FD - Delapan

15 4 4
                                    

Andai saja perasaanku kepadamu seperti Dandelion, saat tertiup angin, perlahan akan terbang dan menghilang

-From Dachi-

***

Beberapa bulan kemudian....

Hambar. Kosong. Sepi. Aku tau dia sedang di tingkat akhir pendidikan Sekolah Menengah Atas, yang sudah jelas akan mempersiapkan ujian sekolah dan ujian masuk perguruan tinggi. Entahlah, sudah berapa lama kami tidak bertemu, mungkin tiga bulan? Atau empat bulan?

Bahkan tak terasa waktu bergerak secepat itu. Aku tidak tau kabarnya bagaimana. Instagram pun sekarang tidak aktif. Apakah diriku terlalu naif?

"Hei tidak baik anak gadis melamun, perpus yuk,"

Itu Taris, sebenarnya malas rasanya beranjak dari tempat dudukku apalagi sambil melihat tayangan video romantis di Youtube. Ralat, video di handphone ku yang menontonku, karena sedari tadi aku hanya melamun.

"Ga deh, malas"

"Dih, ayo ikut aja, lumayan biasanya ada kaka kelas yang cakep-cakep pada lewat," ucap Taris sambil nyengir

"Hm"

"Lama, " Taris menarik tanganku dan menyeretku dengan paksa berjalan ke arah perpustakaan. Menyebalkan!

***

"Eh tau ngga, ternyata Ka Idan daftar kedinasan loh," bisik-bisik di bilik samping tempat ku membaca buku

"Seriusan?," jawab lawan bicaranya

"Iya!!"

"Parah - parah, keren banget,"

Wait, jadi Ka Idan beneran daftar kedinasan? Hmmm apa iya jadi di STMKG? Okay, saatnya stalker!

"Tar, " panggilku pada Taris yang khusyuk membaca novel Lacrime D'amore

"Apaan?", jawabnya tanpa menoleh ke arahku

"Denger bisik-bisik tadi ngga?"

"Hah? Bisik-bisik apa?," tanyanya dengan menatap kearahku

"Ah, sudahlah, tidak jadi. Lanjutkan membacamu," ujarku kemudian mengalihkan pandangan kedepan. Sepertinya Taris tidak cocok untuk diajak bercerita tentang hal ini dulu.

"Lah? Ya sudah,"

Sejenak aku berpikir, apa sebaiknya aku direct message Ka Idan ya? Tapi instagram miliknya kan tidak aktif. Duh, berpikir Ichi! 

Iseng, aku membuka pencarian di instagram, siapa tau aku menemukan titik terang. Semoga.

rafidanbiantara_rb
307 follower
300 following
This account is privat

Ah!
Jadi itu akun baru Ka Idan? Eh, wait, ternyata Ariana bahkan sudah mem-follow Ka Idan, bagaimana bisa? Aku bahkan tidak tahu. Langsung saja aku klik follow akun tersebut. Semoga segera di acc. Aamiin.

***

"Hape teros, maeme angel"

"Apasi?"

"Itu mie ayam dianggurin, kalau ngga mau sini, aku siap menghabiskan sampai titik kuah terakhir!"

"Perut karet, " celetuk ku kepada Taris, lagian dia sudah habis makan ayam geprek ditambah satu porsi bakso. Astaga benar-benar karet! 

"Habiskan tuh baksomu, belum habis juga," ucapku sambil menunjuk baksonya dengan dagu yang dibalas cengiran khas Taris.

Segera aku menghabiskan mie ayam yang tadi sempat berhenti memakannya. Mie ayam kesukaanku, tapi mendadak hilang mood untuk memakannya karena menunggu acc dari Ka Idan. Harus dihabiskan, karena perutku terus meronta-ronta, kalau tidak mungkin sudah aku berikan kepada Taris, nyatanya perutku lebih penting dari mood-ku yang buruk menunggu acc dari Ka Idan, setidaknya untuk saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From DachiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang