Berjalan dengan hati riang, seorang gadis remaja dengan seragam senior high school tampak ceria dan menegur siapapun yang ia lihat di jalan.
“Wei Qiao Ling!!” seru seseorang membuat gadis yang sedang berjalan itu menghentikan langkahnya.
Ia menatap kebelakang dan dan menemukan seorang pemuda tampan berjalan kearahnya dengan senyum menawannya.
“Quon kemari!!” ujar gadis itu melambaikan tangannya dengan semangat.“Kau belum pulang Ling Ling?” tanya pemuda bernama Quon dan menatap gadis cantik nan rupawan di sebelahnya.
Wei Qiao Ling menggeleng kepalanya lucu.
“Aku masih ingin berjalan-jalan, kau tau? Aku bosan berada di apartemen. Hanya sendirian dan tak memiliki teman.” ujarnya dan tersenyum polos.“Kau memiliki aku sebagai teman mu Ling Ling.” ujar Quon dan menepuk dadanya bangga.
“Sayangnya aku tak mau berteman dengan mu, wlee...” jenaka Wei Qiao Ling dan berlari menghindari pemuda itu.
Merasa di ejek, Quon berlari mengejar Wei Qiao Ling yang sudah berlari duluan. Mereka berdua berkejar-kejaran layaknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Semua orang menatap mereka sambil tersenyum dan menganggap mereka adalah pasangan yang romantis.
★o★
“Huh, aku lelah!” ujar Wei Qiao Ling dan duduk di atas rerumputan hijau.
“Salah dirimu sendiri, kenapa malah mengajak bermain lari-lari.” ujar quon dan menyerahkan sebotol air dingin, bukannya menjawab Wei Qiao Ling malah menyengir tak jelas.
Drttt...drttt...
Getaran handphone milik Wei Qiao Ling membuat fokus kedua remaja itu teralihkan. Wei Qiao Ling yang melihat nomor tak dikenal itu melirik Quon yang menatap nya sambil mengangkat alisnya.
Wei Qiao Ling meminta ijin sebentar untuk mengangkat panggilan tersebut dan segera menjauh saat quon mengangguk.
“Halo!” ujar Wei Qiao Ling dengan nada pelan.
“Nona Chen, aku memiliki tugas untuk mu.” ujar penelpon di seberang sana.
Wei Qiao Ling menatap sekitar dan menengok Quon yang juga tengah memperhatikannya.
“Kali ini siapa?” tanya Wei Qiao Ling dengan nada dingin dan suara yang di samarkan.
“Menteri Qu, dia telah menggelapkan dana pemerintahan dan juga melakukan suap tentang proyek airport baru di Taiwan.”
“Kau tau, apa yang harus kau lakukan sebelum menyewa ku bukan?”
“Kami sudah mengirim nya nona, 50 juta Yuan sudah kau pegang di tangan mu.”
Tanpa menjawab, Wei Qiao Ling mematikan telepon dan langsung mengecek saldo di ponselnya, apakah benar uang sebagai bayaran nya telah terkirim. Seketika matanya terbelalak, ini bukan 50 juta Yuan, tapi 100 juta Yuan. Setelah menetralkan ekspresi dan suaranya Wei Qiao Ling menatap quon dan duduk kembali dengan pemuda itu.
“Telepon dari siapa?” tanya quon dan menatap Wei Qiao Ling dengan pandangan bertanya.
“Hanya orang salah sambung, ah sepertinya hari sudah mulai petang. Aku pulang terlebih dahulu, terima kasih minumannya. Sampai jumpa nanti, bye!!” pamit Wei Qiao Ling dan melambaikan tangannya di balas lambaian juga oleh quon.
★o★
Di tengah malam yang gelap seorang gadis berjalan mengendap-endap di kegelapan. Ia menatap kesana-kemari melihat situasi, di saat ia melihat seorang penjaga ia langsung bersembunyi di kegelapan.
“Sial, kenapa penjagaan di sini sangat ketat. Tenang, aku pasti bisa.” ujar Wei Qiao Ling dan berdecak kesal melihat penjagaan yang sangat ketat.
Berjalan mengendap-endap, dan mencari celah agar tak terdeteksi cctv yang sangat canggih, di mana bisa mendeteksi seseorang dan mengikuti langkah seseorang.
Di saat cctv bergerak mengikuti salah satu penjaga, Wei Qiao Ling langsung melesat menuju lantai atas dengan gesitnya. Hingga tibalah ia di lantai 3 tepat di kamar menteri Qu yang kini menjadi targetnya. Di sebelahnya terdapat istrinya yang juga tertidur dengan lelap.
Memikirkan bagaimana caranya agar sang istri tak mengetahui sang suami yang akan menjemput maut. Wei Qiao Ling merogoh sakunya dan menemukan pil yang bisa melumpuhkan seseorang dan membuat suaranya hilang.
“Sial, aku harus menghancurkan terlebih dahulu pil ini agar mudah menyuntikkan nya.” gerutunya pelan. Dengan jalan mengendap-endap, dan mencoba menghancurkan pil tersebut dengan dosis tinggi.
Dengan cepat setelah hancur, Wei Qiao Ling mengambil suntikan yang selalu ia bawa kemanapun saat memburu korbannya. Ia menyeringai saat obat itu siap untuk di suntikan. Dengan cepat Wei Qiao Ling menyuntikkan obat tersebut dan tersenyum iblis saat melihat korbannya terbangun namun tak bisa bergerak bahkan mengeluarkan suara sedikitpun.
“Halo tuan Qu, ah jangan terkejut melihatku, bagaimana kabarmu?” tanyanya pelan dan mengeluarkan pisau kecil namun sangat tajam dari saku jaketnya.
“Kau pasti tau diriku, 'kan? Ya aku adalah malaikat mautmu. Kau tau, sudah sangat lama aku tak membunuh. Hmmm mari lihat apa yang akan bagian mana dulu yang harus ku hilangkan?” tanyanya dengan smrik nya.
“Ah sepertinya tangan mu ini yang harus aku hilangkan, karena tangan mu ini sungguh merugikan rakyat.” ujarnya dan mulai memutilasi jari-jari tersebut dari tempatnya.
Menteri Qu mencoba berteriak dan menggerakkan tubuhnya namun tak bisa. Ia melototkan matanya dan menahan rasa sakit.
“Iuhh... jarimu ini sungguh busuk,” ujar Wei Qiao Ling dan membuang jari tersebut dengan sembarang.
“Ah sepertinya aku terlalu lembut kepadamu, baiklah aku harus mempercepat dirimu bertemu dengan maut mu.” ujar Wei Qiao Ling dan mulai aksinya.
Di mulai dengan memutuskan semua jari-jari tangan menteri Qu, lalu di lanjut dengan menusuk perut menteri Qu berkali-kali hingga isi perut keluar semuanya, lalu di lanjut mencungkil bola matanya dan membuangnya. Setelah selesai melihat hasil karyanya, Wei Qiao Ling langsung bergegas pergi setelah menghapus semua jejaknya.
Bruk...
Wei Qiao Ling mendarat dengan mulus di bawah. Namun teriakan seseorang membuatnya melotot kan matanya.
“Hei, siapa kau!!” teriak nya dan langsung mengejar Wei Qiao Ling yang berlari.Dor...
Tembakan itu terlepas dan tepat mengenai kaki kecil Wei Qiao Ling. “Akhh... sial!” teriaknya dan mencoba bangun, ia langsung kembali berlari dan terus berlari hingga ia bisa memanjat pagar yang tinggi dan kemudian kabur, namun naas baru saja mendarat ia melihat cahaya mobil yang mengejarnya.
Wei Qiao Ling terus berlari dan tak pernah menengok ke belakang. Hingga saat di perempatan jalan ada sebuah mobil yang hilang kendali, dan menabrak tubuhnya hingga terpental jauh.
Kepalanya membentur pembatas jalan dan darah segar mengucur deras dari kepala, dan tubuhnya. Ia menatap kedepan dengan mata sayu nya, memuntahkan darah segar dan langsung memejamkan matanya saat ia tak kuasa menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
“Aku ingin hidup.” gumamnya sebelum akhirnya ia kehilangan nyawanya di tempat.
To be continued.
Hai hello annyeong yorobun, gimana kabarnya? Yups ini Vava ya:)
Pake akun satunya, semoga suka. Aku gabut di karenakan Nemu ide lagi. Semoga suka☺️
Vote dan komen nya, lanjut gak? Follow akun Vava yang ini juga ya☺️
Jangan lupa follow akun Vava yang utama okay, @rivava27
KAMU SEDANG MEMBACA
Wei Qiao Feng
Historical Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!!!] [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!!] Deskripsi: Wei Qiao Feng, Putri sah dari perdana menteri Wei adalah gadis yang lemah lembut dan juga baik hati. Putri mahkota kerajaan Zhang, yang di benci sang tunangan karena dia mudah di tindas...