Eps 7 [Ujian Hunter]

449 71 16
                                    

"Hore, berhasil!" Suara pemuda nyaring terdengar di telinga Rae, Hisoka, dan Hanzo yang sedang berlomba makan ramen pedas siapa yang duluan habis. Sementara Gittarackur sedang mencoba makan sushi dari lemari makanan, dan yang Gerreta sedang memakan nasi padang mulai kecanduan rendang.

Sebenarnya menara telah menyediakan makanan untuk para peserta, tapi setelah mereka melihat berbagai macam makanan di lemari makanan dan kulkas, mereka mengabaikan makanan tidak menarik itu dan mencoba berbagai macam makanan enak.

"Pokkle, peserta nomor 53. Goz, peserta nomor 371. Tiba dalam waktu yang bersamaan dengan total waktu 30:40." Pengumuman muncul bersamaan dengan Pokkle yang ngacir dan Goz yang memperhatikan sekeliling dengan kagum.

"Ha?! Fasilitas ini benar-benar sangat berbeda dari tampilan menaranya! Woah! Makanan enak apa itu?" Pokkle langsung ngacir menuju lemari makanan di sebelah kulkas, mengambil bulgogi di piring dengan tangan dan memakannya langsung.

Paman dengan muka serius pemegang tombak yang tiba bersamaan dengan Pokkle juga pergi menuju tempat Pokkle mendapatkan makanan, mengambil semangkuk soto toping lengkap dan duduk di karpet, mulai makan.

"Aku duluan habis!" Rae meletakkan mangkuk di meja sambil bersendawa puas, 2 detik setelahnya Hisoka juga meletakkan mangkuk di meja sambil tersenyum.

"Yah..kau memang tidak elegan." Hisoka berkomentar dengan santai, memprovokasi Rae dengan sengaja, tapi Rae tidak marah ataupun kesal.

"Terimakasih pujiannya," Rae menguap santai, membawa mangkuk ke mesin pencuci piring di sebelah kulkas, lalu mencuci tangannya di wastafel yang berada di sebelah mesin pencuci piring.

"Hahh!! Ini benar-benar pedas! Bagaimana kalian menyelesaikan itu dengan cepat! hah-hah aku bahkan belum selesai!" Hanzo ber-hah kepedasan sambil terus menyesap, walau ramennya pedas, itu membuat kecanduan.

"Mau pemanasan sebentar?" Hisoka bertanya pada Rae dengan ramah, Rae mengangguk. Mereka berdua mengabaikan Hanzo dan pergi ke sisi yang jauh dari barang-barang untuk melakukan pemanasan setelah makan, yaitu bertarung tanpa membunuh.

Rae dan Hisoka meregangkan badan masing-masing lalu melesat maju menuju satu sama lain. Mereka berdua ingin melancarkan serangan kejutan yang ternyata telah dipikirkan oleh keduanya secara bersamaan.

Rae tidak menghindari Hisoka, begitu juga Hisoka. Rae mengubah alur serangan yang tadinya meninju menjadi menendang, membuat cakupan serangan lebih banyak. Hisoka menahan tendangan Rae dan sedikit terpental ke belakang karena kekuatan Rae.

Hisoka melirik tangannya yang memar dan Rae yang turun ke tanah sambil tersenyum miring meremehkan. Dan mereka kembali mulai berkelahi, mengundang banyak perhatian peserta lain.

Jadilah sebuah siaran langsung perkelahian seru antara Hisoka dan Rae sementara peserta lainnya menonton sambil memakan popcorn. Lippo di ruang pengawas tadinya ingin mengingatkan Rae dan Hisoka untuk tidak saling membunuh, tapi saat melihat Rae dan Hisoka yang sengaja tidak membuat serangan membunuh, Lippo kembali melihat peserta lain yang masih di uji.

Hisoka dan Rae berkelahi selama 20 menit, tidak ada yang memperhatikan perkelahian mereka karena bosan dan lanjut aktivitas masing-masing.

"Aku bosan." Rae berkata, menyudahi perkelahian dan terduduk di karpet putih berbulu yang tersebar di seluruh lantai.

"Ya~ Ini tidak lagi menarik, mau bermain kartu?" Hisoka menawarkan sambil mengocok kartu miliknya. Rae melirik sebentar dan kehilangan minat, ia tidak suka permainan kartu...tiba-tiba Rae mendapat ide.

Rae pergi menuju lemari yang berisi banyak permainan, ia mengambil permainan monopoli dan menaruhnya di atas meja. Hisoka berjalan mendekat dan duduk di samping Rae, Hanzo juga ikut mendekat karena tertarik, ia belum pernah memainkan permainan seperti ini. Pokkle yang bosan ikut mendekat dan tertarik untuk bermain.

My True Identity [HunterxHunter Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang