Bagian 04 - Sosok Misterius (1)

578 81 13
                                    

Sepasang mata madu itu tenang, tidak ada perlawanan saat Wei Ying melototinya dengan kejutan. Kepalanya hanya sedikit dimiringkan saat bertanya dengan khawatir, "Apa kamu baik-baik saja?"

"Eh?!"

Kepala Wei Ying seperti dilempar bantal, miring sedikit dengan bingung menyelimuti tatapannya.

"Apa itu sebuah kekhawatiran? Di mana aku mendapatkan luka bila tangan mu lebih cepat dari serangan Jiang Cheng?"

Daratan seakan runtuh di kakinya, dia berlarian semenjak pagi, hanya berhenti setelah jam siang. Sekarang kekuatannya seakan dilucuti dari tubuh, dia terjatuh, memandang sekeliling dengan hampa, "Ini adalah batas ku."

"Hm. Kamu berlari lebih lama dari ku."

Jadi wajar merasakan letih lebih darinya, sosok itu memegang lengan Wei Ying, menyandarkannya di batang pohon. Dia mengeluarkan sekotak makan siang dari ruang penyimpanan, sebotol air diletakan di samping Wei Ying.

Setelah tidak ada yang perlu di khawatirkan, dia pamit dengan cara menghilang dalam pesona, siluan biru muda yang lembut ditinggalkan sekilas.

Semua orang tercengang lagi.

Nie Huisang membuka kakinya untuk berlarian saat pria misterius itu benar-benar menghilang, berjongkok di depan Wei Ying, "Kak Wei, apa makanan di dalamnya? Boleh bagi.. pegar ku diberikan pada Jiang Cheng, ayo makan bersama bekal milik mu."

Sudut mulut Wei Ying berkedut, di mana keyakinan seperti itu didapatkan?

Dia bahkan belum memikirkan memakan isi di dalam kotak ini, bagaimana orang ini sangat yakin mereka akan makan bersama?

Kepalanya terkulai lemah, berbicara seadanya, "Kak Nie, kamu cari saja yang lain. Makanan ini mungkin beracun, isi perut mu akan menghitam begitu memakannya sesuap."

Orang-orang melihat ke arah mereka, menyimpan tatapan geli.

Beracun? Di mana kesimpulan itu bermula?

Tetapi Nie Huisang membuka kipas, menutup separuh wajahnya, "Jangan bilang Kak Wei tidak ingin berbagi? Hora! Katakan siapa pria barusan? Dia tidak mungkin seorang Beta atau pun Omega, hawanya sangat dingin, penuh tekanan kuat, kekuatannya hanya melemah saat bersama mu...."

Kipas itu dinaikan seinci sehingga hanya sepasang mata cokelat tuanya yang terlihat, "Jangan bilang kamu mencari kencan buta setelah melihat Nona Zou menebar cinta akhir-akhir ini, kamu juga ingin merasakan hal serupa bukan? Ngomong-ngomong, pria itu sangat kuat, aku tidak dapat mengukur kekuatannya, dia diselimuti dinding misterius, bunga-bunga seakan berguguran di atas kepalanya saat bersama mu. Ku pikir dia...."

Sementara dia berbicara, Wei Ying memakan isi kotaknya dengan lahap, isi kepalanya dipenuhi makan yang enak, tidak menangkap sempurna pembicaraan Nie Huisang.

Saa dia meletakan kotaknya, Nie Huisang berteriak dengan marah, "Ah! Kak Wei mencuri makanan untuk dirinya sendiri! Sangat pelit dan tidak berperasaan.. di mana teman tercintanya belum makan siang."

Guru BoShan sedang menusuk-nusuk bara api dengan ranting, mengasap seekor pegar di atas bara, dia berkomentar tanpa melihat yang berteriak, "Guru makan sedikit, apa Murid Nie ingin berbagi bersama Guru?"

Nie Huisang terpeleset dari tumitnya, bokongnya jatuh ke ranting-ranting kayu, dia meringis, "Guru, anda bisa memakannya. Hehehe, saya akan meminta bagian dengan teman lain saja."

Tidak mungkin meminta milik guru.

Nie Huisang memukul-mukul kepalanya dengan kipas, lalu pergi ke tempat seorang murid yang sedang mengasap, duduk untuk mendapatkan bantuan makan siang.

Modern Au - Bunga Persik TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang