Yang kemarin baca chapter 09 ada dua bab, di mohon untuk kalian jika ada dua bab muncul lagi satu bab aja ya yang di baca satunya tidak usah!! Karena aku yakin isinya sama aja. Kecuali isinya berbeda seperti semisal, satu bab tidak lengkap dan satunya lagi lengkap boleh tuh, tapi baca yang isinya lengkap saja ya☺️. Tapi kasus kemarin dua bab itu memiliki isi yang sama. Jadi di harapkan kalo chapter cerita ku double kalian hanya perlu satu bab aja yang awal ya. Okey🙏🏻
Vote dulu dong, biar sama-sama enak.
Udah? Terimakasih yang sudah vote:)
Happy Reading.
Saat ini rombongan Wei Qiao Feng yang tidak bisa memasuki istana kembali melakukan perjalanan menuju kediaman perdana menteri Wei Mo. Du Beiling, gadis itu menundukkan kepalanya takut melihat raut kekecewaan dari junjungan nya. Begitupun dengan pengawal dan pelayan yang lain, mereka berpikir jika sang wangfei pasti kecewa dan marah. Apalagi tadi wangfei begitu di permalukan oleh kedua penjaga tak bermoral itu.
“Wangfei hamba minta maaf karena ceroboh membiarkan stempel itu hilang.” cicit Du Beiling yang masih tak berani menatap sang wangfei yang malah terlihat biasa saja, dan seolah-olah tak terjadi apapun.
“Angkat wajah mu Beiling!” ujar Qiao Feng dengan nada datarnya. Takut-takut Du Beiling mengangkat wajahnya dan menatap sendu wajah wangfei dengan matanya yang berkaca-kaca.
“Hei gadis kecil, tak usah menangis. Kalian angkat lah pandangan kalian, aku tak marah ataupun kecewa dengan kalian.” ujar Qiao Feng mencoba melembutkan nada bicaranya.
Bukanya tenang, Du Beiling malah menangis kencang dengan isakan terdengar keras hingga akhirnya mereka berhenti di pusat kota dan menjadikan mereka tontonan masyarakat sekitar.
“Hei hei hei, kenapa malah menangis aduh diamlah Beiling, kau menjadikan kita sebagai tontonan para warga. Aduh bagaimana ini?” Wei Qiao Feng tentu saja kelimpungan. Gadis itu tak tau harus bagaimana agar caranya meredakan tangisan pelayan kecilnya.
“Ha—hamba minta ma—maaf, ka—karena kecerobohan hamba, ka—kau di per—permalukan oleh du—dua pengawal itu wangfei!” ujar Du Beiling dengan sesenggukan. Gadis itu mengelap ingus nya pada hanfu miliknya dan menatap sendu wangfei nya.
“Beiling dengar kan aku, aku tak apa. Biarlah masalah tadi tak perlu di ingat. Sekarang hentikan tangisan bodoh mu itu dan segera lanjutkan kembali perjalanan, aku membenci menjadi pusat perhatian orang-orang.” ketus Wei Qiao Feng dan meninggalkan pelayan dan pengawalnya begitu saja.
Namun tak lama semua pelayan dan pengawalnya mengikuti nya dengan Du Beiling yang mencoba menghentikan tangisnya. Tuannya masih marah, gadis kecil itu semakin merasa bersalah. Padahal bukan itu yang membuat Wei Qiao Feng marah, tapi tangisan gadis itu yang membuatnya marah karena harus menjadi pusat perhatian masyarakat kekaisaran Zhang.
★O★
Sedangkan kedua pengawal yang di titah oleh pangeran pertama untuk mencari wangfei saling menyalahkan.
“Ini semua salah mu, kau seharusnya tau jika itu wangfei!” ujar salah satu pengawal dan menatap kawan nya tajam.
“Yak, jangan menyalahkan ku saja. Kau tadi pun mengusir wangfei.”
“Kau-”
Geram akhirnya mereka berpencar untuk mencari wangfei. Hingga hari mulai gelap, mereka tak juga kunjung menemukan rombongan wangfei.
Keduanya menelan salivanya kasar ketika matahari benar-benar terbenam dan mereka belum juga menemukan jejak wangfei di sekitar kekaisaran.
“Bagaimana ini?” keduanya panik, sebab mereka adalah pengawal yang baru di tugaskan beberapa bulan di istana dan kekuatan mereka tak sekuat pengawal yang sudah bertahun-tahun di istana.
“Apakah kita harus ke kediaman perdana menteri? Di hutan sudah sangat gelap, aku yakin para hewan buas sedang berkeliaran.” ujar salah satunya dengan cemas.
“Ayo masuk, kita harus menemukan wangfei bagaimana pun caranya. Atau kita akan di bunuh oleh wangye.” ujar salah satunya.
Mereka berdua bergidik ngeri ketika melihat hutan belantara perbatasan wilayah ibukota dan tempat-tempat lainnya. Hutan ini memang jika siang terlihat baik-baik saja, namun jika malam banyak sekali hewan liar berkeliaran di mana-mana.
Bahkan jika kau bertemu serigala cepatlah lari, karena dulu mereka mendengar salah seorang pengembara di temukan tewas dengan tubuh terkoyak dan tak utuh karena di serang beberapa kawanan serigala.
“Aku tak berani, kau saja yang ke sana.” ujar salah satunya dan berjalan mundur.
“Kau. Ayo masuk atau kau memilih terbunuh oleh wangye.” ujar pengawal yang lain dan menatap tajam temannya.
“Lebih baik aku mati di tangan wangye daripada di makan kawanan serigala.” ujarnya dan segera berlari menuju istana meninggalkan teman nya yang menatap geram dirinya.
Akhirnya pengawal itu menyusul temannya, ia pun tak Sudi jika harus mati di terkam serigala. Lebih baik ia mati di bunuh. Jasadnya masih bisa di makam kan secara layak oleh keluarganya.
★O★
Di sisi lain, Qiao Feng tiba di tempat semalam ia beristirahat. Ia melihat telapak kaki serigala yang baru saja pergi.
“Kemana mereka?” tanya Qiao Feng dalam hati. Ia menyuruh pelayan dan pengawal segera membuat tenda peristirahatan untuk mereka.
Tentu para pengawal dan pelayan segera membangun tenda. Seperti biasa, dua pengawal yang lainnya ia suruh mencari ikan untuk makan para kawanan serigala dan untuk makan mereka malam ini sebab bekal yang di bawa sudah habis saat kemarin.
Ggrrrr...
Para kawanan serigala itu datang dan langsung menghampiri Qiao Feng dan langsung menubruk tubuh Qiao Feng. Para pelayan dan pengawal shock melihat wangfei mereka di serang serigala, hendak meraih pedang untuk melawan para sekawanan itu, terdengar suara tawa wangfei mereka.
“Hei hentikan itu geli, hahaha...”
Wajah Qiao Feng di jilati para kawanan serigala itu, seolah merasa senang bertemu kembali dengan Qiao Feng. Mendesah lega, akhirnya para pengawal kembali menyimpan pedang mereka.
“Lepaskan aku oke, apa kalian tak ingin makan? Lihatlah para pengawal ku sedang membuatkan kalian makanan.” ujar Qiao Feng dan berdiri merapihkan hanfu nya yang kotor.
Para serigala itu duduk seperti anjing penurut dan menunggu giliran masing-masing untuk kepala nya di elus oleh Qiao Feng.
“Kalian lucu sekali,” gemas Qiao Feng dan menggigit wajah para serigala dengan gemas.
Hei itu serigala bukan anjing ataupun kucing.
To be continued.
Yuhuu update setelah sekian lama😌🙏🏻
Mianhae ide nya baru dapet tadi ini.Masih nunggu? Seperti biasa ya, Vote, komen, share dan follow akun Vava yaww🤭

KAMU SEDANG MEMBACA
Wei Qiao Feng
Ficción histórica[FOLLOW SEBELUM BACA!!!] [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!!] Deskripsi: Wei Qiao Feng, Putri sah dari perdana menteri Wei adalah gadis yang lemah lembut dan juga baik hati. Putri mahkota kerajaan Zhang, yang di benci sang tunangan karena dia mudah di tindas...