Chapter 03

945 140 9
                                    

Pagi menyapa, suara kicauan burung terdengar begitu merdu. Seorang gadis menggeliat dan meringis di waktu yang bersamaan. Ia bangun dan merenggangkan kedua tangannya.

Ia turun dari ranjang yang keras dan sedikit tak layak pakai.

Menyiapkan air mandi sendiri dan segera gadis itu mandi. Setelah selesai gadis itu memakai hanfu yang sudah usang dan ia menata rambutnya yang panjang, hitam dan halus tersebut.

Ia melihat pantulan dirinya di cermin perunggu yang tidak terlalu jelas. Cantik, satu kata yang tepat saat melihat wajah Wei Qiao Feng. Ya dia adalah Wei Qiao Feng. Namun sayang, bintik-bintik yang di duga racun itu sudah menyebar dan membuatnya terlihat menjijikkan dan menjadi sampah masyarakat.

Perut gadis itu keroncong, ingin makan. Namun ia tak tau apakah makanan di antar atau ke ruangan yang sudah di siapkan.

Wei Qiao Feng akhirnya keluar dan menyusuri kediaman perdana menteri Wei.

Sepanjang perjalanan para pelayan mencemooh dirinya, dan menatapnya seolah-olah ia adalah sebuah kotoran yang begitu menjijikkan.

Wei Qiao Feng acuh tak acuh. Ia berjalan dengan percaya dirinya. Aura yang di keluarkan kadang-kadang membuat pelayan ataupun penjaga seolah di kendalikan dan membuat nya ingin patuh pada sosok yang menjadi aib keluarga tersebut.

Ia akhirnya menemukan sebuah ruangan yang tampak ramai oleh perbincangan hangat keluarga. Dengan pelan gadis itu memasuki ruangan tersebut yang ternyata ruang makan pribadi kediaman.

Semua orang menatapnya terkejut, tentu saja. Bukankah kemarin gadis itu sudah tak bernyawa.

“Wah wah lihatlah, apa kalian melupakan diriku di sini? Apakah kalian lupa jika aku adalah Putri sah di sini, sehingga kalian tak mengundang ku untuk ikut sarapan bersama.” perkataan Wei Qiao Feng membuat selir yang kini sudah menjadi istri sah kediaman keluarga menteri Wei tersadar.

“Apa? Sejak kapan kau menjadi bagian keluarga ini? Kau itu hanya aib bagi keluarga di sini. Pergi lah dari sini, kami tak ingin kehilangan selera makan kami.” ujar nyonya kediaman Wei yang bernama Jiao Niu.

“Wah benarkah? Bukankah seharusnya kau yang harus tau diri? Kau hanya selir, beraninya kau mengusir diriku? Aku benar bukan Ayah.” tantang Wei Qiao Feng dan melipat tangannya di depan dada dan menekan kata 'ayah' di akhir kalimat.

Perdana menteri Wei hanya diam, namun mata itu menajam dan terlihat marah.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, gadis itu duduk di tempat yang masih kosong dan mulai mengambil makanan tanpa peduli semua mata menatapnya tajam.

Tak lama semuanya berdiri dan meninggalkan gadis itu.

“Hei makanan nya masih banyak, tak ingin memakannya? Baiklah kalau begitu. Terima kasih atas makanannya, kalian tau saja jika aku sangat lapar.” teriak Wei Qiao Feng dan makan dengan lahap tanpa memperdulikan orang-orang yang pergi.

“Dasar, manusia-manusia sampah. Ah ibu ku tercinta, kemana kau pergi? Setidaknya aku masih memiliki ibu walaupun ia pergi. Aku yakin, ibu sebenarnya terpaksa pergi dan meninggalkan ku.” ujarnya dengan sedih. Setelah itu gadis itu mulai makan dengan lahap dan menghabiskan semua makanan yang ada.

“Balas dendam juga butuh asupan, jadi dari pada aku mati konyol karena kelaparan. Aku harus selalu melawan mereka terlebih dahulu untuk mendapatkan makanan. Setelah itu mari kita obati dulu racun yang aku tak tau jenis racun apa ini, setelah itu baru balas dendam, hehehe...” ujarnya lagi dan setelah itu ia bersendawa dengan keras.

“Ah kenyang nya.” gumamnya dan mengelus perutnya yang penuh makanan.

★o★

Wei Qiao Feng saat ini tengah mengambil bunga-bunga miliknya untuk membuat wewangian dan mencoba meracik obat yang entah asal masuk daun obat. Maklum, dia tak tau bagaimana meracik obat-obatan atau penawar racun. Intinya ia saat ini tengah menumbuk segala jenis dedaunan yang jelas bisa menyembuhkan dalam, kunyit, daun sirih yang entah kenapa ada di kediaman ini, lidah buaya, dan temulawak. Hebat, bukan. Sepertinya pemilik asli tubuh ini tak tau bahwa yang di tanam nya adalah apotik hidup asal Indonesia. Dari mana Wei Qiao Feng mendapatkan nya? Hmm... mencurigakan bukan?

Sambil menunggu wewangian mawar jadi, ia terus menumbuk kunyit hingga halus, di susul temulawak. Setelah itu ia kembali merebus daun sirih untuk dirinya mandi dan lidah buaya untuk perawatan kulit dan juga rambutnya.

Benar-benar hemat.

“Semoga saja ini ampuh, jujur saja luka bakar ku dulu hanya di olesi krim dari kunyit dan susu. Resep dari negara aktor Hollywood tertampan itu, ah siapa namanya? Sah Rukh Khan, ah iya sepertinya itu.” gumam nya. Tapi apakah ia tak sadar, jika itu obat untuk luka bakar bukan racun. Sepertinya Wei Qiao Feng melupakan hal tersebut.

Setelah selesai dengan semua tanaman dan hal-hal semacam, gadis itu lantas pergi ke dapur untuk mengambil bahan terakhir, susu.

Ia berjalan mengendap-endap seperti pencuri. Tentu saja, bisa-bisa jika nanti ia ketauan akan di laporkan ke ayahnya dan di hukum.

Ia memasuki gudang penyimpanan makanan, dan melihat sebuah wadah, ia mengeceknya dan wow lihatlah ia melihat air susu melimpah.

Wei Qiao Feng mengambil wadah dan segera keluar setelah mendapatkan apa yang di carinya. Sesampainya di kediamannya, ia segera menuju tempat pemandian yang tertutup. Ia mulai membuka seluruh pakaiannya dan menyisakan kain tipis. Ia mulai mengolesi kunyit itu ke tubuhnya hingga merata.

“Ah, kenapa rasanya panas sekali. Huh tenanglah, demi glow up, harus tahan. Oke, jangan mengeluh.” gumam Wei Qiao Feng. Setelah mengering gadis itu segera membilas tubuhnya. Ia mulai menyiapkan air mandi dari rebusan daun sirih.

Gadis itu mulai berendam, wangi daun sirih membuatnya tenang, ia menutup matanya sejenak. Menggosok tubuhnya dan boom, ia tak menyangka bintik-bintik merah itu tersamarkan oleh kuning dari kunyit. “ah sepertinya sedikit ampuh walaupun bekas nya nanti ada. Untuk bekasnya nanti aku hilangkan sendiri menggunakan krim bengkoang yang akan aku buat sendiri.” gumamnya dan mulai menutup matanya, tertidur.



To be continued.

Hai yang minta lanjut, aku kabulkan.
Vote dan komennya dong siapa tau ada salah kata atau kalimat🙂

Untuk obat-obatan yang di pakai, jujur aku ngasal, jangan ikutin ya.

Oh iya sebenarnya aku baca artikel kalo kunyit itu ampuh buat kalian para cewek/cowok yang pengen bibirnya merah alami, tapi aku gak tau bener gaknya😅 karena belum coba.

Dan untuk daun sirih sendiri, jujur itu katanya bisa mengempis kan jerawat buat kalian yg punya masalah sama jerawat. Dan bengkoang dari Pati endapan nya air parutan itu bisa memutihkan kulit.

Follow terus akun Vava ya☺️
rivava27 dan Putri_Vava27

Wei Qiao FengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang