Chapter 02

1K 141 17
                                    

Di sebuah ruangan bernuansa kuno, seorang gadis tengah memandangi bunga di halaman kediamannya, sendirian.

Tak ada pelayan, tak ada pengawal, dan selalu sendirian.

Brak...

Pintu kediamannya di buka secara paksa membuat gadis itu berjengkit kaget.

Ia menatap malang pintu kediamannya dan menatap takut ibu tiri dan kakak tirinya yang berjalan menghampiri nya dengan wajah memerah menahan amarah.

“Kau pelacur tak berguna! Apa yang sudah kau lakukan pada kaisar sehingga dia mengirimkan dekrit bahwa kau menjadi Putri mahkota!!” teriak kakak tirinya mengamuk dan menjambak rambut hitam panjang dan sangat indah miliknya.

“A—aku tidak tau apa-apa, akhh... kakak lepaskan, kau menyakiti ku.” ujarnya terisak pelan menahan sakit di kepalanya.

“Kau dasar pelacur, kau sama saja seperti ibumu itu. Penggoda!!” nyonya keluarga itu mengamuk dan menampar wajah gadis malang tersebut dan melemparkannya hingga kening gadis itu tergores bunga mawar yang berduri.

“Ibu, kita habisi saja dia. Aku tak rela jika dia mendapatkan gelar Putri mahkota, yang seharusnya di tunjukkan kepada ku!” jerit kakak tirinya itu dan di angguki oleh sang ibu.

Keduanya langsung mengambil cambuk dan mulai mencambuki tubuh penuh luka. Raungan kesakitan dan ampunan tak di hiraukan, bahkan ketika mendengar pengumuman dari pengawal jika ayahnya tiba, cambukan itu tak mereda.

Ayahnya hanya menatap datar anaknya yang di siksa, dan gadis itu terus meminta tolong namun di hiraukan.

Hingga akhirnya mata indah itu tertutup dan sudah tak bernafas lagi.

Pria paruh baya yang merupakan ayah dari gadis malang tersebut menghentikan aksi istri tercintanya dan langsung membawanya pergi dari sana beserta Putri nya.

“Sudah, jangan mengotori tangan mu lagi istriku. Biarkan dia di sini, aku akan meminta kaisar untuk membuat Putri cantik kita yang menjadi Putri mahkota kekaisaran Zhang ini.” ujar pria itu dan menggiring istri beserta anak kesayangannya pergi meninggalkan jasad anaknya yang lain.

Menyedihkan, satu kata yang pantas gadis itu terima. Tak ada yang peduli dengan gadis itu barang sedikit pun.

Kemana ibunya? Tepat setelah melahirkan gadis malang tersebut, ibunya tiba-tiba menghilang dan tak meninggalkan jejak sedikit pun. Apakah sang suami mencarinya? Tentu saja tidak, karena sang suami tak pernah mencintai istri sahnya itu dan mereka menikah hanya karena perjodohan.

★o★

Mengerjapkan matanya perlahan, gadis itu membuka matanya saat terasa tetesan air hujan yang turun ke bumi dengan rintik-rintik kecil.

Memegang kepalanya yang berdenyut dan seluruh tubuhnya terasa sakit semua.

Gadis itu mencoba bangun namun tak bisa, punggungnya perih dan sakit sekali.

Memaksa bangun, akhirnya gadis itu bisa berdiri. Ia menatap sekelilingnya dengan bingung, namun saat melihat apa yang tengah di pakainya gadis itu terkaget-kaget.

Tiba-tiba kepalanya berdenyut dan sebuah ingatan seperti kaset rusak mencoba melesak kedalam ingatannya.

“Wei Qiao Feng, Putri sah perdana menteri Wei Mo yang tak pernah di anggap ada oleh sang ayah bahkan kakak kandungnya sendiri. Ibunya menghilang setelah melahirkan nya, dan mempunyai dua saudara tiri perempuan yang selalu merundungnya, kemudian ibu tiri yang kejam. Wei Qiao Feng mati terbunuh hanya karena menerima dekrit sebagai Putri mahkota.” ujarnya dan menatap sinis kedepan.

“Apa-apaan ini, kenapa aku bisa sampai di sini dewa? Aku memang ingin hidup kembali, namun bukan sebagai gadis lemah. Aku, aku adalah Wei Qiao Ling, pembunuh bayaran dan seorang gadis cantik menawan.” timpalnya lagi dan mencengkeram erat tangannya.

“Aku tak ingin menjadi gadis lemah, aku menyesal meminta di hidupkan kembali. Aku menyesal, akhh...” jeritnya penuh histeris dan terduduk lemah.

Ia tertawa sambil meneteskan air matanya, ia sedih dengan kehidupan gadis malang yang sekarang tubuhnya ia tempati, dan tertawa mentertawakan nasipnya yang buruk. Dulu ia di sukai banyak orang, di puja, dan di takuti. Namun sekarang, di sini ia di benci, tak di harapkan, di remehkan karena jelek dan menjadi sampah masyarakat hanya karena wajahnya yang buruk rupa, serta menjadi cemoohan dan alat pelampiasan kemarahan ibu dan saudari tirinya.

“Huaaa... aku ingin kembali ke tubuhku, hiks... Quon tolong aku, aku ingin kembali ke masa ku. Setidaknya jika aku tidak kembali, kirim saja diriku ke neraka atau ke surga. Aku ingin bertemu kedua orang tua ku.” tangisnya dan terisak pelan.

Bagaimanapun keji dan liciknya Wei Qiao Ling, ia adalah gadis remaja dengan emosi yang labil. Ia memiliki perasaan kasihan dan empati yang tinggi.

Dia menjadi pembunuh bayaran pun hanya untuk menyambung hidupnya, karena tak ada pekerjaan yang mau mengerjakan seorang gadis kecil.

Wei Qiao Ling atau yang sekarang Wei Qiao Feng mengusap kasar air matanya dan mulai berdiri kembali.

“Tenang saja kakak Feng, aku akan membalaskan dendam mu. Akan ku buat ayahmu dan kakak mu menyesal karena tak pernah menganggap Mu ada, dan aku akan membalaskan setiap sakit yang di terima oleh dirimu.” ujarnya dengan penuh keyakinan.

“Tapi, bagaimana caranya? Membunuhnya secara langsung? Itu tidak asik, karena Wei Qiao Feng sudah menerima banyak luka. Apa aku menculiknya seperti psychopasth dan membunuh mereka secara perlahan? Itu sepertinya ide yang bagus.” gumam nya lagi dan kemudian meringis merasakan perih di sekujur tubuhnya.

Ia melihat pakaiannya yang sudah compang-camping dengan penuh darah. Lagi dia di buat kaget melihat tangannya yang begitu menjijikkan dengan bintik-bintik merah.

“Aaaaaa... apa ini?” jeritnya melihat seluruh tubuhnya yang ternyata bernasip sama.

“Ra—racun? Lantas ra-racun apa ini? Apa kah bisa di sembuhkan dengan kream perawatan seperti di jaman modern? Jika ia, aku bisa mencoba membuat, namun jika gagal bagaimana?” monolognya. Ia tak henti-hentinya berargumen sendiri di kegelapan malam.

“Ah aku tidak peduli, masalah kulit bisa ku atasi besok. Aku lelah, sebaiknya aku mandi terlebih dahulu baru beristirahat.” ujarnya dan segera ia mandi dan kemudian mengistirahatkan tubuhnya yang sakit semua.






To be continued.

Suka gak? Suka gak? Suka dong masa enggak:) gimana kabar semuanya? Terus baca ya dan jangan lupa selalu vote, komen, share jika suka, dan follow akun Vava yang ini dan akun Vava yang satunya lagi.

Yuk yuk ikuti kisah labil remaja senior high school ini☺️

Wei Qiao FengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang