidak sengaja tanganya menyenggol gelas yang ada di belakangnya hingga terjatuh dan pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARA
Teen Fiction"Aku lelah bertahan, namun dunia menyuruhku untuk tetap menetap. Menetap tanpa ada rasa bahagia. Sekaligus rasa cinta". Amara Diandra Adiwijaya. Gadis yang selalu diberi julukan gadis cupu disekolahnya. Ya Amara mengakui penampilanya itu layak dibe...