- PROLOG -

5.3K 337 14
                                    

"Xa, kenapa sih cemberut dari tadi?" tanya salah satu dari tiga gadis yang duduk saling menggenggam ponsel masing-masing. Mereka sedang berada di sebuah kafe.

Aixa mengembuskan napas berat. Gadis berambut sebahu, berbaju putih dan celana kulot jeans itu menatap temannya satu per satu. "Cuma gue yang gak punya pasangan di sini. Gue doang yang gak bisa move on."

"Ckckck, gue kira kenapa," sahut Cindy sambil berdecak. Cindy pun menggeser kursi yang ia duduki sampai ke samping Aixa, lalu berkata, "Gue ada saran, coba lo main anonymous chat di Telegram."

Alyn, si gadis berambut panjang dan bermata sipit, langsung berhenti dan fokus dengan apa yang diucapkan Cindy. Sama seperti Aixa, ia pun menatap Cindy dengan alis saling tertaut, pertanda mereka sedang kebingungan.

"Apaan tuh?" tanya Aixa.

"Anonymous chat itu tempat saling ngobrol, tapi kita gak tau siapa mereka. Nah, kalau kalian sreg atau cocok kalian bisa tukaran media sosial, bahkan ada yang sampe pacaran, loh." Cindy menjelaskan dengan telaten sambil menunjukkan bot yang dimaksud lewat ponselnya.

"Coba aja, Xa, siapa tau dapat jodoh, ye, gak?" sahut Alyn yang sudah kembali mengotak-atik ponselnya.

Percakapan mereka terputus dikarenakan seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka. Namun lagi-lagi, Aixa memasang wajah cemberut.

"Kenapa lagi sih, Xa?" tanya Cindy sambil mendekatkan minuman ke depan Aixa.

"Pesanan gue susu stroberi, kenapa yang muncul susu cokelat? " ucap Aixa agak ketus kepada pelayan yang baru saja pergi.

"Siapa tau, yang buat itu buta rasa, hehehe," sahut Alyn sambil nyengir seperti kuda.

"Buta rasa, buta rasa, yang ada itu buta warna!" sanggah Cindy sambil meminum minuman yang ia pesan.

Mereka menghabiskan malam dengan obrolan ringan di kafe itu. Sampai akhirnya, jam menunjukkan pukul 20:30. Ketiga gadis itu pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Lagi lagi Aixa ngedumbel sendiri dalam hati saat melihat kedua temannya dijemput pacar masing-masing. Sedangkan dirinya? Axia cuma bisa dijemput oleh bapak ojol yang setia setiap saat.

Sepanjang perjalanan pulang, Aixa memikirkan betapa bahagia jika ia mempunyai seseorang yang sayang dan peduli padanya. Tanpa sadar, ia memeluk bapak ojol yang sedang mengantarnya itu.

"Neng, udah sampai," ucap bapak ojol sambil menggoyangkan bahunya.

Aixa yang merasakan guncangan pelan pun tersadar dan mengatakan, "Maaf, Pak, saya nggak sengaja." Dengan cepat, dia membalikkan badan dan meninggalkan bapak ojol tersebut.

"Neng, tunggu!" Bapak ojol itu sedikit teriak, membuat Aixa tersentak, lalu membalikkan badan. "Helm saya, Neng. Masa dibawa, sih."

Mendengar kekehan bapak itu, Aixa pun menepuk dahinya. Ia berlari kecil sambil melepaskan helm, lalu menyerahkannya kembali kepada bapak ojol. Si bapak ojol masih saja tertawa. Sampai akhirnya, Aixa berlari masuk rumah karena saking malunya.

"Aduh, Aixa ... hari ini kenapa bego banget, sih?" ucapnya sedikit teriak sambil membanting diri di kasur. Ia pun langsung memeluk guling yang ada di sampingnya. "Gabut banget lagi, gak ada yang chat."

Gadis itu lalu mengambil ponselnya dan tidak melihat notifikasi apa pun kecuali group chat kuliahnya. Tiba-tiba, Aixa kepikiran dengan apa yang diucapakan Cindy saat di cafe tadi. Anonymous chat—sepertinya menarik. Ia langsung membuka aplikasi Telegram dan mencari bot yang dimaksud. Ia pun memulai semuanya.

Aixa tersenyum.



-----------------------------

HALOOOOO GIMANA PROLOGNYA??

APAKAH LEBIH SERU DARI VERSI TIKTOK?

Tentu aja nanti bakal ada konflik yang lebih keren daripada versi Tiktok deh! Stay tune yaaaaa


Jangan lupa follow IG (dipaaaaaa._) dan TikTok (pinkmilkk._) buat info update

btw ada yang mau join Telegram juga?

VirtualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang