3

1.3K 207 26
                                    




Jennie melempar tas chanelnya ke sofa dan menjatuhkan dirinya disana.ia menjatuhkan kepalanya pada punggung sofa,memejamkan mata sembari menghela nafas berkali-kali.menurutnya,ini adalah hari kesialannya.mulai dari masalah dikampus sampai dengan gadis menyebalkan itu.

Tiba-tiba wajahnya terlintas begitu saja dipikiran Jennie yang otomatis membuat Jennie berdiri dari duduknya.

"Ingin sekali ku cakar-cakar wajah sok cakep nya itu,menyebalkan"nafasnya memburu.

"Tapi emang lumayan sih,,,arghhhhh!!!!aku tidak mau bertemu dengannya lagi"Jennie frustasi.







Chaeyoung menekan pelan knop pintu rumahnya,kemudian ia menutupnya dengan perlahan.hari ini sungguh sangat menguras tenaganya,sangat melelahkan.

"Rosie pulang!!!"namun tak ada sahutan.

Lalu kemudian indra penciumannya menangkap sesuatu yang sangat mengundang nafsu makannya.rosé tersenyum kemudian sedikit berlari kearah dapur.

Senyum Chaeyoung mengembang saat melihat orang yang sangat disayanginya tengah berkutat dengan alat-alat dapur.

Chaeyoung berjalan mendekat,sedangkan wanita paruh baya yang ada disana masih fokus dengan kegiatannya.

Cup

Wanita itu terkejut saat seseorang mencium pipinya dengan begitu tiba-tiba.hampir saja piring yang ada ditangannya terjatuh.sedangkan sang pelaku hanya cengengesan.

"Kau membuat eomma terkejut"ia memukul pelan lengan sang anak.

"Eomma terlalu serius masaknya,sampai tidak sadar kalau aku sudah pulang"kata Chaeyoung kemudian duduk di kursi meja makan.

"Kalau eomma tidak serius,nanti masakannya gak enak,kalau masakannya gak enak,kamu gak makan,kalau kamu gak makan,nanti pipi kamu bocor,kalau pipi kamu bocor-"

"Iya eomma iya"sela Chaeyoung,ia terkekeh geli mendengar ocehan ibunya.Jiah menatap anak semata wayangnya,tawa rosé menular padanya.

"Uhmmm masakan eomma emang paling juara"ucap Chaeyoung disela kunyahannya.

"Kunyah dulu sayang,baru ngomong"Jiah menuangkan air untuk Chaeyoung.

"Ah tadi kenapa pulangnya telat?"

Chaeyoung meneguk airnya hingga tandas."huff tadi dijalan Rosie ketemu sama makhluk aneh eomma"

"Mahkluk aneh?"

"Iya,bisanya ngoceh aja.kalau ngomong kayak ngerapp"

Jiah hanya tersenyum menanggapi."yasudah,sekarang kamu masuk kamar,bersih-bersih terus istirahat"tutur sang eomma lembut,ia mengelus sayang surai anaknya.

Chaeyoung mengangguk mengerti,lalu berjalan kearah kamarnya.

Jiah menatap punggung kokoh anaknya.ia begitu bersyukur memiliki rosé di hidup nya.saat sang suami meninggal,hanya Chaeyoung lah yang ia punya,sumber kehidupannya,kekuatannya.

Hidup dirumah yang sangat sederhana,ia tidak pernah mengeluh.asalkan mereka saling melengkapi itu sudah cukup.

Jiah pernah meminta izin pada Chaeyoung untuk bekerja,membantu perekonomian mereka.tapi belum selesai perkataannya waktu itu,Chaeyoung sudah menolaknya mentah-mentah.ia tidak mau jika eommanya ikut bekerja juga.jika itu terjadi,apa gunanya dia?

Chaeyoung selalu mengatakan,cukup dengan mendoakannya saja,semuanya akan mampu ia atasi.

Jiah sangat bangga pada putrinya itu.disaat anak seusianya sibuk dengan teman-temannya,Chaeyoung malah sibuk mencari uang untuk bertahan hidup.

Chaeyoung bisa kuliah,karena kerja kerasnya.ia mendapatkan beasiswa penuh dari kampus sampai ia lulus.Bahkan saat ini ia dipercaya menjadi asisten dosen di kampus nya.hanya saja sekarang ia sudah jarang datang,ia sedang mengerjakan skripsi nya.rosé akan datang ke kampus jika ada hal penting saja.

Chaeyoung itu cuek,tapi peduli.

Saat di kampus pun,jika tidak dikelas,ya di perpustakaan.dengan tudung hoodie yang menutupi kepalanya,serta earphone yang mengambil alih pendengaran nya.

Prinsip hidup Chaeyoung itu simple.

'Aku tidak mau tahu urusan orang lain,dan aku tidak mau orang lain tahu urusanku'





Jennie melirik jam tangan rolex nya.ia sedang menunggu donat pesanan mommy nya di toko langganan mereka.Jennie ditemani oleh jisoo,sahabatnya.

"Jen,masih lama?"

"Ck,gak tau.lama-lama kubuat gulung tikar juga ni toko,bikin donat aja lama banget"gerutu Jennie.

Tidak lama kemudian,seorang pelayan toko mendekati Jennie dengan paper bag ditangannya.

"Ini pesanannya nona"kata pelayan itu sopan.

Jennie dan jisoo kompak menoleh.mereka beranjak dari duduknya.

"Mba,ini donat nya dibuat di samudra Hindia ya?"tanya Jennie menyidir.

Pelayan itu tersenyum."maaf nona,prosesnya memang agak memakan waktu"balasnya sopan.kemudian pelayan itu pergi.

"Gak nyambung banget sih tu orang.aku bahas samudra hindia,dia malah bahas proses donat"Jennie masih menggerutu,beberapa pengunjung toko memperhatikannya.

"Jen,kamu kenapa sih?lagi dapet?"bisik jisoo.

Jennie menoleh pada jisoo."ini juga.gak nyambung tau gak"ucap Jennie ngegas kemudian berjalan meninggalkan jisoo yang hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu.

Saat akan keluar dari toko,Jennie berapa dan dengan seseorang yang sangat tidak di ingin kan kehadirannya.

"Oh god!kenapa dunia ini begitu sempit?"ucap Jennie menengadahkan kepalanya.

Chaeyoung mendengus memalingkan wajahnya.

"Oh atau jangan-jangan kau mengikutiku?"selidik Jennie.

"Haishhh aku tidak menyangka,ternyata masih ada gadis yang tingkat kepedeannya diatas rata-rata seperti dirimu"balas Chaeyoung yang mampu memancing tanduk Jennie.

Raut wajah Jennie berubah."aku kasihan dengan pasangan mu kelak,ia harus menghadapi gadis membosankan seperti dirimu.haaa.... pasti hidupnya akan menjadi monoton nanti"kata Jennie dengan senyum remeh.

Alis Chaeyoung terangkat.ia melangkah mendekati Jennie."aku lebih kasihan pada kekasihmu nanti,karena tubuhnya akan sakit jika menggendong karung beras seperti dirimu dan yah,telinganya juga pasti akan bermasalah nanti karena harus selalu mendengar ocehan tujuh oktaf mu itu".

Wajah Jennie memerah."dengar ya Lidi bernafas,aku bersumpah kau akan mendapatkan kekasih yang seperti karung beras dan juga akan membuat gendang telingamu pecah!!!"

Chaeyoungtak mau kalah."dengarkan ini juga, Karung beras.aku bersumpah kau akan mendapatkan kekasih yang membosankan,menyebalkan yang selalu membuatmu naik darah"


"Bagaimana kalau yang kalian bicarakan itu,diri kalian sendiri"sahut jisoo yang hanya diam sedari tadi.

"TIDAK MUNGKIN!!!!!" Chaeyoung dan Jennie kompak menjawab.

"Oh ngokhey"-jisoo

TBC....

My Annoying GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang