1

2.6K 200 7
                                    





Drttt...drttt...

Seorang gadis yang tengah menenggelamkan dirinya didalam selimut itupun menggerutu kesal.siapa gerangan yang berani mengganggu tidur cantiknya.

Ia menyibak selimutnya.lalu meraih ponsel mahalnya yang ia simpan dibawah bantal.

"Ada yang bisa aku banting?"katanya yang masih setengah sadar.

"Yak!!!Kim Jennie!!kau dimana?"teriak sang penelpon.

"Kau siapa?berani sekali kau berteriak padaku?"balasnya ketus.

Terdengar helaan nafas dari si penelpon.

"Cepat ke kampus,bodoh.kita ada kelas pagi ini,dan tugas kelompak kita ada padamu"gerutunya lagi.

Jennie menegang.ia mematikan telponnya sepihak,kemudian ia lari terbirit-birit memasuki kamar mandi.

"Oh tuhan,kenapa aku bisa lupa"katanya sesaat setelah pintu kamar mandi itu tertutup.








Jennie berlari menuruni tangga,ia sudah siap dengan setelan kampusnya.

"Pagi Mom!!Dad!!" sapa Jennie diiringi dengan gummy smile nya.

"Pagi sayang"balas sang daddy,kemudian melanjutkan makannya kembali.

Jennie duduk berhadapan dengan mommy nya yang tengah mengolesi selai pada roti.

"Ini" Yoona memberikan roti yang sudah diraciknya pada putrinya.

"Thank you Mom!"

Jennie mulai menyantap sarapannya dengan penuh penghayatan.

Yoona menatap putrinya heran,apa jennie tidak akan terlambat ke kampus jika dia makannya sepelan itu.

"Sayang,memangnya kamu gak telat ke kampus?"tanya Yoona.

Jennie mengedikkan bahunya."entah.telat pun tak apa.lagipula kampus itu milik daddy,jadi tidak akan ada yang berani menghukum ku"

"Itu baru putriku"celetuk rain diantara percakapan ibu dan anak itu.

Jennie tersenyum menatap rain sambil memainkan alisnya.

Yoona menghela nafas panjang melihat tingkah suaminya dan juga putrinya.

"Jika kamu seperti ini terus,kamu lulus nya kapan?kamu sudah berumur lho sayang,tapi belum lulus-lulus juga"tutur Yoona yang membuat Jennie tertohok.

"Mom,aku tersinggung lho ini"rengek Jennie yang dibalas kekehan oleh kedua orang tuanya.

Jangan salahkan Jennie,dia tidak bodoh hanya malas saja.




"Dad,aku mau mobil baru"kata Jennie mengutarakan keinginannya.

"mobil kamu yang sekarang belum genap satu bulan dan kamu mau yang baru lagi?"timpal Yoona.

"Aku sudah bosan dengan mobil itu,Mom.ayolah"Jennie mempoutkan bibirnya,itu adalah cara ampuh untuk membuat orang tuanya luluh.

"Iya-iya,kamu pilih aja yang kamu mau.nanti tagihannya kirim ke daddy"sahut rain yang membuat senyum Jennie mengembang.

Jennie berdiri dari duduknya dan memeluk daddy-nya sayang."Ugh..daddy yang terbaik".

Yoona hanya geleng-geleng kepala melihat keduanya.ia tidak suka jika suaminya terlalu memanjakan putrinya.sekarang sifatnya Jennie tak jauh dari berfoya-foya,selalu menganggap orang lain rendah,bahkan tak jarang dosen yang mengajar nya dikampus komplain dengan sikap anak itu yang susah diatur.

Jennie melirik jam tangannya."kalau begitu aku ke kampus ya dad-mom"kata Jennie menciumi pipi kedua orang tuanya.

"Bye..bye.."teriaknya sebelum menghilang dari balik pintu.

"Kau terlalu memanjakannya"kata Yoona pada suaminya.

"Tak apa,dia masih kecil.lagipula siapa lagi yang harus kita manjakan selain putri kita"orang tua memang begitu selalu menganggap jika anaknya masih kecil,padahal nyatanya dia sudah dewasa.mana ada anak kecil berumur 24 tahun.

Lagi-lagi Yoona menghela nafas berat."aku tahu.tapi tidak berlebihan seperti ini"

Rain bangkit dari duduknya,lalu meraih jas miliknya yang tergantung di punggung kursi.

"Sudahlah,aku tidak ingin berdebat denganmu tentang hal sepele seperti ini"kata rain lalu meninggalkan meja makan.

Rain pernah hidup susah.ia pernah hidup dari belas kasih orang lain.ia pernah kesulitan.ia pernah menyandang status sebagai orang termiskin didunia.maka dari itu,ia ingin membalasnya sekarang.ia ingin melakukan yang terbaik untuk putrinya.memberikan segala sesuatu yang dulunya orang tuanya tidak bisa berikan padanya.







TBC......

My Annoying GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang