Bagian 01 - Bunga Persik

1.4K 151 8
                                    

Genggamannya lepas!

Setangkai bunga persik jatuh ke tanah, patah dua, kelopaknya bertebaran di atas darah yang bergenangan.

Seseorang mengulurkan tangannya yang lemah, memegang sisa-sisa kelopak yang masih utuh. Untuk dapat memberikannya kembali ke lelaki yang berdiri, dia menggunakan kekuatan terakhirnya untuk membungkus bunganya dari darah.

Perlahan tatapannya terangkat, bibirnya bergetar, "Maaf... bila aku menyukai mu."

Genggamannya lepas, dia menutup mata untuk selamanya.

Siapa dia?!

Sepasang mata kelabu itu terbuka, menatap kosong ke langit kamar yang bernuansa merah, sebuah lampu neon modern tergantung di bagian tengah.

Ah! Mimpi ini?

Wei Ying mengusap peluh yang menetes di pelipisnya, ini untuk ketiga kalinya dia bermimpi dan menyaksikan lelaki itu mati di depannya, mengatakan maaf dan suka.

Siapa dia sebenarnya sampai berhak memasuki mimpinya?

Tangannya turun, melepaskan kancing kemeja saat turun dari ranjang, memasuki kamar mandi.

Hari ini seorang guru baru datang, menggantikan Profesor sihir yang pensiun, kelas mungkin tidak semeriah bersama Profesor.

Benar saja!

Saat dia masuk, seorang wanita paruh baya duduk di meja guru. Perawakannya ramping, berbalut dres kelabu sederhana. Rambut keperakannya diikat di bagian tengah dengan pita senada, ada secuil kecil di depan samping wajahnya dibiarkan lepas.

Dia duduk di bangku paling tepi, memperhatikan wanita itu memulai pelajaran dengan tenang, tidak ada kepanikan dari wajahnya, seluruh isi kelas hening mendengarkan setiap ajarannya.

Wanita keperakan itu membuka telapak tangannya, membuat seisi kelas ternganga.

"Jenis sihir apa yang Guru miliki?"

Seorang murid berdiri dengan tangan di atas kepala, tercengang, melihat kristal transparan melayang-layang di udara.

Guru BaoShan mengatupkan tangannya, kristal hancur berkeping-keping, dikuti suara fhof! Debu ditinggalkan di atas tangannya dan menghilang saat angin berhembus kecil dari jendela.

Matanya berkedip, menjelaskan dasar-dasar sihir. Kemudian tangannya menunjuk udara, bibirnya bergerak, "Keluarlah."

Mata air terpancar di ujung telunjuknya, mengalir dengan deras.

Begitu jatuh ke lantai, semuanya berubah menjadi udara kosong.

Guru BaoShan mengatupkan bibirnya, "Ada sihir yang tidak dapat diwariskan dari nenek moyang. Benua ini menyembunyikan ahli sihir berbakat dan tidak dikenal namanya. Berapa di antara mereka sengaja meninggalkan dimensi buatan, pecahan spatial akan muncul bila seseorang yang dikehendakinya muncul, sumber sihir yang ditinggalkan akan dilimpahkan ke luar."

Namun dimensi buatan kaya sihir hanya dimiliki peringkat mahaya.

Benua ini hanya menyimpan tiga orang seperti itu, tetapi tidak pernah menunjukan diri.

"Apa sihir yang tidak dapat dilawan oleh sihir murni, Guru?"

"Pertanyaan bagus."

Guru BoShan menunjuk papan tulis, sebuah kalam tiba-tiba menulis dua kata.

"Sihir Kegelapan."

"Benar. Sihir kegelapan bisa menelan cahaya, menutup semua akses penglihatan. Tidak satu pun yang bisa menahan serangan sihirnya."

Modern Au - Bunga Persik TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang