Rumah Natasya

17 17 0
                                    

"Untuk apa hati diciptakan,kalau yang digunakan hanyalah kekerasan," - Anetta

Anetta turun dari motor bryan dengan tertatih tatih,darah dari luka yang ada dilututnya terus mengalir rasanya begitu sakit tetapi tidak sesakit tadi sampai sampai ia berdiri pun harus dibantu oleh bryan namun untuk berjalan anetta masih tidak kuat. Anetta memperhatikan bryan yang sedang memarkirkan motor sportnya, melepas helm full face yang ia gunakan.ia berjalan mendekati anetta dan langsung memapahnya tanpa disuruh.

Anetta sedikit terkejut ketika bryan tiba tiba memapahnya tanpa disuruh.ia menatap bryan dengan kagum,lelaki yang memilik sikap dewasa serta senyum manis dan yang terpenting bisa menghargai wanita merupakan paket komplit dimata anetta.

'Ekhm'

Dehaman Bryan membuyarkan lamunan anetta, ia langsung mengalihkan pandangannya dari bryan menuju sebuah rumah yang sangat indah. Anetta sangat malu ketauan sedang menatapnya bryan dengan sangat intens,pipinya pun terasa panas. Beberapa detik suasana sangatlah canggung tak ada yang memulai percakapan terlebih dahulu.

"Ehm,yu masuk." ajak anetta memecah keheningan.

Bryan mengangguk kepalanya, "ayo." ucapnya.

Mereka berdua berjalan menuju pintu, sesampainya di depan pintu Bryan membunyikan bel yang ada di sebelahnya. Beberapa saat kemudian pintu pun terbuka menampakan seorang asisten rumah tangga yang tersenyum ramah sembari mengucapakan."Silahkan masuk non Anetta...."

"Ya allah non itu lutut kenapa?Berantem lagi ya non." ucap Bi eyem khawatir dengan kondisi anetta yang terluka.

"Enggak apa apa bi, cuma luka kecil doang, biasa." balas anetta.ia tak mau bi eyem khawatir dengannya.

"Yaudah masuk dulu biar bibi buatin teh anget."

Anetta mengganguk sambil tersenyum ramah kepada Bi eyem yang merupakan asisten rumah tangga di rumah Natasya. setelah mendapat anggukan dari Anetta bi eyem langsung bergegas menuju ke dapur.

Bryan lalu berjalan membawa anetta menuju sofa,ia mendudukan anetta di sofa dengan pelan pelan.lalu duduk di sebelahnya. Tak lama keluar seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda. Berjalan mendekati Anetta dan bryan yang duduk disofa.lalu duduk disamping anetta menatap khawatir kepada anetta.

"Ya ampun sayang, ini kenapa? Abis berantem sama siapa lagi?." ucap Soraya yang merupakan mama dari natasya sambil menunjuk luka yang ada dilutut anetta.

"kali ini nggak berantem bunda?" ucap anetta mencoba menenangkan soraya yang sangat khawatir terhadap putrinya. anetta bukanlah putri soraya tetapi soraya sangat menyayanginya sama seperti ia menyayangi natasya.

Anetta dan Natasya sudah berteman sejak kecil jadi ketika anetta ada masalah dia selalu menceritakan kepada soraya.Soraya juga tahu betapa sibuk kedua orang tua anetta hingga mereka mengabaikan anaknya itu.Soraya bagi anetta adalah seorang ibu yang selalu ada saat anaknya membutuhkan.

"Terus kamu kenapa?" tanya soraya yang masih khawatir dengan keadaan anaknya.

"Keserempet bunda." jawab anetta sambil memeluk bundanya.

Alih alih merasa tenang sekarang soraya malah semakin khawatir dan emosinya mulai meningkat. Kini soraya menatap bryan sebentar dan dengan cepat tangan soraya menjewer telingga bryan.

"akh..akh..sakit tantee ampunnn." ucap bryan yang meringis kesakitan.

"kamu kan yang nyerempet anak tante?" kata soraya sambil mengeraskan jeweranya.

"Bukan aku tante..serius bukan aku tanya aja anak tante." ucap bryan yang masih meringis kesakitan, ekspresi wajahnya sangatlah lucu.

Anetta bingung harus apa?Di sebelah sisi ia kasihan dengan bryan yang meringis kesakitan tapi disisi lain ekspresi bryan yang kesakitan sangatlah lucu sampai anetta ingin sekali tertawa.

ANETTA [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang