Bagian 23 - Pertanyaan Paman Sama Sekali Tidak Berbobot!

187 34 4
                                    

Tiba-tiba terdengar suara tawa Wei Ying yang seperti orang sakit perut, "Hoi! Jiang Cheng, tidak ada ular yang melahirkan! Yang ada hanyalah bertelur. Hahahaha! Humorku hanya sebatas typo kata-kata Jiang Cheng ahahahaha!"

Jiang Cheng menoleh ke orang yang baru saja terjun dari pohon. Lehernya seakan bengkok!

Sialan!

Tiba-tiba dia menjadi sadar dari bodohnya, "Sialan! Di mana ular itu! Di mana ular itu! Akan aku mematahkan tulang punggungnya!!"

Nie Huaisang sesegupan dengan air liur yang menetes. Wei Ying yang sedang mentertawakan Jiang Cheng membantunya bersandar di batang pohon, sebelum melihat omega dan alpha itu bertengkar lagi.

"Jiang Xiong! Wei- Wei Xiong.. sudah!"

Cegukan!

Kulit wajah Nie Huaisang semakin putih dan kehilangan warna orang hidup. Jiang Cheng memperhatikannya dengan prihatin sebelum menjadi marah lagi, "Ke mana lagi itu ular! Sialan! Baru saja mau akan membalas!"

Wei Ying berdiri di sampaingnya, tidak berhenti tertawa, "Jiang Cheng! Tidakah kamu kasihan mencambuk ular yang hanya seukurkan jari kelingking mu?"

"Huh! Apa maksudmu?"

Wei Ying menunjuk ular kecil itu yang pingsan setelah kelelahan, "Lihat! Bukankah bentuk mereka sama, kecuali ukuran mereka berbeda?"

Jiang Cheng memperhatikan ular kecil itu, mengerutkan alis dan tiba-tiba menyadari sesuatu, "Bagaimana dia menjadi begitu bodoh?"

"Kehabisan sihir! Bunga-bunga bangkai sepertinya telah menyedot banyak sihirnya. Ketika dia menggunakan sihirnya tadi adalah sihir terakhirnya. Butuh puluhan tahun untuk mengembalikan sihirnya seperti semula."

Jiang Cheng menyenggol badan ular itu dan berkata dengan jijik, "Lihat sekarang! Apa yang bisa dibanggakannya? Huh!"

Nie Huaisang menatap mereka dari kejauhan! Tidak punya tenaga untuk meledek juga. Akhirnya Wei Ying terjun ke seberang sungai dan mengambil salah satu bunga penyedot yang paling segar.

Saat kembali lagi ke tempat semula, Jiang Cheng tiba-tiba terkejut, "Bunganya tidak menyerang mu?"

Wei Ying dengan bangga menggeleng, "Kenapa menyerang? Dia bahkan tidak berani melihatku."

Dia mengulurkan bunga itu ke depan Jiang Cheng dan melihat bunganya merunduk seperti bunga matahari pada malam hari.

"Bisa seperti itu?!" Jiang Cheng menatap tidak percaya. Dia akan menyentuh kelopak bunga itu, tiba-tiba bunga yang tadi merunduk mencuat naik dan kuncupnya terbuka lebar seperti lubang hitam.

Jiang Cheng tersungkur! Melindungi wajahnya dengan kedua tangan, "Huh! Apa itu?!"

"Eh apa?"

Wei Ying memutar tangannya. Bunga yang barusan hendak menelan Jiang Cheng bulat-bulat, tiba-tiba menyembunyikan kelopaknya, menjadi bunga yang kuncup. Sudut mulut Wei Ying berkedut.

"Kamu hanya berani sama Jiang Cheng, kenapa kamu tidak berani sama aku?"

"Itu ... Itu..."

Suara Nie Huaisang tiba-tiba muncul di belakang Jiang Cheng. Setelah sihirnya pulih, dia membantu Jiang Cheng berdiri dan menjaga jarak dari bunga itu.

"Kenapa, Nie Xiong?"

Nie Huaisang memegang pundak Jiang Cheng, kepalanya muncul di samping lengan Alpha unggu itu, "A-Aku pikir, sihir Wei Xiong menakut-nakutinya."

"Mungkin sihirmu beracun," tambah Jiang Cheng.

Nie Huaisang berpikir sesaat, "Pasti sihir Wei Xiong tergolong sihir spesial. Bunga ini hanya sihir murni, tidak akan mampu melawan sihir spesial."

Modern Au - Bunga Persik TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang