Eps 04 [Ujian Hunter]

678 83 1
                                    

"Sepertinya kita sampai tepat waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepertinya kita sampai tepat waktu." Kurapika berkata dengan nada lega sambil terus berlari, Gon dan Rae juga terus berlari. Sampai mereka tiba di kerumunan dan memutuskan untuk mencari Leorio terlebih dahulu.

"Leorio...Eh!" Gon tiba-tiba merasakan tatapan tajam dari samping dan segera menoleh, lalu melihat Hisoka yang tersenyum standar dan menunjuk ke arah kiri. Gon mengikuti arah yang Hisoka tunjuk dan melihat Leorio yang terduduk di bawah pohon dengan linglung.

"Leorio!" Gon berseru dan segera menghampiri Leorio bersama Rae dan Kurapika. Saat sampai di tempat Leorio, Gon meletakkan tas Leorio di rumput dan memandang Leorio khawatir.

"Ah, sakit..kenapa badanku sakit semua?" Leorio bertanya sambil mengusap pipinya dengan bingung dan menahan rasa sakit.

"Eh?" Gon dan Kurapika ikut bingung, apakah Leorio kehilangan ingatan mendadak? Rae hanya diam mengamati dari samping.

"Ingatanku agak sedikit kabur," Leorio berkata dengan bingung lagi.

"Sebaiknya kita tidak mengatakan padanya apa yang terjadi." Kurapika berbisik pada Gon dengan pelan yang dibalas anggukan oleh Gon.

"Gon. Rae." Tiba-tiba suara yang akrab terdengar dari belakang.

"Killua!" Gon berseru gembira melihat Killua yang berjalan menghampiri mereka.

"Yo." Rae menyapa dengan singkat sambil sedikit tersenyum.

"Tak kusangka, ternyata kalian bisa juga sampai ke sini.. padahal kupikir kalian takkan sanggup." Killua memuji.

"Kami hanya melacak wangi parfum Leorio." Gon berkata dengan polos dan menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"Tepatnya kau yang melacak, aku dan Kurapika hanya mengikuti," Rae menambahkan dengan acuh.

"Parfum? Begitu saja? Kau memang benar-benar aneh."Killua menatap Gon dengan tidak percaya.

"Semuanya, kerja bagus. Ujian tahap kedua akan dilaksanakan di sini, Taman Hutan Biska. Kalau begitu, saya permisi. Semoga kalian semua beruntung." Satotz menjelaskan dan pergi dengan langkahnya yang lebar kembali ke jalan semula.

Tempat ujian tahap kedua seperti perbatasan, dengan gerbang besar dan tembok besar yang membatasi Taman Hutan Biska dengan Rawa Numere. Gerbang terbuka lebar perlahan setelah Satotz pergi.

Terlihat sebuah bangunan mansion bercat putih dengan halaman luas, di halaman luas itu terdapat meja yang lengkap dengan alat memasak tertata rapih. Sepertinya tembok besar ini bukanlah perbatasan, melainkan sebuah rumah.

"Semua peserta yang lolos tahap ujian pertama, silahkan masuk! Selamat datang! Aku penguji di tahap kedua, Menchi." Seorang wanita dengan rambut hijau tosca dan pakaian yang terbuka berseru sambil duduk di sofa.

"Dan aku Buhara, penguji lainnya" Seorang pria berbadan sangat besar memperkenalkan diri sambil duduk di belakang sofa karena tubuhnya terlalu besar.

Seluruh peserta berseru dan bergumam, sampai tiba-tiba suara geraman kencang muncul. Seluruh peserta kebingungan dengan suara yang muncul tiba-tiba itu.

My True Identity [HunterxHunter Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang